Google+

Bungkak Nyuh Gading

Bungkak Nyuh Gading

bungkak nyuh gading
Bungkak Nyuh Gading merupakan istilah yang sudah sangat dikenal bagi masyarakat hindu bali. Bungkak Nyuh Gading ini adalah istilah yang digunakan untuk menamai kelapa muda (bungkak) yang berwarna orange kekuningan (gading). Bungkak Nyuh Gading ini merupakan simbol dari Hyang Surya
Dewa Surya dalam jajaran 33 dewa dalam reg weda merupakan dewa tertinggi, dimana dalam hindu bali yang bernafaskan siwa sidhanta, dewa surya mendapatkan tempat khusus sehingga beliau sering disebut Siwa Raditya. Siwa Raditya adalah pancaran sinar suci Siwa dalam kekuatan-Nya untuk menyinari dan menjaga yang ada di alam ini. 

Melukat dengan sarana Bungkak Nyuh Gading

Kata Melukat adalah berasal dari bahasa jawa kuno yaitu lukat yang artinya bersih, melukat yang simpel bisa kita laksanakan pada mata air /aliran sungai di laut atau pertemuan laut dan sungai kalau di bali biasanya dekat pura segara atau di beji.

Sejarah Kelapa Gading Untuk Melukat

Konon, Ketika di zaman dulu Ida Pedanda Sakti juga menggunakan klungah/bungkak kelapa gading untuk memperlancar proses ritual Beliau. Akibat prana matahari yang kuat, maka air kelapanya memiliki daya pembersih yang sangat kuat. Daya yang demikian kuatnya ini dapat untuk membersihkan badan secara lahir dan batin. Mampu merubah aura tubuh menjadi prana, mampu membuka cakra spiritual, mampu menetralisir pencemaran tubuh manusia , serta mengurangi bekas-bekas pengaruh hewani, membersihkan pengaruh negatif, magic ataupun mengobati penyakit.

Kapan Baiknya Melukat?

Melukat sebaiknya dilakukan sebulan sekali, dan paling lambat 6 bulan sekali. Bisa mencari Hari seperti Rainan Purnama, Tilem atau hari sesuai kesepakatan. Dengan melukat jiwa raga ini akan bersih sekala niskala, merasa lebih tenang, murah rejeki, terhindar dari Bencana, sial dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar