benarkah Swaha lebih tepat dari Astungkara?
sebelum kita mebrbicara lebihjauh tentang ketepatan dan kesesuaian padan katanya, ada baiknya kita ulas dahulu tentang "Arti Swaha" itu sendiri.
Swaha atau Soha
Dalam agama Hindu dan Buddha, kata swaha (Dewanagari: स्वाहा; IAST: svāhā; Hanzi tradisional: 薩婆訶; pinyin: sà pó hē; bahasa Jepang: sowaka; bahasa Tibet: soha) adalah suatu kata dari bahasa Sanskerta, suatu kata seruan (interjeksi) yang mengindikasikan akhir dari suatu mantra.
Dalam bahasa Tibet, "swaha" diterjemahkan sebagai "semoga terjadi demikian" dan seringkali diucapkan dan ditulis "soha".
Kapan pun upacara pengorbanan diselenggarakan, kata swaha senantiasa diserukan. (umumnya diucapkan di akhir mantra pemujaan)
Dalam agama Hindu, Swaha juga merupakan nama istri Dewa Agni, dewa api dan persembahan.
Sebagai kata benda feminin, SVAHA di Rgveda juga bisa berarti "persembahan" (ke Agni atau Indra), dan sebagai persembahan dipersonifikasikan, SVAHA adalah dewi, istri Dewa Agni.
awalnya dia adalah seorang widyadari tetapi menjadi abadi setelah menikah Agni. Dalam beberapa versi, dia adalah salah satu dari banyak ibu ilahi Kartikeya. Dia juga ibu dari Aagneya (Aagneya) - putri Agni.