Google+

Orang Bali WAJIB ketahui hal ini

Orang Bali WAJIB ketahui hal ini

semeton Bali
mungkin para pembaca blog saya ini agak aneh kalau membaca judul dari artikel saya ini.
memang, saya belum ketahui banyak hal tentang budaya bali, tetapi saya hanya ingin berbagi beberapa hal yang saya ketahui dan saya rasa semeton bali wajib memperhatikannya juga. adapun beberapa hal tersebut adalah mengenai:
  • Siapa diri kita?
  • rumah dan lingkungan kita
  • bersosialisasi serta kepercayaan/keyakinan
sebagai orang bali yang beradab, wajib untuk menjalankan ajaran Tri Hita Karana dan Panca Yadnya, dimana kita harus mengerti dan paham bagaimana cara berhubungan dengan sesama, menjaga lingkungan serta berhungungan langsung dengan tuhan melalui manifestasinya. dengan menjalankan tiga hal tersebut, sangat diyakini bahwasanya orang bali akan dapat menemukan tujuan agama bali yaitu "mencapai kebahagiaan secara duniawi yang nantinya sebagai landasan menuju moksa".
berikut ini penjelasan tentang beberapa hal penting tersebut:

orang bali wajib mengerti dasar dari Pawongan

siapa sebenarnya diri kita (orang bali)
dalam pembahasan tentang ini, saya akan lebih merujuk ke profesi para semeton bali dan tidak lagi berbicara WANGSA ataupun yang oleh para monafik ortodok disebut dengan KASTA.

coba kita perhatikan, kita dan semeton bali kalau ditanya agama KTP umumnya bilang agama hindu, tetapi dikesehariannya banyak yang lupa tentang ajaran hindu. dimana hindu tidak mengenal kasta/wangsa, hindu hanya mengenal Catur Warna, tetapi kenapa masih ada orang bali "pintar" yang masih dengan "PeDe"nya mengatakan "Kasta saya lebih tinggi dan kamu wajib menghormati saya"?

belum lagi masalah pernikahan NYEROD, dimana pihak wanita yang merasa memiliki Kasta Tinggi sangat takut dan jarang diberi ijin menikah dengan orang dianggap kasta rendah (wong jaba)? 
tetapi mereka dengan gembira menerima orang Non-Bali yang sudah tentu tidak memiliki Kasta seperti yang mereka banggakan. 
fenomena apakah ini?

mari belajar bersama, dan silahkan baca-baca artikel saya tentang:
"Sisrim Kasta di Bali
dan 
"catur warna strata sosial dalam agama hindu"
bila anda (semeton bali) sudah membacanya, masihkah anda memiliki rasa malu menyatakan diri sebagai orang bali (hindu) karena belum bisa membedakan hal tersebut diatas?

dengan mengerti alur dari catur warna, maka pawongan akan berjalan dengan baik, sehingga memabanjar-meadat akan baik pula. 

orang bali wajib mengerti tentang Palemahan

palemahan merupakan hubungan manusia dengan alam lingkungan. salahsatu wujud palemahan yang terdekat dengan diri kita adalah RUMAH. untuk bisa memahami tentang palemahan, hendaknya krama bali membaca buku gubahan dari Lontar Asta Kosala-kosali. dimana didalam buku tersebut dijelaskan bagaimana tata cara membangun rumah, sehingga rumah bali tersebut bisa dikatakan layak secara adat dan agama yang nantinya dapat memberi cahaya kebahagiaan serta dari sisi kesehatan juga dapat membantu penghuninya.

belakangan ini, sagat jarang orang bali bisa membangun rumah ideal, yang berisikan bale daja, bale dangin, bale dauh, paon, sanggah  serta jineng. tetapi asta kosala-kosali membarikan ruang untuk orang bali yang ingin membangun rumah kecil, yang bisa menampung keluarga kecilnya dengan membeli tanah kaveling 1 are atau BTN murah lainnya.
intinya, semua yang dibali harus di-urip, demikian juga rumah.
sehingga, dalam membangun rumah, sikut bangunan juga akan berpengaruh terhadap penghuninya karena rumah yang ditempatinya juga maurip (hidup). jika sangat dibutuhkan membangun rumah dengan ukuran besar karena berbagai pertimbangan, hendaknya bangunan tersebut tetap saja diurip dengan cara membri sikut (ukuran) jarak dari tembok panyengker (batas tanah) sejumlah 1 tapak dan atapak ngandang atau 1,5 tapak kaki yang artinya ngurip sri.

disamping itu ada hal penting yang wajib diperhatikan juga, diantaranya:

  1. hendaknya puncak bangunan rumah, tidak berada/simetris dengan pintu masuk rumah (angkul-angkul), artinya apabila anda berdiri di pintu masuk rumah, pandanglah lurus kedepan kearah dalam rumah, dari sana pastikan ujung atas bangunan bale/rumah anda berada tidak ditengah-tengan pandangan angkul-angkul.
  2. hendaknya membuat pintu kamar tidak sejajar atau lurus (mapas) pintu sanggah kemulan.
  3. hendaknya diusahakan pamedal sanggah berada di sisi samping sanggah kemulan (sisi selatan apabila sanggah kemulan berada di timur)

orang bali wajib memahami Parhyangan

dalam hal berhubungan dengan Tuhan, menurut pandangan pribadi saya adalah hubungan pribadi dengan tuhannya, jadi seharusnya orang lain tidak berhak mengaturnya. tetapi dalam agama hindu ada ketentuan umum yang wajib dijalani dalam rangka parhyangan ini, disamping tatacara sembahyang secara pribadi diatur pula tata cara sembahyang secara massal serta upakara upacara kelengkapannya. dalam hal sembahyang - muspa, orang bali hendaknya mengetahui maksud dari setiap yang dilakukannya, agar tidak menimbulkan keraguan dalam menjalankannya.


Sumber Segala Permasalahan Hidup Semeton Bali

dengan menjaga ketiga hal diatas - "Tri Hita karana" kehidupan para semeton bali harusnya sudah bahagia, damai sentosa. tetapi apabila masih ada riak-masalah dalam kehidupan semeton Bali, berarti ada yang kurang (salah) dalam menjalankannya.

untuk mendeteksi sumber permasalahan para semeton bali, ada 3 cara yang diteliti secara bertahap. mungkin akan ada pertanyaan;
kenapa harus diperhatikan sumber-sumber masalah tersebut?
ini bertujuan untuk menegaskan apa sebenarnya sumber masalah dari semeton bali hadapi. ini juga merupakan salah satu metoda yang dilakukan oleh para Balian dalam menangani segala permasalahan pasiennya.
dipaparkannya sumber permasalahan hidup ini bertujuan agar para semeton bali memahami bahwa setiap permasalahan hidup yang kita hadapi dapat dipecahkan, dan banyak kasus yang sering dijuampai dilapangan, permasalahan-permasalahan hidup yang dihadapi para semeton bali sangatlah simple, tetapi mungkin karena terlalu gugon tuwon, menjadikan setiap permasalahan selalu dihubung-hubungkan dengan mistis, magic bahkan ada yang memfonis masalahnya bersumber dari rasa iri orang lain dengan cara menggunakan ilmu hitam alias Leak Desti. dan itu sangatlah berlebihan.
berikut ini 3 sumber umum permasalahan kehidupan yang sering dihadapi semeton bali:
  • Pawongan - diri sendiri (Pedidi)
setiap penyakit atau gangguan kesehatan anda bersumber dari diri anda sendiri. 
segala sesuatu diawali kesalahan kita sendiri. salah makan maka kesehatan anda menurun sehingga menjadi sakit. sering begadang juga mengakibatkan kesehatan menurun. 
salah satu contoh penyakit yang sering kita temui adalah sakit pada ulu hati (maag) yang tidak kunjung sembuh. secara medis merupakan gangguan lambung. dalam ilmu ayurweda, sakit maag  dan gangguan pencernaan tidak semata karena makanan (telat makan), tetapi 80% disebabkan oleh meningkatnya stres. sumber stres adalah adanya keinginan berlebihan yang tidak kunjung terealisasi, yang menyebabkan ke-galau-an, iri hati, gelisah dan beban pikiran. apabila stres terus dipendam maka sakit pertama yang ditimbulkan adalah maag (asam lambung). apabila sudah kronis akan dibarengi dengan sakit kepala tanpa sebab dan berpindah-pindah, sehinga susah untuk mendeteksi penyakit apa yang diderita, yang nanti akan menggrogoti fungsi Hati dan liver, dan terus mengrogoti diri kita. jadi apabila stres kronis, obat apapun yang diminum tidak akan mempan. nah penyakit2 seperti itulah yang oleh beberapa orang sering difonis berlebihan dibilang "kena angin peteng" alias kena black magic. sangat-teramat berlebihan. 

disamping itu, sikap diri kepada lingkungan juga dapat memicu sumber permasalahan dalam kehidupan. bila anda menyombongkan diri, terlalu cuek, jutek kepada orang lain serta prilaku kurang baik lainnya, akan menimbulkan kesan negatif dimata orang lain. yang nantinya bisa berakibat panjang dan kurang baik juga kepada diri anda.

dan yang terakhir menjadi beban dalah hidup kita adalah Karma Phala. dimana para semeton mungkin sudah memahami hal tersebut. cara terbaik untuk menyikapinya adalah dengan banyak-banyak melakukan yadnya serta bersabar dalam menjalani karma kita. 

jadi... salah satu sumber permasalahan adalah diri kita sendiri. jangan memandang permasalahan hidup kita terlalu berlebihan, jangan juga terlalu negatif kepada orang lain. untuk itu selalu berbuat baik sesuai dengan ajaran dharma, maka hidup anda akan menjadi lebih baik.

  • Palemahan - Kala
kala dalam hal ini adalah ruang waktu, tempat lokasi kita tinggal dan beraktifitas. 
apabila para semeton mungkin sudah merasa baik menjaga diri "pedidi" sesuai sumber masalah pertama diatas, dan ternyata masih juga para semeton bali menemukan permasalahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, maka lihatlah dari sisi KALA ini.

pertama lihat lokasi rumah kita, apakah termasuk karang panes?
dalam artian rumah numbak rurung/jalan/tukad/sungai, rumah negen jalan/rurungan/sungai, rumah lebah ke barat atau selatan, rumah diapit pura/pantian, rumah bertetangga dengan balai banjar/balai desa/paras/kuburan, rumah di perempatan agung, atau pernah tersambar petir ataupun pernah kena amuk massa, rumah pernah ada pertumpahan darah, atau pernah ada orang mati salah pati/ngulah pati dll, maka upacarai dulu rumah tempat tinggal semeton.
apabila rumah semeton tidak termasuk karang panes, perhatikan sikut bale rumah semeton, sikut akngkul-angkul dan lainnya, apakah sudah mengikuti sastra asta kosala kosali? bila belum segera tunasin ring sulingih terdekat.

secara umum, permasalahan hidup kita juga disebabkan oleh keadaan tanah pekarangan serta bangunan rumah, jadi perhatikan rumah kita sebelum kita melakukan fonis terlalu jauh.

  • Parhyangan - Dewa Hyang
apabila diri sendiri sudah dijaga, tanah pekarangan juga sudah dinilai baik oleh sulinggih, maka sumber masalah kita adalah Dewa Hyang.
ini mungkin disebabkan karena kita lupa dengan kawitan, tidak pernah sembahyang ke mrajan alit, pamerajan agung, pura kawitan serta pura pedharman kawitan kita.
kedua, ada kemungkinan kita punya hutang (karma phala) akibat kegiatan yang dilakukan oleh leluhur yang reinkarnasi kepada diri kita. jadi segeralah minta petunjuk sulinggih atau orang pintar (balian) untuk penyelesaiannya.

dan paling sering dilupakan adalah sumber ketiga, yaitu kasisipan hyang guru, akibat beberapa kekeliruan dalam menjalani kehidupan. baik yang disebabkan oleh sesangi kita, kelupaan sembahyang atau sebab lainnya. dan secara umum apabila permasalahan yang diakibatkan oleh dewa hyang ini sangat gampang menanganinya.
Permasalahan Parhyangan Ini menurut Kidung Pengrakseng Jagat, dikatangan paling mudah pemecahannya.
caranya dengan menghaturkan canang sari ke sanggah kamulan, isi dupa 3 batang, ayab siratin, kemudian "me-saa" bahwa akan menjalankan apapun cara penyelesaian masalah yang dihadapi:
contoh: 
bila disebabkan karena tidak pernah ngaturang piodalan, silahkan mesaa "yening sangkan tiyang iwang ngaturang piodalan, tyang jagi ngaturang piodalan. nanging picang tyang cihna mangde gelis tyang kenak (sembuh) lan ngemolihang amertha jinah sesari angge tyang ngaturan piodalan". dan apabila anda sembuh serta memperoleh rejeki secukupnya untuk menghaturkan piodalan, segeralah ngodalin. karena bila tidak dilaksanakan, anda akan menemukan permasalahan lebih parah lagi dan akan semakin sulit untuk menanganinya.

contoh:
bila permasalahan anda disebabkan oleh tidak tau kawitan sehingga tidak pernah ngaturang bakti ke merajan/pura kawitan. setelah ngaturang canang di sangah kemulan, silahkan mesaa "yening sangkan betara kawitan nikin tyang nangkil, picang tyang cihna mangde gelis puput pikobet  tygang (masalah yang di dihadapi), lan picang tyang pemargi mangde tyang uning kawitan, tyang jagi tangkil ngaturang bakti". apabila masalah anda terpecahkan, permasalahan hidup mulai berkurang, semeton bali juga akan mendapatkan petunjuk jalan ke kawitan. dan apabila sudah sampai di lokasi yang diyakini, silahkan mesaa juga "apabila yang malinggih disini kawitan saya, mohon tanda bukti agar segera selesai permasalahan saya, dan saya akan ngaturang bakti segera". 

tunggulah 3 hari setelah me-saa atau Paling Lama 1 Purnama, dan apabila tidak ada perkembangan, maka bukan itu sebab maslah anda. dan bila terjadi kemujizatan, maka segeralah bayar saa anda tersebut.

begitulah sumber-sumber permasalahan dibali, sangat simple. jadi para semeton bali wajib mengetahui hal-hal tersebut agar tidak dibodoh-bodohi orang yang mengaku pintar, serta tidak selalu negatif thingking terhadap segala sesuatu.

selain 3 hal diatas, semeton bali perhatikan pantangan-pantangan dalam membangun Rumah Adat Bali, yang dapat berpengaruh pada penghuni rumah tersebut, seperti misalnya :

  • Letak Meten (tempat tidur) tidak boleh berpasangan dengan Dapur (pawon)
  • Pekarangan tidak boleh numbak rurung/alan/sungai, yang dikenal dengan karang panes
  • Kalau Pawon terletak di selatan/Barat, (bungut Pawon yaitu tempat lubang api dapur harus menghadap ke Utara.

disamping hal-hal diatas silahkan simak beberapa artikel berikut ini dimana Orang Bali wajib harus ketahui hal ini:
  • Yakini bahwa WEDA adalah kitab suci wahyu Tuhan.
  • Mohon dipahamani bahwa Gama Bali (gama Tirtha) adalah Agama Hindu gabungan 9 Setka (sampradaya) yang berkembang dibali, sehingga akan sangat keliru bagi orang bali yang kembali ikut menjadi Bhakta Sampradaya, yang memuja Dewa sesuai dengan Purana yang diyakini. baca: Sejarah Sekta di Bali harusnya belajar Weda, baik Purana dan Itihasa untuk menguatkan keyakinan anda pada Hindu Bali.
  • Senantiasa Ucapkan Doa untuk orang lain, lewat mengucapkan salam Panganjali Om Swastiasu. (baca: Om Swastiastu - Salam sekaligus Do'a).
  • Awali setiap kegiatan dengan mengucapkan "Om Awighnamastu", karena mantra itu adalah mantra pemujaan untuk mengawali segala segiatan. (Baca: Om Awighnamastu do'a untuk kesuksesan).
  • Lakukan SUNGKEMan atau Padasewanam kepada orang yang lebih tua terutama kepada Orang Tua dan Guru anda, karena dengan berkahNya, semua kegiatan yang anda lakukan yang ingin anda capai akan dipermudah. dengan melakukan Sungkem Padasewanam, anda akan terhindar dari Nasib Buruk
  • sembahyang setiap hari. dan bilamana Anda menjadi pemimpin sembahyang dalam keluarga, ada baiknya anda mengucapkan Mantra saat sembahyang, itupun dilakukan saat sembahyang niri atau sendirian. akan tetapi apabila anda sembahyang dienter oleh pemangku, sulinggih atau ada penua (tetua) keluarga yang memimpin, anda tidak perlu mengucapkan mantra. (baca: Tri Sandya Mantra wajib Hindu Bali dan Mantra Muspa (sembahyang)).
  • lakukanlah sikap sembahyang direkomendasikan oleh leluhur kita, jangan membuat sikap aneh-aneh tanpa mengerti maksud dari sikap tersebut, kecuali sikap yang anda lakukan tersebut memang dianjurkan oleh sulingih atau Guru. (baca: Makna Sikap-gerak dalam persembahyangan).
  • Agar memperoleh RUMAH TANGGA yang Bahagia, pemilihan DEWASA AYU untuk melangsungkan upacara Pawiwahan/Nganten atau sering juga disebut "Makerab Kambe" (pernikahan), wajib memperhatikan hal-hal yang tersirat dalam Wariga (baca: Pemilihan Hari Baik untuk Pernikahan). ingatlah selalu dengan tuntunan wariga, jangan sampai menjadi Orang Bali tapi tidak percaya dengan Dewasa ayu, itu akan berakibat fatal
  • senantiasa melakukan Yadnya. lakukan dengan iklas, apa adanya, sesuai kemampuan. jangan melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan dalam agama. ini diwajibkan bagi Orang Bali yang sudah berumah tangga. (baca: Panca Yadnya).
  • Orang Bali WAJIB memiliki tempat pemujaan yaitu sanggah/pamerajan. Gedong/Kamar suci bukanlah tempat pemujaan sejatinya bagi orang bali, janganlah kita terlalu ikut-ikutan terbawa arus tidak jelas tanpa dasar sastra. bila anda mengaku sebagai orang bali, semeton bali harusnya memiliki Mrajan sebagai tempat suci. (baca: SANGGAH KEMULAN dan Pangijeng Karang).
  • Bagi semeton Bali yang ngerangin, ataupun membeli tanah akveling maupun membeli BTN, usahakan tetaplah berpegang dengan sastra Asta kosala kosali dan Asta Bhumi dalam membangun rumah anda. ingatlah tanah bali ini dibangun dengan Yadnya, sehingga apapun polah laku kita selama berada dibali serta masih meyakini akan jati diri orang bali, maka anda tetap berpatokan pada lontar sastra yang diyakini oleh orang bali. (baca: Arsitektur Bali, feng-shui membuat bangunan di bali dan Design Rumah Bali dengan Tanah 1 Are).
  • perhatikan posisi kepala semeton saat tidur. sebagai orang bali, harusnya posisi kepala saat istirahat (tidur) adalah di Hulu. (baca: Arti posisi kepala saat tidur)
  • ketahui makna serta sejarah SWASTIKA dan TAPAK DARA, agar para semeton bali tidak minder bila ditanya lambang atau simbol keyakinan orang bali. (baca: Swastika lambang Universal dan Makna simbol Tapak Dara + )
  • ingatlah selalu, bahwa apapun yang kita lakukan merupakan bagian dari ajaran dharma, dimana setiap kegiatan yang dikenal sebagai adat bali ini adalah implementasi dari keyakinan kita kepada Sang Hyang Widhi Wasa (penguasa Takdir) selaku Sang Hyang Jagat Natha (penguasa dunia ini). (baca: 4 jalan mencari Tuhan - Catur Marga dan Panca Sradha sebagai Pokok Keimanan orang Bali).
  • dan, yang paling penting yang harus dimengerti, yang selalu dijadikan perebutan Orang yang mengaku menjadi "Umat Agama" adalah SORGA. ingatlah, dalam ajaran dharma, sorga bukanlah tujuan Agama. tujuan kita adalah MOKSA. sorga dan Neraka hanyalah akibat dari adanya hukum karma, yang merupakan implikasi dari keterbatasan kita dalam mencapai moksa. jadi bila ada semeton Bali masih memperebutkan Sorga/Neraka, keimanan semeton perlu diasah kembali. janganlah memperdebatkan hal-hal seperti itu seperti orang yang baru diperkenalkan nama AGAMA seperti anak SD. tujuan agama kita adalah mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan di dunia ini, yang nantinya sebagai jalan menuju Moksa sebagai tujuan akhirnya. (baca: Surga/Neraka bukanlah tujuan Agama dan Tujuan Agama Hindu

Rutinitas Orang Bali

disamping hal-hal diatas, untuk menjaga kesehatan serta menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, sangat direkomendasikan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
  1. Bangun Pagi sebelum matahari terbit, untuk melakukan meditasi, sebagai tahapan salahsatu cara membangkitkan prana dan tenaga dalam, silahkan baca "Belajar Tenaga Dalam Asli Bali"
  2. Saat Matahari Terbit, mulai gerakkan tubuh, berolahraga dengan melakukan "Yoga Surya Namaskara" serta dilanjutkan dengan melaksanakan "Yoga Ghantasana".
  3. setelah melakukan 3 hal tersebut, barulah mandi dan lakukan persembahyangan sesuai dengan tuntunan sembahyang diatas.
  4. setelah itu, silahkan melanjutkan aktifitas seberti biasa, melakukan kegiatan sosial maupun kegiatan lainnya. disisipi dengan belajar sastra agama untuk menopang moral dan mental guna menjalani kehidupan ini.
  5. menjelang tidur dimalam harinya, kembali lakukan meditasi pembangkitan prana dan ditutup dengan yoga ghantasana, sembahyang dan setelah itu, barulah istirahat tidur dimalam harinya.
  6. lakukan aktifitas ini setiap hari, maka dalam beberapa hari anda akan merasakan manfaatnya, menjadi lebih sehat, bugar, disegani oleh orang banyak.
Orang bali juga Wajib mengetahui Arti Namanya Sendiri, agar kita mengerti maksud orang tua kita memberi kita tugas dan kewajiban, karena dalam setiap nama kita sarat dengan arti dan maksud dari orang tua kita. untuk itu bacalah artikel "Nama Orang Bali"

setelah anda mengetahui maksud orang tua anda memberikan anda nama/sebutan yang mulia itu, maka tiada alasan bagi ANDA orang Bali untuk pindah keyakinan. apalagi hanya karena dibilang Orang Bali itu penyembah berhala. janganlah berkecil hati, orang bali bukan penyembah berhala, silahkan baca artikel "Orang Bali Penyembah Patung/Batu?" dan inilah jawaban berdasarkan sastra, bukan hanya omongan seperti tetangga kia, "Kenapa Orang Bali Memuja Pretima?"
Pindah Agama buat orang Bali sangat Nista
kenapa...?
karena orang bali itu Utama, selanjutnya silahkan simak artikel "Alasan Tidak Logis Orang Bali Pindah Agama" dan inilah "Hukum Bagi Orang Hindu yang Pindah Keyakinan/Agama", untuk membuktikan bahwa orang bali lebih baik daripada non-bali marilah kita kembali ke "Ajaran Dharma" serta "Tanya-Jawab Tatwa dan Filsafat Hindu" karena itu adalah pegangan hidup setiap ciptaanNya.

janganlah terpecah-pecah lagi menjadi sampradaya, hindu memang mengakui sampradaya, dan sampradaya memang berjasa menjaga keutuhan weda, tetapi sejak jaman Mpu Kuturan di jaman Raja Udayana, sekte-sekte di Bali sudah disatukan menjadi sebuah Agama yang kita jalani saat ini.


baca juga artikel tentang Budaya Bali lainnya:
kehidupan orang bali sesungguhnya adalah implementasi dari ajaran tri hita karana yang adiluhung. demikianlah beberapa hal yang wajib diketahui orang bali. semoga bermanfaat

7 komentar:

  1. Suksma antuk penjelasan nya bli.. niki sangat menginspirasi terlebih bisa dijadikan pedoman hidup tyang kedepan agar lebih baik dan mencintai Budaya Bali, Budaya leluhur yang adiluhung. Astungkara.

    BalasHapus
  2. Jadi teringat dosa2 ty yg tak pernah lengkap trisandya .... suksma artikelnya sangat informatif dan lebih mengingatkan kita lg untuk mulat serira...

    BalasHapus
  3. nyak asane nah...

    mlalin ke jumah yg msh nah..
    http://bliardana.blogspot.com/
    suksma

    BalasHapus
  4. Suksme artikelnya.tyang wau sempat baca.sangat bagus.mohon izin share nggih.

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat. Suksma penjelasannya

    BalasHapus
  6. Penulis suka menuliskan Orang Bali, apa maksdnya Orang Bali sudah pasti Hindu atau Orang Hindu sudah pasti Bali?

    BalasHapus
  7. numpang bertanya.
    jadi ceritanya saya berpisah dg istri,dan anak dua2nya ikut istri. dikarenakan pernikahan kami hanya sah secara agama. belum ke adat juga negara.
    adakah hitungan hari baik untuk "ngidih" si anak?
    dan jika anak sudah menjadi hak istri,wajibkah saya menafkahi anak2 secara anak2 tidak sah secara adat dan negara.
    mohon solusi. 087704808244

    BalasHapus