Dewa Siwa - Mahadewa dengan Lingga dan Bulan Sabit
Siwa (Dewanagari: शिव; Śiva) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.
lebih lanjut tentang tri murti, silahkan baca: "Tri Murthi: Brahma Wisnu Siwa"
Oleh umat Hindu Bali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia dan makhluk hidup lainnya ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta. Dalam pengider Dewata Nawa Sanga (Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Ia dipuja di Pura Besakih. Dalam tradisi Indonesia lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama Batara Guru. Adya / Siwa / Pusat / Segala Warna (Cahaya) = peleburan kemanunggalan.
Dewa Siwa memiliki nama lain, diantaranya: Jagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra serta nama lainnya yang dikenal dengan 108 Nama Dewa Siwa. Dalam tradisi Indonesia, kadangkala Siwa disebut Batara Guru atau Hyang Guru.
untuk lebih lengkap tentang ke-108 sebutan Dewa Siwa bisa dibaca di "mantra dewa siwa-108 nama gelar hyang Siwa"
Dewa Siwa memiliki sakti yang bernama Dewi Parwati, dikenal juga dengan sebutan Dewi Sati, Dewi Durga, Dewi Kali. dan dengan wahana (kendaraan) Lembu Nandini.