Google+

Kata dan Konsep TUHAN

Kata dan Konsep

Seorang sahabat saya pernah berujar begini,
“Kalau seandainya Tuhan benar-benar muncul di hadapan Anda saat ini, saya nyaris percaya kalau Anda akan menolak-Nya.”, kepada seorang teman saya.

“Lho...kenapa?”, tanya teman saya itu.

“Ya....karena sangat boleh jadi Anda akan mengatakan bahwa Dia bukanlah 'Tuhan'; 'Tuhan' yang selama ini di-Tuhan-kannya”, kata sahabat saya itu

“Adalah tidak mungkin bagi seseorang untuk mempelajari sesuatu yang ia rasa sudah ia ketahui.”, ujar Epictetus, filsuf Yunani yang hidup sekitar tahun 50 - 138 Masehi.

Apapun yang kita rasa sudah kita ketahui, menjadi bagaikan tembok tinggi dan tebal yang menghalangi kita, yang tidak memungkinkan kita untuk mengertikan dan memahaminya lebih jauh lagi. Kita akan menutup diri di dalam benteng buatan “merasa sudah tahu” itu, walaupun sebetulnya kita baru tahu sebatas kata-kata, sebatas istilah, sebatas konsep-konsep.

Terkait dengan ini, Anthony de Mello juga pernah bertutur begini¹):

Guru seringkali menekankan bahwa, pada akhirnya, penghalang terakhir untuk mencapai Tuhan adalah kata dan konsepsi “Tuhan” itu sendiri.

Pernyataan ini ternyata sedemikian mengusik seorang Pendeta di sekitar situ.

Sang Pendeta tergopoh-gopoh datang menemui Guru untuk mendebatnya.

“Ini benar lho....kata 'Tuhan' memang bisa mengantarkan kita kepada Tuhan Sendiri”, kata bapak Pendeta.

“Bisa,” jawab sang Master dengan kalemnya.

“Lalu bagaimana mungkin sesuatu yang membantu juga merupakan penghalang?”, tukasnya.

“Seekor keledai yang membawa Anda ke depan pintu, bukanlah yang mengantarkan Anda memasuki rumah itu”, jawab Guru.

Betapapun juga keledai harus ditinggalkan di luar kalau kita hendak memasuki rumah, seberapa jauhpun ia telah mengantarkan kita. Entah si Pendeta mengerti atau tidak, dapat menerima atau tidak; yang jelas konsepsinya tentang Tuhan telah menghalanginya untuk bisa mengerti dan menerima pandangan yang dianggap ‘lain’, berbeda dengan pandangannya. Apalagi untuk mencapai Tuhan Itu Sendiri.

Dan sedihnya, fenomena serupa seringkali juga menimpa kebanyakan dari kita. Oleh karenanya, seorang bijak juga pernah memperingati saya, “Jangan biarkan kata-kata dan konsep-konsep tentang Tuhan justru menghalangimu menemui-Nya.”

Denpasar, 5 Maret 2003.
____________________
¹) Judul asli: INCOMPETENCE, yang diterima via Spiritus@Alltel. Net

****************************************
Bilamana Anda tak mampu berdamai
dengan diri Anda sendiri,
dengan siapa Anda akan mungkin berdamai?

~anonymous 210502-01.
****************************************
http://groups. yahoo.c om/group/BeCeKa/message /4564
Oleh: NGestOE RAHardjo
diposkan kembali di http://cakepane.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar