Peran MPU WITHADARMMA dalam Perselisihan Antara I Gusti Nyuhaya dengan I Gusti Kubon Tubuh
Pada masa pemerintahan Dalem Gelgel Cri Smara kapakisan, telah dilangsungkan
perkawinan I Gusti Kubon Tubuh dengan I Gusti Ayu Adhi anak dari I Gusti Nyuhaya
Patih Agung kerajaan Gelgel.
Peristiwa ini menyebabkan I Gusti Nyuhaya menjadi
marah, karena tidak menyetujui perkawinan ini. Ia tidak mau menerima tawaran dialog
antara kedua belah pihak. Di dalam hatinya timbul niat untuk membunuh I gusti Kubon
Tubuh, karena menganggap I Gusti Kubon Tubuh yang lebuh derajatnya mengawini
anaknya yang derajatnya lebih tinggi. Sesudah I Gusti Nyuhaya mengadakan
perundingan dengan anak-anaknya, diputuskan untuk menghadap Dalem Gelgel Cri
Smara Kapakisan. Setelah I Gusti Nyuhaya berhasil menghadap, disana ia
mempermaklumkan bahwa anaknya sudah dinikahi oleh I Gusti Kubon Tubuh. Juga
dikatakan bahwa I Gusti Kubon Tubuh derajatnya lebih rendah dari I Gusti Nyuhaya,
asal-usulnya tidak jelas, dan telah berani mengawini orang yang lebih utama.
Mendengar pengaduan I Gusti Nyuhaya demikian, Dalem Gelgel Cri Smara
Kapakisan belum dapat memberikan jawaban. Pasalnya, jasa-jasa I gusti Kubon Tubuh
terhadap dalem cukup banyak. Misalnya ketika beliau naik tahta menjadi Dalem, jasa
Kubon Tubuh tidak bisa diremehkan. Kemudian Kubon Tubuh memberikan seorang
saudaranya untuk dijadikan istri beliau. Bahkan Kubon Tubuh menyerahkan rumahnya
untuk dijadikan purinya di Gelgel. Di dalam hati Dalem Gelgel timbul bisikan yang
mengatakan mengapa beliau tidak dapat membantu I Gusti Kubon Tubuh, karena
persoalannya hanya seperti setitik noda di dalam jasanya. Sehingga Dalem merasa
berdosa apabila beliau tidak dapat menolongnya. Ketika itu Dalem Gelgel mejawab
bahwa beliau belum dapat memberi keputusan, dan minta waktu 2 hari untuk
mengadakan penelitian keturunan siapa I Gusti Kubon Tubuh. Apabila I Gusti Nyuhaya
bertekad membunuh I Gusti kebon Tubuh, Gelgel akan mengalami kehancuran. Sebab,
akan banyak rakyat I Gusti Kebon Tubuh yang akan membela, lebih-lebih para
bangsawan, termasuk Warga Pasek yang jumlahnya cukup banyak.
Keesokan harinya Dalem Gelgel memanggil I Gusti Kebon Tubuh. I Gusti Kebon
Tubuh datang menghadap, begitu pula I Gusti Nyuhaya bersama para mantri lainnya
sampai penuh sesak di puri. Disana Dalem Gelgel bertanya kepada I Gusti Kebon
Tubuh, apakah ia benar mengawini anaknya I Gusti Nyuhaya dan ia sangat keberatan
anaknya dikawini, oleh karena tidak jelas asal-usulnya. I Gusti Kebon Tubuh lalu
menjawab ia dengan I Gusti Nyuhaya berasal dari 1 kawitan (leluhur) dan sangat
disayangkan kalau I Gusti Nyuhaya tidak mengetahui hal ini. Kemudian I Gusti Kebon
Tubuh memperlihatkan Candri Sawalan yang dibawa dari kerajaan Majapahit, dan
mereka sama-sama keturunan Keraton Daha di Jawa. Akhirnya berkat keterangan I
Gusti Kebon Tubuh, ia tidak jadi dibunuh, sebab ia telah membuktikan bahwa mereka
berasal dari 1 kawitan yang diturunkan oleh Raja Medang Kemulan Cri Maha Raja
Rahyang Manu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar