Lalintih Wayahan Narawati
Tersebutlah Sirarya Kapakisan dari Kediri yang diutus pemerintah di Bali oleh Gajah Mada.Sesampainya Bali, beliau di Desa Nyuhaya dan di situlah beliau mengambil istri, putra Ki Patih Tuwa dari daerah Kapal.
Dalam perkawinan beliau lahirlah:
- Pangeran Nyuhaya dan
- Pangeran Made Asak.
Pangeran Nyuhaya kemudian tinggal di Karang Kepatihan yang kemudian menurunkan:
- Anglurah Patandakan dan
- Kryan Anggan yang tinggal di Desa Padang Kreta.
- Kryan Cacaran, yang tinggal di Blahbatuh, dan putra putranya yang lain.
Pangeran Asak berputra :
- Kryan Dawuh yang menggantikan Kryan Batan Jeruk atas usaha dari Anglurah Nginte menjadi Patih Dalem.
Kryan Patandakan mempunyai putra di antaranya:
- I Gusti Gunung Nangka yang bertempat di Banjar Genteng,
- I Gusti Tusan di Desa Kubuwan dan
- I Gusti Ngurah Bebengan di Karang Kepatihan
Setelah Anglurah Batan Jeruk meninggal di Desa Bungaya digantikan oleh Anglurah Nginte yang kemudian menurunkan Kryan Widya yang dipelihara oleh I Gusti Agung serta Kryan.
Pranawa dipelihara oleh I Gusti Kaler.
I Gusti Agung mengambil istri I Gusti: Ayu Kacang Paos, Ni Gusti Ayu Bakas, dan Ni Gusti Ayu Mimba yang menurunkan:
- Kryan Karangasem di Karangasem,
- Kryan Basang Tamyang di Blangbangan,
- Kryan Batu Lepang dan
- Kryan Kalang Anyar;
- Kryan Kedung serta
- I Gusti Agung Bekung.
- Ni Gusti Pasekan diperistri oleh Ida Dalem Sagening menurunkan Ida Dalem Dimade.
I Gusti Teges menurunkan:
- I Gusti Bayalangu,
- I Gusti Tambesi berputra: I Bungkil, I Gusti Sampalan.
I Gusti Kamasan Ketut berputra 4 orang dan I Gusti Kamasan Wayan berputra 3 orang.
Tersebutlah Anglurah Panida yang menurunkan I Gusti Sibetan dan putranya ini menurunkan:
- I Gusti Ngurah Macang,
- I Gusti Bungaya dan
- I Gusti Tonja,
I Gusti Bungaya menurunkan Kubayan sakti yang nantinya menurunkan Mangku Nuraja.
Kemudian Mangku Nuraja menurunkan Sedahaan Pekulit, dan Sedahaan ini melahirkan Mangku Maspahit.
Dari Mangku Maspahit ini menurunkan:
- Sira Wayahan Narawati.
Setelah lama tinggal di Turamben, mengungsi lah beliau ke Desa Kubuanyar sampai tua.
Adapun istri beliau adalah putra dari Wayahan Rawit.
Dari perkawinan ini lahirlah:
- Sira Wayahan Miring dan
- Made Dar.
Sira Wayahan Miring kemudian menurunkan:
- Made Damya dan
- Wayahan Jeneng.
Wayahan Jeneng berputra:
- Wayahan Dharma dan
- Sira Ketut Muder.
Dari Wayahan Dharma lahirlah Sira Wayahan Darya, dan Sira Wayahan Jeneng lahirlah:
- Sira Made Damya dan
- Sire Nyoman Ruruh.
I Gusti Ngurah Bungaya di Desa Bungaya, dan Sira Dane Bungkil berputra I Soplog.
I Wayahan Soplog menurunkan Sira Wayahan Embon yang juga tinggal di Desa Bungaya.
sumber: Lalintihan Wayahan Narawati, Va. 3706, Gedong Kirtya Singaraja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar