Pages

YOGA adalah….?

YOGA adalah….?


Yoga adalah Yoga, bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan tertentu. Yoga merupakan suatu tehnik spiritual yang sangat tua melebihi agama apapun. tapi kenapa yoga diharamkan???

Ajaran Yoga dibangun oleh “Maharsi Patanjali”, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran. Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra diantaranya : Samadhipada, Sadhanapada, Vibhutipada dan Kailvalyapada.


Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.

Yoga (Aksara Dewanagari ) dari bahasa Sansekerta berarti “menghubungkan” atau “penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta".
Yoga menyelaraskan tubuh fisik, pikiran dan jiwa. Pada tubuh fisik, yoga memberi efek kesehatan, keseimbangan, kekuatan dan vitalitas. Pada pikiran, yoga meningkatkan daya ingat, konsentrasi, menajamkan tingkat intelektual, menyeimbangkan emosi sehingga membuat hidup lebih kaya dan bahagia. Pada jiwa, yoga membawa kesadaran, kebebasan dan pencerahan.

Yoga dalam arti luas adalah suatu disiplin khusus yang diciptakan untuk membantu manusia mengharmonisasi vibrasi diri nya dengan vibrasi yang Tunggal. Jadi sebenarnya pengertian Yoga tidak terbatas pada suatu metode yang berasal dari tradisi India kuno yang kebanyakan orang mengartikannya seperti itu. Yoga itu dikenal oleh berbagai suku bangsa. Hanya saja metodenya sedikit berbeda. Seperti orang-orang israel melakukan praktek yoga dengan berdoa kepada sang Tunggal sedangkan orang-orang shaman melakukannya dengan menari-nari dan bernyanyi. Tujuan mereka melakukan itu semuanya sama, yaitu mendekatkan diri mereka dengan sang Tunggal sampai akhirnya jiwa mereka bisa melebur ke dalam jiwa sang tunggal. Hanya saja di dalam dunia ini manusia selalu saja mempermasalahkan masalah metode tersebut.

Contohnya:

Umat Kristiani tentu akan marah jika saya mengatakan bahwa apa yang diajarkan Yesus Kristus adalah bagian dari Yoga. Ajaran tersebut sebenarnya merupakan bagian dari Yoga yang dinamakan “Bhakti Yoga”. Ajaran pokok Bhakti Yoga adalah bahwa untuk melebur kepada yang tunggal dapat dilakukan dengan memberikan Bhakti atau pelayanan tulus kepada yang Tunggal. Lalu bagaimana caranya? Sedangkan yang Tunggal adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat dirasakan dengan kelima indra kita. Caranya tentu saja adalah dengan melakukan pelayanan kepada ciptaannya yang merupakan manifestasi dari sang Tunggal tersebut. Tidak ada cara lain lagi.

Umat Muslim juga akan marah jika dikatakan bahwa “gerakan SHOLAT” merupakan bagian dari Yoga juga. Sebenarnya tujuan gerakan dan pose di dalam sholat bertujuan untuk menyeimbangkan fungsi sistem hormon dan sistem syaraf manusia. Secara kebetulan, kata Yoga semakna dengan sholat yang berasal dari kata “WASHOLA”, dalam bahasa Arab yang juga berarti “menghubungkan” atau “mempersatukan”. Untuk menyatukan diri dengan Tuhan kalangan muslim melakukan sholat, berupa doa-doa dan gerakan-gerakan tertentu. Dalam Yoga, doa-doa disebut “Mantra”, yoga dan gerakan-gerakan disebut “Hatha Yoga” yang artinya peleburan dengan sang Tunggal melalui olah jasmani. Hanya saja pose-pose di dalam hatha yoga dilakukan dengan sifat statis akan tetapi ada juga gerakan-gerakan yang di dalam hatha yoga yang bersifat dinamik seperti senam sebenarnya. Tujuan sholat adalah untuk berzikir – mengingat Allah. (QS 20:14). Hasilnya adalah tercegahnya perbuatan keji dan mungkar. Dan ritual ini (sholat) dipandang oleh Tuhan sebagai ritual yang lebih besar manfaatnya daripada ritual lainnya. (QS 29:45). Jika anda setuju, maka Yoga merupakan ritual yang besar manfaatnya.

Hal yang wajar jika manusia selalu memperdebatkan perbedaan metode. Karena di dalam pencarian sang Tunggal selalu terbentur oleh pertaruhan antara waktu hidup mereka yang sebentar dengan kesuksesan akan metode tersebut.

Manusia selalu berorientasi hasil, mereka tidak akan pernah tulus apabila tidak ada hasilnya, karena itu mereka membuat suatu pembenaran akan metode yang mereka jalani agar mereka tetap dapat dengan yakin melaksanakan metode tersebut walaupun tidak pernah ada jaminan sukses di dalam metode tersebut.

Saking pandainya, maka manusia mengolah hukum dualisme untuk memperoleh keyakinan tersebut. Mereka membuat seolah-olah apa yang mereka jalankan adalah yang paling benar dan jalan orang lain adalah yang sesat atau salah. Dengan mengolah itu, maka keyakinan akan metode tersebut meningkat tajam.

Akan tetapi apakah hukum dualisme itu berlaku di dunia? Mungkin saja kedua metode tersebut benar adanya. Lagi pula siapa yang dapat membuktikan kebenarannya kalau belum pernah menjalankan metode tersebut sampai sukses? Dan lucunya lagi yang sukses tidak pernah bisa memberikan bukti itu. Bagi mereka sama saja membuktikan adanya bulan kepada orang buta.

Sampai saat ini, praktisi yoga tidak hanya pemeluk Hindu saja, namun dari berbagai agama dan kepercayaan. Bahkan dalam beberapa literatur, disebutkan beberapa nabi dan orang-orang suci pun juga menjadi praktisi yoga, seperti Yesus dan nabi-nabi lain yang sulit disebutkan di sini. Yoga adalah milik dunia, milik semua insan yang ingin menjalani kehidupan spiritual. Tanpa ada ikatan agama maupun tradisi. Sebagaimana sinar matahari, semua insan berhak berjemur dibawahnya.

Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.

Namun harus diakui, bahwa Yoga yang diketahui sekarang merupakan warisan dari khazanah budaya India. Maka istilah-istilah dalam Yoga mempunyai banyak kesamaan dengan istilah-istilah dalam agama Hindu, karena keduanya sama-sama lahir dalam tradisi kebudayaan India. Oleh karenanya, bila ingin mendalami Yoga, harus tidak keberatan menerima istilah-istilah India. Sebagaimana kita tidak pernah keberatan menggunakan istilah-istilah Latin, bila belajar ilmu kedokteran. Menggunakan istilah-istilah Jepang dalam belajar Karate dan istilah-istilah Cina dalam belajar Kungfu. Atau, mempelajari buku-buku bahasa Inggris untuk mendalami ilmu Ekonomi.

Bila kita mengenal Karate atau Kungfu sebagai sebagai suatu tehnik untuk membela diri, maka Yoga merupakan suatu tehnik untuk mengenal diri. “Siapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya”. Perlu ditegaskan lagi, bahwa Yoga adalah suatu sadhana (latihan yang bersifat spiritual). Yoga bukan sekedar senam atau latihan kanuragan. Ini perlu dijelaskan karena bagi masyarakat Indonesia, yoga seringkali disalahartikan sebagai “akrobat” atau semacam “praktek-praktek klenik”, dan lain sebagainya.

Sebagaimana ilmu bela diri, berlatih Yoga juga memerlukan disiplin yang keras. Tidak ada dispensasi untuk memperpendek jalan. Namun, berlatih Yoga tidak ada istilah terlambat untuk dimulai. Apakah seorang anak – orang tua, wanita – pria, cacat – sehat, terpelajar – buta huruf, dengan kesungguhan hati semuanya dapat berlatih Yoga.
semoga bermanfaat.. cakepane.blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar