berikut adalah lanjutan resume dari buku
AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? )
dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Matematika Hindu" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra)
AYAH, APAKAH BENAR BAHWA INDIA KUNO MENGEMBANGKAN SISTEM MATEMATIKA YANG SANGAT TINGGI?
Benar sekali.
Bila aku mengatakan matematika Hindu atau matematika India, nama yang akan muncul dalam pikiranmu adalah nama Ramanujam (ahli matematika India abad 20 yang diakui dunia, pen), manusia yang mengetahui ketidak-terbatasan.
Tapi percaya padaku, jauh sebelum Ramanujam, jauh sebelum orang Arab (orang Arab mengambil matematika Hindu ketika mereka menyerbu India pada tahun 712.
Dari Arab ilmu ini kemudian menyebar ke Eropa Barat, pen), India telah memiliki pengetahuan besar mengenai matematika.
Angka nol diciptakan oleh bangsa India kuno.
Demikian juga sistem desimal. Matematika Hindu atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra,. Atau "tali dari sloka" (cord of verses). Ini berkaitan dengan pembangunan altar tempat pemujaan dan upacara korban.
Formula dari Sulwa Sutra sifatnya empirik. Sesungguhnya, dikatakan bahwa Sulwa Sutra mungkin merupakan pengaruh di belakanag perkembangan kemudian dari geometri Yunani.
Mari kujelaskan sekali lagi bahwa dari semua hal yang datang dari matematika India, angka nol adalah yang paling menonjol.
- Aryabhata, yang hidup pada tahun 476 - 520 A.D, adalah ahli matematika Hindu pertama yang dikenal dunia. Risalah atau tulisannya mengenai subyek ini adalah karya Hindu yang pertama mengenai matematika murni, dan terdiri dari tiga-puluh-tiga sloka. Ia menjelaskan mengenai sebab-sebab gerhana matahari dan bulan. Dia memberikan peraturan (rule) untuk pemecahan sederhana dari persamaan sederhana lanjutan (simple intermediate equations) dan penetapan yang tepat mengenai nilai (accurate determination of value). Percaya tau tidak, Aryabhata menyatakan hubungan keliling sebuah lingkaran pada diameternya (relation of the circumperence of a circle to its diameter). * Setelah Aryabhata, ahli matematika besar Hindu berikutnya adalah Brahma Gupta, yang hidup dari tahun 598 sampai 660 A.D. Karyanya dikenal sebagai Brahma-Siddhanta dan ini terdiri dari dalil dan peraturan (theorem and rules).
- Setelah Brahma Gupta, ahli matematika bessar berikutnya adalah Lalla yang dalam tahun 748 menulis buku tipis mengenai teori matematika.
- Mahawira, yang hidup dalam tahun 850 A.D, membahas persamaan kwadrat (quadratic equations). Informasi yang amat berharga mengenai matematika Hindu terdapat dalam manuskrip/prasasti Bakshali yang ditemukan di India Utara pada tahun 1881. Dalam manuskrip ini, sebuah tanda tambah kecil dipergunakan untuk mewakili jumlah negatif dan nol diwakili oleh sebuah titik. Seorang ahli matematika belakangan menjadi termashur adalah Bhaskara, yang hidup dari tahun 1114 sampai 1160 A.D. Dia adalah pengarang dari Bija-Ganita, satu karya mengenai matematika, Siddhanta-Siromani mengenai astronomi, dan Lilawati mengenai aljabar. Percaya atau tidak, dalam komputasinya mengenai ukuran dari atom hidrogen ia menggunakan kalkulus diferensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar