Apa Itu Energi Ghanta Cakra Guna Sakti?
Energi itu sebenarnya adalah universal.
Dia tidak ber-merk atau dibedakan atas nama apa pun pada awal mulanya, sebagaimana Tuhan itu tunggal adanya. Tapi, ketika Tuhan berkrida, melakukan penciptaan, maka suatu yang universal tersebut mengalami pengobjektifan dalam sifat dan fungsi-fungsinya yang lebih khusus.
Dari Tuhan yang tunggal, kemudian beliau memunculkan aspek dualitas, purusha dan prakirthi: Panas dan dingin, gelap dan terang, maskulin dan feminism, serta aspek lainnya. Dari aspek dualitas ini lahir kemudian materi yang lebih kasar. Munculah lima unsur, yaitu, bentuk, bau, rasa pengecap, rasa sentuh dan suara. Selanjutnya muncullah 10 indra, yaitu mata, hidung, mulut, kulit, telinga, kemaluan dan dubur. Seiring hal itu, energi yang lebih halus juga menyertai sifat objektif ciptaan tersebut. Sampai kemudian tercipta 5 materi kasar, yaitu zat padat, zat cair, zat panas, zat udara, zat ether.
Dari proses dematerialisasi energi halus menjadi energi kasar ini, kemudian terciptalah makhluk hidup bernama manusia. Energi halus sebagai aspek purusha menjadikan dirinya 25 macam tattwas atau bakat (kecenderungan) dalam diri manusia. Dari 25 buah kecenderungan ini selanjutnya berkembang lagi menjadi ribuan jumlah Guna atau keahlian (kemampuan, potensi, dll). Nah, energi terobjektifkan yang membentuk 25 tattwas dan menjadi ribuan Guna inilah yang dinamai energi Ghanta Cakra Guna Sakti.
Dari sumbernya atau pusatnya, energi suci itu senantiasa mengalir tanpa putus ke setiap ciptaanNya, termasuk pada manusia. Bila energi universal itu mengalir ke ciptaanNya, maka energi itu mengambil bentuknya yang objektif atau karakteristik. Dia akan menjadi energi yang spesifik dan khusus sifatnya sesuai kehendakNya dalam membangun ciptaan ini. Sebaliknya, bila energi terobjektifkan dalam diri manusia itu mengalir kembali ke sumbernya (Tuhan), maka semua energi, termasuk energi Guna Sakti ini akan mengalami peleburan secara bertahap dan akhirnya kembali menjadi energi universal.
Dari pemaparan tersebut kita kemudian akan mudah paham, bahwa apa pun wujud energi, apa pun bentuk Guna (bakat, kecenderungan, potensi) seseorang, maka hal itu adalah sebagai tanda energi universal yang mengobjektifkan diri atau mengkhususkan diri. Dan, jika seseorang memiliki minat spiritual, maka energi khusus manapun yang ia miliki dalam dirinya dapat menjadi sarana atau jalan untuk menuju kembali pada sumber itu (Tuhan).
Ketika kita membicarakan energi Ghanta Cakra Guna Sakti, maka itu artinya kita berbicara pada dua bidang sekaligus.
- Memberi perhatian secara fokus pada Guna (bakat, potensi) sebagai wujud energi konkrit yang terobjektifkan, sehingga energi tersebut dapat berfungsi optimal dalam kehidupan kita.
- Memberi perhatian khusus pada energi terkhususkan dalam bentuk Guna Sakti itu atau energi terkhususkan itu sebagai kendaraan untuk mengalir kembali ke energi sumber (mencari hakikat Sang Diri).
Pada tahap pertama,
Ghanta Yoga akan mengantar praktisinya menjadi manusia duniawi yang berdaya guna, produktif-aktif, dan memiliki kualitas unggul dalam tataran kualitas dan moralitas.
Selanjutnya pada tataran kedua,
Ghanta Yoga secara berangsur dan bertahap mengantar praktisinya untuk meniti jalan spiritual atau istilahnya, sambil menikmati kesuksesan hidup di dunia sekaligus berjalan menuju Energi Universal Yang Agung.
Dengan cara pandang seperti ini, seorang praktisi Ghanta Yoga diajak untuk menerima hidup ini sebagai karunia yang penuh berkah. Ghanta Yoga tidaklah menganjurkan suatu usaha pembangunan spiritual, di mana praktisinya harus anti duniawi. Ghanta Yoga memilih untuk mengikuti sifat alamiah aliran energi universal itu, tidak melawannya, tetapi mengakrabi kehidupan duniawi dengan sudut pandang spiritual. Saat ia mengalir kepada ciptaan, Ghanta Yoga ikut mengalir. Tetapi, Ghanta Yoga juga tidak menutupnya di tataran ciptaan objektif (duniawi), melainkan Ghanta Yoga terus mengalir secara alami, bahwasannya bagaimanapun sifat aliran energi itu kembali pada pusatnya.
Ghanta Yoga adalah teknik yang tidak secara ekstrim untuk membalikkan arus energi itu, tetapi meletakkannya dalam sifat alamiahnya. Itulah kehendak energi suci itu sebenarnya. Pertama-tama ia universal, kemudian berkembang menjadi objektif atau khusus, kemudian kembali lagi menjadi universal. Bahasa sederhananya: Pada awalnya sunya (kosong –hening) dan dalam keheningan tak terdefinisikan, kemudian mengalir menjadi materi dan mengambil bentuk-bentuk beridentitas sebagai bentuk kehidupan duniawi. Setelah itu, energi yang terperangkap dalam selubung kasar dalam bentuk materi itu kembali melebur menembus dualitas dan akhirnya menuju alam keheningan lagi.
Guna Sakti untuk Pemberdayaan Diri
Ghanta Cakra Guna sakti adalah pembangkit dan pengaktif berbagai macam Guna dalam diri. Guna yang dimaksud adalah sifat, potensi, bakat, kualitas diri, fungsi, keahlian yang melekat pada diri manusia yang dibawa sejak lahir dan keberadaannya bisa diasah di dunia ini menjadi lebih unggul. Ghanta Yoga inilah salah satu metode untuk mengasah dan mempertajam sifat-sifat baik tersebut dengan melibatkan energi Ghanta Cakra.
Energi Ghanta Cakra Guna Sakti ini dalam kehidupan normal sebenarnya sudah biasa kita akses, tetapi belum optimal. Misalnya kalau seorang pedagang, maka dia selalu berdoa sebelum memulai aktifitas berdagangnya supaya dagangannya laris. Atau seorang pejabat setiap saat mohon restu dari Yang Kuasa, baik itu melalui sembahyang di rumah atau pergi ke pura tertentu untuk mohon kekuatan supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara kaum tani di Bali misalnya, memiliki sejumlah ritual di sawah mohon padinya tumbuh subur dan bisa sukses panen dengan baik. Semua itu sebenarnya tindakan mengakses energi Ghanta Cakra, sehingga dengan menekuni Ghanta Yoga, maka energi Guna Sakti yang diakses bisa mengalir lebih deras yang kemudian menjadikan seseorang memiliki kekuatan hebat dalam profesi atau kemahirannya dan berkharisma (Taksu/Metaksu). Ini semua akan dapat membantu seseorang lebih menyempurnakan fungsi (tugas)-nya.
Di dalam Ghanta Yoga inilah kita akan bersinggungan dengan sebuah teknik yang memungkinkan kita dapat mengakses energi Ghanta Cakra Guna Sakti tersebut, sehingga apa yang kita harapkan untuk memperkuat energi Guna Sakti itu bisa cepat terwujud. Akumulasi energi Guna Sakti dalam diri akan dapat memunculkan berbagai kebaikan dan optimalisasi pencapaian sesuai bakat, minat, fungsi seseorang di tengah masyarakat.
Setiap orang sebenarnya memiliki energi Guna yang sama, tetapi karena perbedaan karma akan mengakibatkan individu yang berbeda memiliki penonjolan Guna yang berbeda. Walaupun demikian, teknik Ghanta Yoga dapat membantu getaran energi Guna yang lemah menjadi teroptimalkan. Atau setidaknya yang bersangkutan bisa menentukan pilihan mengenai Guna apa yang paling cocok baginya dalam hidup ini, sehingga yang bersangkutan memiliki peluang lebih luas untuk membuat karma baik dalam hidup ini.
Seorang praktisi Ghanta Yoga yang berlatih dengan tekun dan disiplin dalam waktu tidak terlalu lama akan segera merasakan manfaat energi Guna Sakti ini. Misalnya bermanfaat penyembuhan diri sendiri dan orang lain, ketajaman intuisi, kestabilan emosi, pembersihan bawah sadar dari endapan aktifitas negativ. Semua itu mendorong terwujudnya kualitas manusia yang unggul dan mengalami pencerahan batin (spiritual). Setelah menjadi manusia unggul akhirnya kita siap melakukan pelayanan di tengah masyarakat. Pelayanan yang dimaksud adalah menjalankan swadharma kita dengan benar, dengan rasa suka cita dan antusias, produktif, positif, kreatif yang dirasakan baik manfaatnya bagi masyarakat.
Sumber: ghantayoga.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar