Google+

Runtuhnya Kerajaan Mengwi

Runtuhnya Kerajaan Mengwi

Dengan menyerahnya Keraton Mengwi, Mengwi dibawah kekuasaan raja Badung maka diangkatlah Anak Agung Putu Kukus sebagai pejabat penguasa Mengwi, kekuasaan Anak Agung Putu Kukus meliputi wilayah-wilayah yang ditaklukan Badung setelah mendapatkan pembagian dari sekutunya, antara lain: Tabanan, Ubud, dan Bangli.

Banyak rakyat Mengwi yang masih setia kemudian meninggalkan wilayah kekuasaan Anak Agung Putu Kukus, terutama para prajurit Mengwi, meminta perlindungan kepada Raja Tabanan, Ubud dan Bangli.

Penduduk-penduduk yang berdiam di wilayah perbatasan Mengwi banyak yang meninggalkan desanya. hal itu mereka lakukan karena ketidakpuasan mereka dengan pemerintahan Anak Agung Putu Kukus yang masih membiarkan sikep-sikep Badung melakukan penjarahan di desa-desa mereka.
Pemberontakan-pemberontakan kecil sering terjadi dibeberapa wilayah perbatasan kekuasaan Anak Agung Putu Kukus, sehingga para penduduk yang semula damai menepati daerahnya merasa tidak tenang dan ketakutan memilih untuk meninggalkan desa.

Kedua Adipati Agung Kerajaan Mengwi yaitu I Gusti Putu Mayun (Putra dari I Gusti Agung Munggu, treh Arya Kepakisan) dan I Gusti Made Ngurah dapat menyelamatkan diri dari peperangan yang terjadi di keraton Mengwi sampai wilayah hamparan sawah di daerah Mengwitani.

Kerajaan Ubud - Dalem Sukawati

Kerajaan Ubud - Dalem Sukawati

Pasar Ubud Tahun 1910. Foto Claire Holt
Menurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di Abad XVII masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan.
Sebagaian kecil sudah di diami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan), mereka mendiami wilayah-wilayah, Jungut, Taman dan Bantuyung. Masih menjadi wilayah kekuasaan dari Kerajaan Sukawati yang berdiri sekitar tahun 1710, dengan raja pertamanya yang bernama Sri Aji Maha Sirikan, Sri Aji Wijaya Tanu.

Pada Saat I Dewa Agung Made menjadi raja di Kerajaan Peliatan, dua adik beliau ditugaskan memegang wilayah:

  • Ida Tjokorda Gde Karang di Padang Tegal Ubud. 
  • Ida Tjokorda Tangkeban ditugaskan di Ubud. Banyak pura kemudian berdiri di Ubud dalam masa pemerintahan beliau.

Bukti Reinkarnasi Luke Ruehlman

Bukti Reinkarnasi Luke Ruehlman

Bukti Kebenaran Reinkarnasi
banyak umat agama non_hindu masih meragukan Pokok-Pokok Keimanan kita, salah satu yang diragukan adalah adanya "Reinkarnasi". tetapi, inilah kebesaran ajaran kita, Tuhan telah memberikan banyak pencerahan kepada umat manusia melalui Weda yang kemudian bertumpu pada Panca Sradha, serta diberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinanya masing-masing lewat Catur Marga Yoga, tetapi masih saja ada perdebatan tentang benih-benih keyakinan yang baru mereka miliki. dan sekarang terbukti akan kebesaran Weda, setelah adanya pembuktian secara saint (baca: Bukti Saint Keberadaan Alam Semesta) baru-baru ini ada berita yang cukup memberi angin segar dimana ada seorang anak yang bisa mengingat masa lalunya. dalam keyakinan hindu disebut sebagai Reinkarnasi atau punarbhawa.

berikut ini beberapa media massa sebagai Bukti Reinkarnasi Luke Ruehlman

Cakra Seks atau Chakra Svadhistana

Cakra Seks atau Chakra Svadhistana

Cakra kedua (cakra sex) berhubungan dengan aspek seksual. Organ reproduksi merupakan pusat dari aktifitas cakra seks.cakra seks juga dikenal dengan sebutan Chakra Sakral (sacral chakra)
Posisinya ada di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan warna oranye. 

Cakra Swadhistana letaknya bersesuaian dengan daerah kemaluan memancarkan 6 berkas sinar / helai daun berwarna oranye (jingga) mandalanya berbentuk bulan sabit sebagai lambang air. Di cakra ini berstanalah Dewa Wisnu dengan saktinya Dewi Laksmi/Sri. Sesuai sifat air cakra ini mempengaruhi nafsu dan emosi dengan tingkatan yang lebih rendah dari cakra Wisudha seperti tingkah laku yang kasar, hilangnya akal sehat rasa kurang peduli, kurang percaya pada diri sendiri , kecemburuan, keserakahan. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada organ-organ di rongga panggul, termasuk organ reproduksi, saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering bersumber dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran kemih, serta pembesaran prostat.

Cakra Dasar atau Muladhara Chakra

Cakra Dasar atau Muladhara Chakra

Warna: Merah
Lokasi: Ujung Tulang Belakang
Fungsi: Menstabilkan dan menggrounding energi. Pintu masuk energi dari bumi.
Keburukan: Sekiranya pintu chakra ini tersumbat, individu akan cenderung membentuk personaliti yg penakut, bimbang, sering kecewa, merasa tidak selamat dan akan mudah mendapat masalah kesihatan berkaitan obesity, anorexia nervosa, artritis dan sakit sendi dibahagian kaki terutamanya lutut.

System chakra bermula dari bawah menuju ke atas. Sehingga chakra dasar disebut juga sebagai chakra pertama. Chakra dasar memiliki getaran energi paling rendah dan berhubungan dengan sebagian besar rangsang fisik. Lokasinya berada diantara perineium, yakni area diantara alat kelamin dan anus.

Apa itu Chakra?

Apa itu Chakra?

Chakra atau yang lebih dikenal dengan sebutan cakra adalah pusat-pusat energi spiritual/halus yang sejajar dengan Sushumnānāḍī dari sistem Kunḍalinī.
Chakra berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “roda”, “gulungan”, dan “lingkaran”.

Cakra Sudarsana (Dewanagari: सुदर्शन चक्र; IAST: Sudarśana Cakra), dalam mitologi Hindu, adalah senjata berputar yang dahsyat berbentuk cakram dengan 108 gerigi tajam di tepinya. Senjata itu dimiliki oleh Dewa Wisnu, yakni Dewa penjaga semesta ini. Cakra Sudarsana tampak dibawa di tangan kanan belakangnya, di antara empat lengannya yang lain, masing-masing membawa sangkakala (tangan kiri belakang), gada (tangan kiri depan), dan bunga padma di tangan kanan depan. Menurut kitab Purana, Cakra Sudarsana adalah senjata penghancur yang tak terelakkan. Penggambaran Cakra Sudarsana bersama Wisnu juga berarti bahwa Wisnu adalah penjaga sekaligus penguasa surga dan benda angkasa. cakra juga diartikan sebagai simbol waktu dan perubahan, dimana setiap ciptaan terikat oleh hukum karma, waktu dan perubahan, bagaikan roda seperti itulah kehidupan.