berikut adalah lanjutan resume dari buku
AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? )
dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Sruti dan Smerti" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra)
AYAH, APAKAH KITAB-KITAB SUCI HINDU?
Anakku, Kitab-kitab suci Hindu secara luas dalam dikelompokkan dalam 2 golongan. Pertama adalah Sruti ("itu yang didengar") dan yang lain adalah Smriti ("itu yang diingat"). Kedua kelompok kitab-kitab suci ini dianggap "wahyu Tuhan" sama seperti semua kitab-kitab Injil dianggap mendapat inspirasi Tuhan (God-inspired).
KITAB MANA YANG PALING SUCI?
Kitab-kitab itu disebut Weda-Weda, yang berarti "pengetahuan".Ada empat Weda dan mereka menyatakan untuk mengajari manusia kebenaran tertinggi dan dapat menuntun manusia kepada Tuhan. Tiga Weda pertama disebut Tri Weda.
- Rig Weda (Weda Nyanyian Pujaan, Weda of Hymns) terdiri dari 1028 nyanyian pujaan atau hymne (dalam sepuluh buku) kepada para Dewa, seperti Indra dan Agni.
- Yajur Weda (Weda of Liturgy) berkaitan dengan pengetahuan upacara. Weda ini berdasarkan pada Rig Weda. Dia berisi aturan yang menjelaskan bagaimana melaksanakan semua upakara. Ia terdiri dari prosa dan puisi. Weda ini sesungguhnya buku untuk pendeta, bahkan menjelaskan aturan membuat sebuah altar. Pengorbanan (upacara) adalah satu bagian penting dari Weda ini.
- Sama Weda (Weda of Music) berkaitan dengan pengetahuan pengucapan mantra (chants). "Sama" artinya "melodi". Musik klasik India berasal dari Sama Weda. Weda ini terdiri dari 1549 sloka. Weda ini juga berdasar kepada Rig Weda, dan sloka dari Sama Weda dinyanyikan oleh para Reshi ketika upacara korban Soma dilakukan. Weda ini mirip dengan Psalms (Mazmur) dari agama Kristen. Sampai ukuran tertentu banyak dari sloka Weda ini merupakan pengulangan dari Rig Weda, dinyanyikan dalam bentuk melodi. Mantra dalam Weda ini ditujukan kepada Soma (bulan), Agni (api) dan Indra (Tuhan surga). Satu kitab pelengkap dari Sama Weda adalah Chandogya Upanishad.
- Atharva Weda berisi pengetahuan yang diberikan oleh Maharesi Atharwa. Ia terdiri dari 731 hymne dengan 6000 ayat. Beberapa orang mengatakan bahwa Atharwa bukan menyusun kitab ini tapi beberapa pendeta kepala dalam upacara yang berkaitan dengannya. Atharwa yang disebut dalam Rig Weda, dianggap sebagai putra pertama dari Tuhan Brahma, Tuhan Pencipta (God of Creation). Atharwa Weda juga dikenal dengan Brahma Weda sebab ia digunakan sebagai manual oleh pendeta kepala upacara dan para Brahmin. Kitab ini berisi rumusan-rumusan magis dan jampi-jampi.
Sejumlah besar Upanishad sebenarnya berasal dari Atharwa Weda. Percaya atau tidak, banyak dari mantra pengusir setan (exorcisme) dalam agama Hindu berasal dari Weda ini. Agak mengejutkan catatan-catatan tertua dari Weda-Weda tidak berbicara mengenai Weda ini. Tidak ada referensi mengenai Weda ini dan Chandogya Upanishad atau teks-teks Brahmana atau Jataka atau Bhagawad Gita. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa Atharwa Weda tidak ada ketika Tri Weda disusun.
APA ISI MASING-MASING WEDA ITU?
Weda-Weda pada umumnya berisi :
- Samhita. Teks dasar untuk himne, formula dan japa (chants).
- Brahmana. Petunjuk pelaksanaan upacara
- Aranyaka. Berisi Mantra dan tafsir dari upacara-upacara.
- Upanishad. Ini adalah sejumlah teks yang mengungkapkan kebenaran-kebenaran spiritual tertinggi dan berbagai anjuran mengenai cara untuk mencapai atau mengejawantahkan kebenaran itu. Kata Upanishad terdiri dari Upa (dekat), Ni (dibawah, down) dan Shad (duduk, to sit). Suatu Upanishad adalah sebuah pengajaran oleh seorang Guru ketika para murid duduk sangat dekat sehingga tidak seorang lain pun dapat 'nguping' ajaran-ajaran tersebut.
ADA BERAPA BANYAK UPANISHAD?
Ada lebih dari 108 buku Upanishad. Tiga belas Upanishad yang paling penting adalah : Isa, Kena, Katha, Prasna, Mundaka, Mandukya, Aitereya, Taittirya, Chandogya, Brihad-Aranyaka, Kausitaki, Shvetasvatara dan Maitri. Beberapa dari Upanishad dinamai menurut Reshi besar yang ditokohkan atau digambarkan dalam Upanishad tersebut. Para Reshi besar itu adalah Mandukya, Shvetasvatara, Kaushitaki dan Maitri. Upanishad yang lain diberi nama berdasarkan kata pertama dari kitab itu.
Kita juga memiliki sebelas Yoga Upanishad yang lebih kecil. Yang paling penting dari Upanishad ini adalah Yogatattwa, Dhyanabindu, dan Nadabindu. Yogattava berisi semua rincian mengenai praktik yoga. Nadabindu, seperti digambarkan oleh namanya, berkaitan dengan phenomena indra pendengaran yang menyertai latihan-latihan yoga tertentu. Dhyanabindu berkaitan dengan suku kata AUM dan dengan banyak wahyu mistik.
http://beatdown07.blogspot.com/
BalasHapus