Google+

Sekolah-sekolah Bhakti - AM I A HINDU

berikut adalah lanjutan resume dari buku 

AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? ) 

dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Sekolah-sekolah Bhakti" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra) 

 

AYAH, APAKAH SEKOLAH-SEKOLAH BHAKTI DALAM AGAMA HINDU? 

Bhakti seperti kukatakan sebelumnya berarti "pemujaan kepada Tuhan." Tapi secara historis, pemujaan yang mendalam kepada Tuhan dihubungkan dengan pemujaan Wisnu (manifestasi Tuhan sebagai Pemelihara) atau inkarnasinya yang paling populer,
Yaitu Krishna. Aliran atau sekte yang dihubungkan dengan pemujaan Wisnu atau Krishna dikenal sebagai Waisnawa. Kebangkitan Bhakti terjadi di India mulai abad 12 sampai dengan abad 16. Ada lima sekolah atau aliran utama Bhakti yang berasal dari Waisnawa, dan semua dari mereka menentang doktrin monastik dari Adi Sankara.

 

Sekolah Ramanuja. 

Ramanuja lahir kira-kira tahun 1050 A.D. Dialah yang pertama menyebarkan atau mempropagandakan Waisnawa Bhakti, yang dimulai dengan bhakta mistikus dari India Selatan yang disebut Alvars, dalam bentuk yang wajar. Ia menulis banyak teks Wedik dan membangun cara pemujaan yang benar. 

 

Sekolah Madwa. 

Madwa (1197-1280 A.D) tidak puas dengan philsafat Sankara. Dia berpendapat bahwa Tuhan adalah bebas atau tergantung pada dirinya sendiri (self-dependent) dan bahwa dunia dan jiwa tergantung pada Tuhan (God-dependent). Dia mendirikan philsafat Dwaita atau dualistik. Dia menekankan lima perbedaan : 
  • Antara Tuhan dengan jiwa individu; 
  • Antara Tuhan dengan dunia tak berjiwa;
  • Antara satu jiwa individu dengan dunia tak berjiwa; 
  • Antara satu jiwa individu dengan jiwa individu lainnya; 
  • Antara satu obyek tak berjiwa dengan obyek tak berjiwa lainnya. 
Seperti beberapa ajaran Kristen, dia juga mengajarkan bahwa beberapa jiwa indvidu telah ditakdirkan untuk celaka selamanya dan tidak dapat berharap untuk mendapat pembebasan. Ada duapuluh empat ashram utama di India yang menjalankan tradisi Madhwa. 

 

Sekolah Nimbarka. 

Nimbarka membuka jalan untuk pemujaan populer bagi Radha dan Krishna sekitar abad 14. Dialah yang pertama mengidentifikasikan Brahman Yang Mahatinggi (Supreme Brahman) sebagai pasangan suci "Radha-Krishna." Dalam hal ini idenya menyerupai Yin dan Yang dalam Taoisme. Philsafatnya terkenal dengan nama Dwaitawaita "kesatuan dan perbedaan," satu posisi antara monisme Sankara dan dualisme radikal Madhwa. Dia mengatakan bahwa aspek dualistik dan non-dualistik sama-sama nyata. Jiwa-jiwa dan materi tak bernyawa adalah bagian dari Tuhan, bukan terpisah dari Dia. Bhakti atau devosi kepada Tuhan akhirnya akan membawa ilmu pengetahuan, yang akan membebaskan jiwa dari kelahiran-kelahiran yang akan datang. 

Sekolah Wallabha. 

Wallabha (1479-1531 A.D) mengajarkan monisme murni. Dia mengajarkan tentang Saguna Brahman - Tuhan dengan sifat-sifat. Dia melihat segala sesuatu sebagai Krishna. Segala sesuatu adalah Tuhan dan karena itu baik. Dia mengatakan bahwa jiwa-jiwa adalah satu dengan Tuhan, seperti percikan api dengan api, dan mengandung sifat-sifat Tuhan, seperti keabadian, pengetahuan dan kebahagiaan (Sat, Chit dan Ananda). Dia mengajarkan, jalan dengan mana waranugraha Tuhan diperoleh melalui pemujaan, membawa pembebasan, moksha. Dalam sekolahnya, Tuhan disembah sebagai Krishna ketika masih bayi. Citra atau patung Krishna yang masih anak-anak sedang mengangkat bukit Gowardana dipuja dan disembah oleh aliran ini. 

 

Sekolah Chaitanya. 

Chaitanya (1485-1534 A.D) menekankan pentingnya mengagungkan nama Tuhan dan mengucapkannya dengan berirama dalam persembahyangan bersama dengna para pemuja, disebut Sankirtan. Ia mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia adalah satu namun berbeda dari Tuhan -Achintyabbhedabheda. Dalam sekte yang didirikan oleh Chitanya, Krishna dan Radha dipuja sebagai personifikasi dari cinta yang tertinggi. Chaitanya berkata, "Tuhan ada di mana-mana dan dalam segala sesuatu; namun Tuhan tidak ada dimanapun dan tidak ada sesuatupun kecuali dia yang ditemukan dalam surga tertinggi." Philsafat Chaitanya merupakan perpaduan yang aneh dari Adwaitanya Sankara dan Dwaitanya Madhwa. Gerakan Hare Krishna, dimulai oleh Saguru Prabhupada, didasarkan atas pemikiran-pemikiran sekolah Chaitanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar