berikut adalah lanjutan resume dari buku
AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? )
dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Sains Reinkarnasi" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra)
AYAH, BAGAIMANA KONSEP REINKARNASI ITU BERMULA?
Penyebutan pertama reinkarnasi dalam sejarah dunia adalah dalam Rig Weda,tapi orang Mesir Kuno juga percaya dengan perpindahan jiwa. Kalimat-kalimat dalam "Buku Kematian" dari orang Mesir (Egyptian Book of the Dead) menyiratkan kemungkinan dari satu "kelahiran kedua."
Sejarawan Yunani Herodotus memberi tahu kita bahwa orang Mesir Kuno percaya pada satu jiwa yang abadi, yang terpisah dari badan. Mereka bahkan berpikir bahwa orang-orang yang berasal dari keturunan ningrat dapat memilih bentuk tubuh mereka setelah kematian. Idea Mesir mengenai reinkarnasi kemudian diambil oleh philsuf Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Plato mengajarkan tentang keberadaan dari satu jiwa abadi yang mengalami kelahiran berulang kali.
Akhir-akhir ini reinkarnasi adalah satu topik yang hangat di seluruh dunia, khususnya di media Kristen.
Banyak teolog Kristen menyebut reinkarnasi sebagai "tahyul penyembah berhala" (pagan superstition). Beberapa teolog Kristen bahkan menyebut teori reinkarnasi bersifat setan (satanic). Jutaan orang dewasa ini ingin tahu mengenai reinkarnasi, dan banyak yang percaya bahwa mereka pernah hidup sebelumnya. Menurut suatu survai baru-baru ini, satu dari empat orang Amerika dan Eropa Barat sekarang percaya kepada reinkarnasi.
Reinkarnasi merupakan thema yang sering diangkat dalam novel dan film. Makin banyak orang di seluruh dunia yang melakukan pengobatan dengan 'melihat kehidupan sebelumnya' (past-life regression) untuk mengungkapkan siapa diri mereka dalam banyak kehidupan mereka sebelumnya. Reinkarnasi merupakan keyakinan utama dari gerakan 'New Age.' Kita menemukan reinkarnasi dalam pengajaran masyarakat theosophi dan 'psychics' seperti Jeanne Dixon dan mendiang Edgar Cayce.
APA SEBENARNYA SAINS REINKARNASI ITU?
Mari kuulang secara ringkas kepadamu apa yang dikatakan oleh Krishna kepada Arjuna mengenai reinkarnasi. Krishna berkata : "Pada waktu kematian, badan mati tapi jiwa tidak pernah mati. Jiwa pergi dari satu badan ke badan lain seperti badan berganti baju. Jiwa terus memasuki berbagai badan lain, sampai jiwa menghabiskan karma-karma yang melekat padanya. Proses ini dikenal sebagai reinkarnasi" (Bagawad Gita 2:22).
Untuk menjelaskan lebih lanjut, para orang suci Hindu menemukan bahwa hidup kita bukanlah sebuah kecelakaan atau kebetulan, Tuhan juga tidak bertanggung jawab atas ketidak-samaan di antara kita.
Menurut agama Hindu, hidup adalah suatu aliran tanpa henti, tanpa awal tanpa akhir. Segala sesuatu adalah bagian tak terpisahkan dari keberadaan ini. Segalanya ada dari satu kehidupan kepada kehidupan lain, sampai ia mencapai pengetahuan yang benar mengenai dirinya sendiri atau sampai terjadi persatuan antara jiwa individu dengan Tuhan. Masing-masing dari kita akan mempunyai banyak kesempatan untuk mewujudkan jati diri kita yang sebenarnya. Doktrin reinkarnasi memberikan harapan kepada semua orang. Tiada seorangpun yang dihukum secara abadi. Yang terbaik dari kita akan mencapai moksha dengan satu kali kehidupan dan yang terburuk di antara kita akan mencapai moksha melalui kehidupan berkali-kali.
APAKAH PEMBEBASAN (SALVATION)?
Bila jiwa individu (Jiwatman) telah menghabiskan semua karma-karmanya dan bersatu dengan Tuhan, jiwa yang tak terbatas (Paramatman), maka kita katakan jiwa individu itu telah mencapai pembebasan.
APAKAH SEMUA MANUSIA YANG MATI AKAN BEREINKARNASI SEBAGAI MANUSIA DALAM KEHIDUPAN MEREKA BERIKUTNYA?
Tidak harus demikian. Bila seorang manusia menunjukkan sifat-sifat kebinatangan dalam hidupnya, dia akan lahir kembali sebagai seekor binatang buas. Krishna mengatakan, "Aku akan menjadikan manusia-manusia kejam dan jahat lahir berkali-kali sebagai binatang buas" (Bhagawad Gita 16:19).
Seorang manusia yang rakus mungkin akan lahir sebagai seekor babi atau binatang yang lebih rendah.
Weda-Weda berbicara mengenai 8.5 miliar spesies kehidupan, sejak dari amoeba sampai manusia dan dewa-dewa. Seorang manusia dapat mengambil salah satu dari bentuk-bentuk kehidupan ini. Kadang-kadang jiwa juga berada dalam keadaan tidak berobah atau diam dalam periode waktu yang cukup lama tanpa memasuki satu badan atau bentuk tertentu. Tapi, mohon dimengerti bahwa jiwa itu dapat bebas dari karma-karmanya hanya bila ia mengambil satu bentuk badan. Jadi untuk mencapai kebebasan (moksha), jiwa diharuskan untuk reinkarnasi.
AYAH, BETULKAH KRISHNA MENGATAKAN BAHWA KEHIDUPAN SESEORANG DI MASA YANG AKAN DATANG DITENTUKAN OLEH PIKIRAN-PIKIRANNYA PADA SAAT KEMATIANNYA?
Tentu saja, Krishna mengatakan bahwa apapun yang dipikirkan oleh seseorang pada saat kematiannya, maka ia akan mencapai apa yang dipikirkannya. Tapi pada saat yang sama, kamu memahami dengan baik bahwa seorang manusia yang memiliki pikiran-pikiran kebinatangan selama hidupnya tidaklah akan memikirkan Tuhan pada waktu kematian menjemputnya, Hanya manusia yang patuh pada Tuhan akan memikirkan Tuhan pada saat kematiannya; yang lain Memikirkan berbagai hal tapi tidak memikirkan Tuhan.
APA YANG TERJADI PADA SEORANG MANUSIA YANG SANGAT BAIK SEPANJANG HIDUPNYA TAPI BERAKHIR SEBAGAI MANUSIA YANG BURUK PADA WAKTU KEMATIANNYA?
Seperti telah kukatakan sebelumnya, ketika seorang mati jiwanya membawa serta sejumlah karma baik dan karma buruk. Bila jumlah total dari tindakannya adalah buruk, dia akan mandapat kehidupan yang buruk.Jadi jumlah total dari karma itu yang menentukan jalan yang akan ditempuh oleh jiwa itu. Satu atau dua perbuatan buruk tidak akan menentukan akhir dari jiwa
(Bhagawad Gita 6:40-43)
DAPATKAH KITA SIMPULKAN BAHWA SEORANG BAYI YANG LAHIR SAKIT ATAU CACAT, MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA DARI ORANG TUA DAN BAYI ITU?
Menurut hukum Karma, orang tua itu memang harus mempunyai anak cacat dan bayi itu juga lahir cacat karena karmanya masing-masing. Tapi agar dipahami, baik orang tuanya maupun anak itu dapat membuat hidupnya lebih baik dengan perbuatan-perbuatan positif yang baru.
BAGAIMANA KITA MENGETAHUI BAHWA SUATU PERBUATAN ADALAH BAIK?
Yang paling penting dari suatu tindakan adalah motif di balik tindakan itu. Bila motifnya buruk, maka perbuatan yang paling baikpun adalah racun. Misalnya, katakanlah kamu menolong seorang gadis miskin dan tak berdosa. Tapi bila kamu melakukan ini dengan maksud untuk mengeksploitasinya dikemudian hari, maka tindakanmu adalah buruk dan jahat. Tapi bila maksudmu adalah semata-mata karena kemanusiaan, maka tindakanmu sesungguhnya sangat bijaksana. Ahli bedah dan tentara itu melakukan tindakan yang bertentangan secara diagonal. Yang satu menyelamatkan hidup dan yang lain mengambilnya, tapi motif di balik kedua tindakan itu adalah bagus. Jadi kedua tindakan itu adalah bagus.
AYAH, APA YANG TERJADI PADA SESEORANG YANG BUNUH DIRI?
Menurut agama Hindu tindakan demikian itu akan menghukum jiwa selama seribu tahun, dan dia akan dipaksa untuk memulai kehidupan dari awal dari tahap evolusi yang paling rendah. Jiwa itu akan harus menunggu bertahun-tahun untuk dapat memperoleh tubuh manusia. Kadang-kadang jiwa itu akan tetap dalam keadaannya, menjadi hantu tanpa memiliki tubuh, demikian menurut Mahabhagawatam.
APAKAH TEORI REINKARNASI COCOK DENGAN TEORI EVOLUSI DARWIN?
Ia tidak saja cocok tapi selangkah lebih maju dengan mengatakan bahwa jiwa seorang manusia bahkan dapat kembali ke tangga terendah dari evolusi mengambil bentuk amoeba.
Ini mungkin hanya kebetulan belaka, tapi pada saat yang sama sangat menarik untuk mencatat bahwa sepuluh awatara dari Wishnu sangat cocok dengan teori evolusi Darwin.
Pertama Wishnu datang sebagai Matsya (ikan - hidup dalam air). Lalu dia datang sebagai Kurma (kura-kura - hidup di air dan di darat), lalu Waraha (babi hutan, seekor binatang - hanya hidup di daratan), lalu Narasimha (manusia-singa, kombinasi binatang dan manusia). Berikutnya dia datang sebagai Wamana (anak-anak atau orang kerdil), kemudian Parasurama (prajurit ganas lahir untuk membunuh para ksatria), lalu sebagai Rama (seorang raja dengan semua masalah manusia biasa), lalu Krishna (super-human, dalam satu hal manusia super yang tiada bandingnya), lalu Buddha (orang yang diam, guru yang sudah tercerahkan) dan akhirnya yang akan datang adalah Kalki (penghancur yang akan melenyapkan seluruh ciptaan, sehingga seluruh proses penciptaan kembali dapat dimulai dari awal).
Seperti telah kukatakan sebelumnya, ini mungkin kebetulan yang sangat aneh, atau mitologi mungkin telah ditulis berdasarkan pengetahuan para Maharesi yang sangat dalam mengenai reproduksi dan perkembangan manusia dalam kandungan, dimana janin mengalami transformasi tepat pada waktunya sesuai dengan teori evolusi Darwin.
Satu teori mengatakan bahwa embriyo seekor ikan, embriyo seekor babi dan embriyo sesorang manusia semuanya sama persis. Hanya transformasi sesuai waktu yang membuat yang satu menjadi seekor ikan, yang lain menjadi seekor babi dan yang lain lagi menjadi seorang manusia. (Lihat teori rekapitulasi embriyo oleh Ernest Haeckel, tahun 1860. Tentu saja teori ini ditentang oleh banyak orang).
BILA KARMA ADALAH PENYEBAB DARI REINKARNASI, LALU MENGAPA AKU HARUS LAHIR, BILA SEBENARNYA AKU TIDAK MEMILIKI KARMA?
Aku dapat menjawab bahwa kamu pertama kalinya adalah amoeba lalu dari kehidupan itu secara perlahan berkembang dalam ribuan reinkarnasi menjadi seorang mahluk manusia, tapi pertanyaanmu selanjutnya mungkin adalah, "Bagaimana aku lahir sebagai satu amoeba?" Aku tidak ingin berspekulasi. Tidak ada kitab suci yang bicara mengenai hal ini.
Bhagawad Gita mengatakan, "Penciptaan datang dari makanan yang datang dari hujan yang datang dari Yajna. Yajna datang dari Karma, yang datang dari alam, yang terakhir dating dari Tuhan (Yang Takterbatas)."
Jawaban ini menunjukkan bahwa penciptaan itu bersifat instrumental. Ini juga menunjukkan bahwa kelahiran kita murni bersifat instrumental dan keinginan kita untuk mencapai moksha juga murni bersifat instrumental. Selama kamu merasakan kesenangan dan kesedihan, kamu dipaksa untuk memperbaiki jalan yang kamu lalui dan berupaya melampaui pengalaman-pengalaman itu. Bila kamu dapat melampaui pengalaman-pengalaman itu, kamu otomatis sudah menjadi jiwa yang tercerahkan.
Aku yakin bahwa andaikata kamu berkontemplasi atas pertanyaan di atas, pada suatu hari kamu akan menemukan jawabannya, tapi bila kamu sudah mengetahui jawaban itu, kamu tidak akan mampu menyatakannya dalam kata-kata kepada siapapun.
Ingat Pangeran Siddhartha meninggalkan kehidupan duniawi untuk menemukan jawaban-jawaban atas usia tua dan penyakit dan akhirnya menjadi Buddha, Orang yang Diam (the Silent One). Ketika para muridnya bertanya kepadanya mengenai jawaban atas usia tua dan penyakit, dia memberi tahu mereka untuk mengikuti delapan jalan mulia dan itu akan membimbing mereka kepada kebenaran dan menyediakan semua jawaban.
APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KARMA?
Jawaban terbaik yang dapat kamu temukan adalah dalam Bhagawad Gita. Dalam Sloka 5:14, Krishna berkata, "Tuhan tidak menciptakan Karma atau aktivitas untuk manusia, Dia juga tidak meminta manusia untuk bertinbak, Dia juga tidak menciptakan hasil bagi tindakan-tindakan. Adalah alam yang menciptakan tindakan-tindakan." Dalam sloka 5:15 Krishna berkata, "Tuhan tidak mengambil dosa atau perbuatan baik seseorang. Pengetahuan yang benar ditutupi oleh kebodohan."
AYAH, APAKAH KAMU BERPENDAPAT RAKYAT ETHIOPIA DIKUTUK DAN BAHWA ITULAH ALASAN MENGAPA MEREKA MENDERITA DEWASA INI?
Mohon jangan memikirkan hal itu bahkan dalam mimpi-mimpimu yang paling liar sekalipun. Tuhan tidak dapat mengutuk siapapun. Wedanta Sutra mengatakan, "Tuhan tidak membenci juga tidak mencintai siapapun, sekalipun kelihatannya Ia melakukan hal itu." Seperti telah kukatakan kepadamu sebelumnya. Tuhan telah memberikan kita kehendak bebas dan nasib kita ditentukan oleh tindakan-tindakan dan pikiran-pikiran kita sendiri. Setiap saat dalam hidup kita, kita melakukan sesuatu yang menentukan nasib kita.
Tindakan-tindakan kita di masa lalu dalam hidup kita yang terakhir menentukan lintasan perjalanan dari jiwa kita dimasa kini.
Jadi, sesuai dengan hukum Karma Hindu, orang-orang yang telah melakukan karma buruk dalam dalam hidup mereka yang lalu lahir dalam keadaan yang pahit dalam hidup ini. Malangnya, banyak jiwa yang karma masa lalunya sangat buruk lahir bersama di gurun Ethiopia, tapi mereka tidak ditakdirkan untuk menderita selamanya. Pada bagian mereka sendiri mereka harus membantu diri mereka untuk keluar dari keadaan yang menyedihkan ini.
Pada sisi kita sendiri, kita harus menolong mereka untuk melakukan hal itu. Adalah kewajiban kita untuk melakukan apapun yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan kelaparan dan penderitaan dari Ethiopia. Dengan melayani mereka kita sebenarnya memperbaiki karma kita, karena bahkan yang terbaik dari kita mungkin memiliki banyak karma buruk dari kehidupan terdahulu. Jadi janganlah menghakimi. Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan untuk orang-orang miskin dan orang sakit adalah membantu mereka untuk keluar dari penderitaan itu, dan dengan melakukan itu, kita membuat hidup kita kini dan yang akan datang menjadi lebih baik. Hukum Karma Hindu menjelaskan semua masalah-masalah yang kita lihat dalam hidup kita.
AYAH, AKU TAHU BAHWA HUKUM KARMA DIDASARKAN ATAS REINKARNASI. APAKAH SAINS REINKARNASI NYATA?
Aku harus mengakui sejujur-jujurnya bahwa kita tidak memiliki bukti nyata secara ilmiah untuk membuktikan sains atau teori reinkarnasi itu. Banyak buku telah ditulis oleh orang-orang yang penuh semangat yang terhanyut oleh ide reinkarnasi *). Oleh karena itu aku tidak bisa menunjukkan kepadamu bukti nyata, tapi pada saat yang sama, aku ingin mengatakan bahwa ada sebuah misteri mengenai mati dan reinkarnasi dan kecuali atau sampai seseorang dapat membuktikan kepada dunia bahwa sains reinkarnasi adalah palsu, sains yang telah berusia tua ini akan tetap tegak disini dan tak dapat ditolak.
Tolong beritahu aku, apakah ada teori yang lebih baik untuk menjelaskan masalah-masalah dunia ini dari pada teori Karma dan sains reinkarnasi? Bahkan ada pernyataan dalam Bible yang menunjuk kepada sains reinkarnasi. Kristus berkata, "Tapi aku berkata kepadamu, bahwa Elias telah datang, dan mereka tidak mengenalnya." (Mattew 17:12) dan, "Kemudian para murid mengerti bahwa ia berkata kepada mereka mengenai John Pembaptis."(Mattew 17:13). Melalui kalimat ini Kristus menyatakan kepada dunia bahwa John Pembaptis yang dipenggal kepalanya adalah reinkarnasi dari Elias.
APAKAH AGAMA KRISTEN AWAL PERCAYA PADA REINKARNASI?
Para teolog Kristen awal seperti Saint Augustine dari Hippo sangat dipengaruhi oleh para philsuf Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Sampai tahun 553 A.D Gereja Kristen, mempunyai ketertarikan yang aneh dengan reinkarnasi. Justin Martyr (100-165 A.D), pendiri dari sekolah (philsafat) Kristen pertama di Roma, menulis dalam bukunya berjudul "Dialog With Trypho" bahwa jiwa menempati serangkaian tubuh yang berbeda-beda, tapi ia, jiwa itu, tidak dapat mengingat kehidupannya sebelumnya.
Teolog Kristen yang lain, Origen, mencoba untuk menggabungkan banyak dari kepercayaan Yunani dan Hindu ke dalam agama Kristen. Ide-ide ini telah menjadi demikian controversial sehingga pada abad keenam ide-ide itu secara resmi dikutuk sebagai bidah dalam Konsili Kedua Gereja Kristen yang diadakan di Konstantinopel. Pengajaran Origen mengenai reinkarnasi sejak itu dibuang dari doktrin Gereja, dan tidak pernah diakui lagi.
MENURUTMU MENGAPA GEREJA KRISTEN AWAL MENENTANG TEORI REINKARNASI?
Alasan satu-satunya yang dapat kupikirkan adalah ketakutan akan ide-ide orang Roma, Yunani dan Hindu akan mengalahkan doktrin-doktrin Kristen. Para teolog seperti Saint Augustine dari Hippo, Origen dan Tertulian dikaitkan secara erat dengan Platonisme. Beberapa dari hari raya agama Romawi menjadi hari raya Kristen pada masa Gereja awal (Natal, hari raya utama agama Kristen sebetulnya merupakan kelanjutan dari hari raya agama Romawi untuk menghormati Dewa Matahari yang tak terkalahkan, Sol Invictus, yang dirayakan pada tiap tanggal 25 Desember oleh orang Roma sebelum lahirnya agama Kristen, pen).
Terlepas dari itu, Gnosticisme, dengan ide-ide timurnya mengenai Tuhan, mencoba untuk mengambil alih agama Kristen. Orang-orang Gnostik, seperti orang-orang Hindu, percaya pada Tuhan yang impersonal (Nirguna Brahman) - tanpa nama, tidak dapat diketahui yang mereka sebut "Abyss." Para Gnostik juga berpikir bahwa pengampunan dosa tidak terkait dengan kematian Jesus Kristus.
Pengampunan dosa semata-mata upaya dari masing-masing orang untuk membebaskan dirinya dari daging. Para Gnostik percaya dengan penemuan spiritual seperti orang-orang Hindu dan Buddhis, dan membedakan diri mereka dengan kaum Kristen yang lain dengan pernyataan mereka bahwa mereka memiliki "gnosis" atau pengetahuan rahasia yang diwahyukan oleh satu Tuhan yang tak dikenal. Seperti orang-orang Hindu, mereka percaya bahwa manusia adalah bagian dari Tuhan, percikan dari yang suci, dan bahwa mencapai pengetahuan yang benar adalah tujuan akhir dari mahluk manusia.
Karena itu penganut Kristen awal tidak dapat mentoleransi semua ide-ide yang berasal dari agama Romawi, Yunani dan Hindu. Itulah alasan mengapa reinkarnasi menjadi tabu dalam agama Kristen hingga dewasa ini.
APAKAH JESUS KRISTUS MENDUKUNG TEORI REINKARNASI?
Selain dari kata-kata yang diucapkan Jesus mengenai John Pembaptis yang telah disebut di atas, tidak ada bukti lain dalam Bible yang dapat kita baca mengenai hal itu. Kristus tidak mendukung tidak pula mengutuk teori reinkarnasi, sekalipun teori ini ada dalam pikiran para Rasul, Raja Herod dan kaum Pharisi.
APAKAH MENURUTMU JESUS MATI DI KAYU SALIB?
Menurut agama Hindu, Kristus mati di kayu salib untuk mengambil (menebus) dosa-dosa dari semua rasul dan murid-muridnya. Orang-orang Hindu tidak percaya bahwa Kristus mengambil hutang Karma dari seluruh manusia. Kalau memang benar ia mengambil seluruh kesalahan manusia, maka seharusnya tidak akan orang sakit atau orang menderita di dunia ini. Seorang anak lahir di rumah yang mewah berkelimpahan dan anak yang lain lahir di gurun pasir Ethiopia. Seorang bayi hidup dalam kelimpahan yang lain kekurangan makanan dan menderita segala macam penyakit. Bila memang Kristus telah mengambil seluruh Karma manusia, paradoks-paradoks itu seharusnya tidak terlihat lagi di dunia ini. Hanya dengan hukum Karma kita dapat menjelaskan hal itu.
APAKAH KAMU PERCAYA AKAN KONSEP BAHWA MEREKA YANG MENYERAHKAN KEHENDAK INDIVIDU MEREKA KEPADA KEHENDAK JESUS KRISTUS TIDAK AKAN MEMPUNYAI DOSA?
Ini memang benar sejauh berkaitan dengan keyakinan Hindu. Bhagawad Gita dengan jelas mengatakan bahwa mereka yang menyerahkan kehendak individunya kepada Yang Mahakuasa tidak akan memiliki hutang Karma. Dalam Bhagawad Gita (Bab 18:66) Krishna berkata, "Bila seorang manusia menghentikan seluruh aktivitas materi dan agama dan menyerahkan kehendaknya kepadaKu, maka Aku menyelamatkannya dari semua hutang-hutang Karma dan apa yang disebut dosa."
Penyerahan diri kepada Tuhan ini dijelaskan dengan sangat baik dalam kitab-kitab bhakti yang lain. Masalahnya adalah bahwa hanya sedikit saja orang mempunyai kemampuan untuk methode penyerahan diri ini, mungkin hanya satu dalam sejuta. Manusia karena hakikatnya ingin melakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah egonya, dan sangatlah sulit baginya untuk menyerahkan kehendaknya kepada kehendak Tuhan.
Memang sangat sulit bagi orang biasa untuk menyerahkan kehendak pribadinya kepada Tuhan yang mereka tidak dapat lihat, dengar atau raba. Sekali lagi, penyerahan ini lebih mudah dikatakan dari pada dilaksanakan.
AYAH, APAKAH ANDA MENYIRATKAN BAHWA TEORI REINKARNASI LEBIH UNGGUL DARI TEORI KEBANGKITAN TUBUH?
Tidak, aku tidak akan pernah mengatakan itu. Sejauh pendapatku, keduanya, teori reinkarnasi dan kebangkitan tubuh hanyalah teori, karena keduanya kekurangan bukti ilmiah untuk membuktikan kebenaran dari kopsep-konsep mereka. Teori reinkarnasi tidak dapat menjelaskan alasan atau alasan-alasan bagi "kelahiran pertama."
Pada sisi lain, kebangkitan Jesus merupakan bagian tak terpisahkan dari Perjanjian Baru yang merupakan keyakinan agama Kristen. Ensiklopedia Katolik menyatakan bahwa tulisan-tulisan Perjanjian Baru adalah dokumen-dokumen kepercayaan yang ditulis oleh orang percaya untuk orang percaya. Jadi dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa reinkarnasi dan kebangkitan tubuh adalah sistem kepercayaan yang didukung oleh kitab suci, masing-masing Hindu dan Kristen, yang mendapat inspirasi dari Tuhan.
Kebanyakan orang Kristen percaya bahwa nasib akhir mereka adalah apakah kebahagiaan abadi bersama Tuhan di surga atau penderitaan dan keputusasaan abadi di neraka, semantara teori reinkarnasi menyatakan, "Pembebasan adalah bagi semua; hanya faktor waktu yang membedakan antara yang terbaik dan terburuk di antara kita. Yang terbaik akan mencapai pembebasan dalam sekali kehidupan, sementara yang terburuk akan mencapai pembebasan setelah melalui banyak kehidupan."
Orang Kristen memandang waktu secara linear, dengan satu awal dan akhir yang pasti, sementara orang Hindu percaya waktu bersifat siklus, pengulangan kejadian-kejadian tanpa akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar