Google+

Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Denpasar Bali

Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Denpasar Bali

sebagai wujud rasa kemanusiaan yayasan Taman Bukit Pengajaran, lewat team Usadha Klinik Jalasidi, yayasan Taman Bukit Pengajaran yang memiliki alamat di Keiman denpasar secara rutin setiap Minggu Pagi menyelenggarakan Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Denpasar Bali yang siap meyadnya membantu segala keluhan sakit anda, baik medis maupun non medis.

berikut ini foto kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Denpasar Bali khususnya yang berlokasi di Lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar Bali:

Inter dan Antar Geguritan Basur

Inter dan Antar Geguritan Basur

Geguritan berasal dari kata gurit bermakna ‘ gubah; karang; sadur’ . Geguritan adalah cerita dalam bentuk puisi yang dapat dinyanyikan ( Kamus Bahasa Bali Indonesia, 2005 : 289) . Geguritan sebagai salah satu karya sastra tradisional memiliki ciri tersendiri. 

  1. Geguritan terikat pada jumlah larik dalam satu bait / pada.
  2. Tiap – tiap bait jumlah larik atau barisnya dalam hitungan tertentu, misalnya ginada, satu bait berjumlah tujuh larik atau baris.
  3. Jumlah suku kata dalam tiap larik mengikuti hitungan yang tetap, misalnya, delapan suku kata baris pertama.
  4. Persamaan bunyi atau rima akhir yang selalu sama dalam bait – bait berikutnya,.

Ginada, misalnya:
baris pertama 8-a,
baris kedua 8-i, 
baris ketiga 8- a, 
baris keempat 8-u, 
baris kelima 8-a, 
baris keenam 4-i, 
baris ketujuh 8-a
Aturan – aturan itu bersifat baku.

Terkadang seorang penulis geguritan melakukan perubahan ucapan terutama pada bunyi terakhir karena terbentur pada bunyi rima akhir, misalnya / punika / karena terbentur bunyi diubah menjadi / puniku / yang bersinonim bermakna ‘ itu ‘ Hal ini dilakukan karena kesulitan mencari padanan kata yang tepat untuk kata yang dimaksud. Meski seorang penulis geguritan hendaknya memiliki beragam kosakata, kaya akan rasa kata, dan makna kata. Penulis juga mengalami kesulitan dalam mencari kata yang tepat mewakili makna yang dimaksud.

Gede Basur, Cerita Perlawanan Hegemoni Gender dalam Geguritan Basur

Gede Basur, Cerita Perlawanan Hegemoni Gender dalam Geguritan Basur

sebagian cerita, Gede Basur dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik. 
Penggabungan ini akan makin kompleks jika seorang pengarang memiliki kemauan, kemampuan, penghayatan terhadap persoalan-persoalan yang menyebabkan sebuah karya sastra itu lahir. 
Karya sastra bukanlah lahir dari sebuah kekosongan. Ia berbicara dan menyuarakan masyarakat yang ingin diejawantahkan oleh seorang penulis. Bahasa sebagai sarana untuk merefleksikan persoalan-persoalan sosial yang mengusik seorang penulis. Apalagi sastrawan sekaliber Ki Dalang Tangsub yang karyanya sudah membumi bahkan terkadang tanpa disadari dilantunkan atau dikutip dalam setiap pembicaraan adalah hasil renungan Ki Dalang Tangsub.

Sebuah karya sastra akan bisa eksis hidup jika mampu menyuarakan problematika yang dihadapi masyarakat pada zamannya. Problematika-problematika ternyata ada benang merahnya dengan problematika yang dihadapi masyarakat dalam kekinian. Masa ini tidak bisa dilepaskan oleh masa lalu. Pengarang lewat karyanya bisa mengatasi sang waktu. Artinya, karyanya tidak lekang oleh waktu. Ia akan terus berbicara selama manusia ingin menggali yang terdapat di dalamnya. Nilai-nilai inilah yang perlu direnungi diresapi, dihayati sehingga karya sastra itu berguna dan bermanfaat bagi kehidupan.

Salah satu yang unik dalam Geguritan Basur ini adalah Ki Dalang Tangsub berkeinginan menyuarakan perempuan. Konsep, ide, gagasan, cita-cita, dan cinta dalam diri seorang tokoh Garu-lah itu diwakilkannya. Perempuan yang tidak boleh diremehkan lagi. Perempuan yang pemberani, tegas, dan tegar dalam menghadapi cibiran dalam masyarakat. Tokoh yang menentang sebuah hegemoni yang diciptakan seorang pria, Gede Basur. Hegemoni Basur berusaha mendominasi, memengaruhi Garu agar menerima segala nilai-nilai moral dan budaya dalam dirinya. Akan tetapi, Garu tetap pada sikapnya bahkan berani melakukan perlawanan.

foto pre wedding indoor & outdoor di Bali

foto pre wedding indoor & outdoor di Bali

terima kasih sebanyak-banyaknya kami ucapkan kepada: Bali Wedding photografer Ari_arya dari Tabanan, Alit Studio grafis di sukawati dan Meliana Salon Sukawati, karena telah bersedia membantu pelaksanaan foto pre wedding indoor & outdoor kami di Bali.

kami bukanlah model, tapi untungnya kami mempunyai sahabat yang membantu kami melaksanakan foto prewed ini. berikut ini koleksi prewedding di bali yang mungkin bisa dijadikan Gambaran pemilihan Paket Prewedding murah di Bali. adapun hasilnya adalah:

Lokasi Foto Prewedding di Artcenter Denpasar Bali

foto pre wedding di Artcenter bali
Foto Pre wedding lokasi di Artcenter Bali

Alasan Tak Logis Orang Bali Pindah Agama

Alasan Tak Logis Orang Bali Pindah Agama

akibat pindah agama
alasan tak logis pindah agama hindu
Ada banyak hal yang membuat seseorang akhirnya memutuskan untuk pindah agama. Lalu, apa alasan orang Bali pindah agama?

Disamping kuat dalam memegang tradisi/adat, masyarakat Bali yang mayoritas pemeluk Hindu juga dikenal sebagai masyarakat yang religius dan taat dalam menjalankan agama. Bagaimana tidak, oleh orang asing Bali sampai dijuluki “The Island of thousand temple” (pulau seribu pura) saking banyaknya Pura (tempat pemujaan Tuhan dan segala manifestasinya) yang bisa ditemukan di pulau ini.

Namun, bukan berarti tidak ada orang Bali yang pindah agama. Justru, setidaknya menurut pengamatan saya, orang Bali yang semula pemeluk Hindu lah yang lebih banyak pindah ke agama lain dibandingkan sebaliknya.

Memang, idealnya, sekali memeluk suatu agama selamanya takkan berubah. Sayangnya, kita tidak hidup di dunia yang serba ideal. Ada banyak kondisi yang membuat seseorang — termasuk orang Bali — akhirnya memutuskan untuk pindah agama.

Lalu, apa alasan orang Bali pindah agama?

Inilah 5 alasan orang Bali — yang awalnya beragama Hindu — memutuskan untuk pindah agama, setidaknya yang terungkap ke publik.

  1. Terlanjur Jatuh Cinta
  2. Capek Miskin
  3. Jadi Orang Bali itu Repot dan Berat Di Ongkos
  4. Berprinsip “Semua Agama Sama”
  5. Agama Tidak Penting

berikut ini penjelasan Alasan Orang Bali Pindah Agama

Seniman Kubayan - Jasa Dekorasi Gayor Pernikahan dan Karya Adat

Seniman Kubayan - Jasa Dekorasi Gayor Pernikahan dan Karya Adat

Desa Guwang, yang dikenal dengan segudang seniman ukir dengan maskot desa adalah Garuda Wisnu, yang kemudian diabadikan dengan Patung Garuda Wisnu yang letaknya di tengah-tengah Desa tepatnya di sebelah selatan Kantor Kepala Desa Guwang (prebekel) barat Pasar Tradisional (Bancingah Desa Guwang).

dengan semakin majunya perkembangan jaman, seni ukir tidak hanya bisa dikerjakan pada kayu ataupun batu saja, saat ini seniman muda desa guwang terutama dari keluarga kubayan mengembangkan seni ukir tradisi desa yang dituangkan dalam "seni Gayor", yang bahannya terbuat dari spon, gabus styrofoam atau dari bahan lainnya.


salah satu seniman muda keluarga kubayan yang sudah lama malang-melintang "ngayah" melalui seni Gayor adalah Wayan Ardika. Wayan Ardika adalah seorang Guru di sekolah swasta di kabupaten Gianyar, yang kesehariannya berbagi ilmu masak serta seni woodcarving atau foodcarving, tetapi dalam acara adat, dia sering diundang untuk "ngayah" membuat Gayor, baik untuk upacara pernikahan maupun Karya Adat lainnya.