Google+

Bumi Pernah Kiamat Enam Kali

Bumi Pernah Kiamat Enam Kali

ini artikel baru saya dapatkan dari Saint Kompas, yang merupakan salah bukti pendukung kebenaran ajaran hindu. dimana dalam keyakinan agama hindu, kiamat terjadi berulang-ulang hingga pada saatnya akan ada kiamat maha besar di penghujung jaman kali yuga, tetapi itu bukanlah akhir jaman melainkan awal dari peradaban baru. lebih lanjut silahkan baca: Kiamat dan Pralaya

berikut ini kutipan dari artikel Saint Kompas yang dipublikasikan pada hari Rabu, 22 April 2015 | 09:52 WIB dengan judul "Terungkap, Bumi Pernah "Kiamat" Enam Kali".

Terungkap, Bumi Pernah "Kiamat" Enam Kali

Selama 450 juta tahun, Bumi pernah mengalami "kiamat" atau kematian massal 5 kali. Itulah yang dipahami selama ini.

Odalan Mingkup Sari dan Caru Rsi Ghana

Odalan Mingkup Sari dan Caru Rsi Ghana

Om Swastiastu
melalui media ini, kami mencoba memberikan gambaran tentang keberadaan keluarga kami, dimana  kami keluarga kebayan Guwang mengadakan upacara yadnya, mulai dari tiga bulanan sentana kami, magedong-gedongan hinga dipuncak acaranya pada tangal 22 April 2015, Buda Umanis Dukut, keluarga kami menghaturkan Upacara Yadnya Mingkup Sari, Caru Rsi Ghana dan Caru bebek bulu selem (hitam) sebagai ciri rasa bhakti kami kehadapan Ida Hyang Widhi dan para leluhur kami.
adapun dudonan acara yadnya kami:
  • Buda Cemeng Klawu, Odalan di Pelingih Sri Sedana dan pada hari itu diadakan pula yadnya nyengker dewasa, ka-enter olih Jro Mangku Desa Adat Guwang
  • Sukra Umanis Klawu, Acara Tiga Bulanan Putri dari Kadek Mardika serta Magedong-gedongan Istri dari Wayan Budi. Kapuput Olih Ida Pandita Mpu Widya Dharma Siwa Dhaksa (sakeng Gria Widya Srama Guwang - Pandita kebayan).
  • Anggara Kliwon Dukut, Yadnya Ngingsah, Ngelingihang Betari Sri. ka-enter olih Jro Mangku Desa Adat Guwang
  • Buda Umanis Dukut, Puncak Karya. Mendak Betara ring Pangungan, Caru Rsi Ghana di Merajan dan Caru Bebek Bulu Hitam di Natah Rumah, serta dilanjutkan Ngaturang Piodalan Mingkup Sari. Kapuput Olih Ida Pandita Mpu Widya Dharma Siwa Dhaksa (sakeng Gria Widya Srama Guwang - Pandita kebayan).
  • Wrespati Paing Dukut. Nyineb Piodalan, Ngantukang Betara ke Panggungan. ka-enter olih Jro Mangku Desa Adat Guwang

Dewa dan Bhatara (betara)

Dewa dan Bhatara (betara)

Om Swastiastu, Om Ano Badrah Kratawo yantu wiswatah
Om Awighnamastu Namo Siddham
semoga Ida Hyang Paramakawi memberikan jalan terang bagi kita semua
ada banyak istilah dibali yang membingungkan keyakinan orang bali itu sendiri, salah satunya istilah Dewa dan Bhatara atau yang lebih dikenal dengan istilah betara.
  • sebenarnya apakah dewa dan bhatara itu sama? ataukah beda?
  • semua orang hindu mengetahui arti dari dewa tetapi agak samar dengan istilah bhatara. tetapi orang bali lebih mengenal bhatara/betara dibandingkan dewa, kenapa?
  • mungkin kita semua pernah mendengar istilah betara rambut sedana, betara dalem, betara khayangan tiga dll. apakah betara dalem sama dengan dewa siwa? ataukah betara rambut sedana atau sri sedana sama dengan dewa kuwera/kubera? dan banyak penamaan dewa serta betara lainnya.
 kita mulai dari istilah umum Dewa dan Bhatara

Mantra Pangastawa untuk Pemangku

Mantra Pangastawa untuk Pemangku

NGARGA TIRTA :

APSU DEWA ASTAWA :
Om Apsu Dewa pawitrani,
Gangga Dewa namo stute,
sarwa klesa winasa ya,
toyane parisudhyate,

Om sarwa roga winasa ya,
sarwa bhogam awapnuyap,
sarwa pataka winasa ya,
sarwa dosa winasa ya,

Om Sri kara sapahut kara,
roga dosa winasanam,
Siwa lokam maha yaste,
mantra namah papa kelah,

Om sidhim Tri sandhya sa-pala,
sekala mala malahar,
Siwa amertha manggalamca,
nadiningdam namah Siwa ya.