Google+

Gerak Tetanganan Mudra

Gerak Tetanganan Mudra

seperti yang telah dijelaskan dalam Gerak Tangan dan Jari (Mudra) Dalam Proses Keluarnya Wedangga, Mudra adalah isyarat dengan tangan atau cap yang melambangkan energi. Ini adalah salah satu bentuk ekspresi paling indah dengan menggunakan jari-jari dan jempol. Mudra adalah tindakan neuromuskuler sukarela (kontraksi) atau postur dimana prana dikendalikan dan diarahkan melalui nadi tertentu, yang dikenal sebagai Mudra.

Sesuai mitologi, Tuhan Siwa dianggap telah memulai mudra dasar. praktek Mudra adalah lazim di seluruh dunia. Mudra ditemukan dalam segala bentuk dan digunakan dalam tari, seni agama, dan juga di Tantra. Pentingnya Mudra adalah baik esoteris dan eksoteris.

Jenis - Jenis Gerak Tetanganan Mudra

berikut ini beberapa jenis Mudra yang sudah sering digunakan dalam berbagai kegiatan esoteris, meditasi dan pengobatan, diantaranya:

Banten Piodalan Madya di Mrajan Alit

Banten Piodalan di Mrajan Alit

setelah sebelumnya mengulas Banten Piodalan Nista ring Merajan alit, kali ini saya akan bagikan sedikit ulasan tentang Piodalan Madya di Mrajan/Sanggah Alit.
sebelumnya, ditegaskan kembali, yang disebut sanggah alit adalah keluarga yang memiliki pelinggih kamulan taksu saja, atau ditambah padma sari. lebih lengkapnya, palinggih di mrajan alit diantaranya: Sanggah Kemulan, Sanggah Taksu, bebaturan Panglurah, dan kadang kala terdapat juga padma sari. apabila palingih sanggahnya sudah melebihi hal tersebut, maka sanggah atau pemerajan tersebut bukan lagi disebut sanggah alit.

Banten Piodalan Madya di Mrajan Alit 

berikut ini Banten Piodalan Madya di Mrajan Alit atau sering disebut Piodalan Tumpeng 11, Maude kurenan. adapun bantennya:

Lontar Yadnya Prakerti

Lontar Yadnya Prakerti

Om awighnamastu namo sidham.

Iti Widhi sastra Tapini, warah Bhatari Umadewi, sira hyang ing pura dalem maka lingga gama kerti, ulahing wang kamanusan, ndya ta lwirnya: Dewakerti, Budakerti, manusakerti, jagatkerti.

Samangkana kweh ikang parakerti palaning anadi wang, arep pun sira amaraYadnya, nimita kweh wetunikang Yadnya, sapta Yadnya makadin ika, lwirnya: Aswameda-Yadnya, Siwa-Yadnya, Resi-Yadnya, Pitra-Yadnya, Bhuta-Yadnya, Manusa-Yadnya, Samodaya linuwihaken , pada luwih ika tinemunya, palaning Yadnya samangkana, apan maka lwih ikang prakerti kamanusan, apan ring manusa ika papulanya kabeh, manusa juga makawak ikang samangkana, paraning jagat, ala-ayu, amerta, wisia, papa-swarga, sukha duhkha, ika pada nuksma ring manusa nimita manusa juga wenang ulah parakerti, apan kabeh ikang Dewa, Bhatara, Kala, Bhuta Raksasa, Detya, Danawa, Pisaca, Danuja, Atma, Apitra, Pitara, Jin, Setan, Leyak, Tuju, Teluh Taranjana, Desti, Wat, Tiwang Prakasa, Moro, Pulung, Pamala-pamali, Anta Preta, Kala Dengen mwang Sarwa Marana, Gering ,Gerubug, Sasab.