Google+

I Gusti Made Pamedekan - Babad Tabanan

Sirarya Ngurah Tabanan V (1647-1650)

Oleh kakaknya ( Ki Gusti Wayahan Pamedekan ) disuruh kembali ke Bali untuk menggantikannya sebagai raja. Anglurah Made Pamedekan lari dikejar tentara Jawa, bersembunyi disebuah gua, ada seekor burung titiran yang bersuara dapat menyelamatkannya, sehingga bisa selamat sampai kembali di Puri Singasana Tabanan. Sejak saat itu Beliu bersumpah dan juga agar keturunan beliau kelak tidak memelihara, membunuh burung titiran


I Gusti Made Pamedekan menggantikan kakaknya, dinobatkan bergelar Arya Ngurah Tabanan, Raja Singhasana. Tapi beliau tidal lama memegang tampuk pemerintahan, karena usianya pendek / wafat. Untuk sementara tahta dipegang oleh ayahnya Raja IV, karena cucunya belum dewasa.

sementara putra-putrinya masih kecil sehingga kekuasaan dipegang kembali oleh ayahnya yaitu Prabu Winalwan (Sang Arya ngurah Pamayun). Kyai Made Pamadekan Berputra :
  1. Arya Ngurah Tabanan
  2. Kyayi Made Dalang
  3. Ni Gusti Luh Tabanan
Setelah cucunya mulai dewasa, Raja IV menempatkan I Gusti Nengah Mal Kangin di Mal Kangin mendirikan Jro Mal Kangin, didampingi oleh I Gusti Bola, I Gusti Made dan I Gusti Kajanan. Sedangkan putera sulung Arya Ngurah Tabanan (pemayun) dan Kyayi Made Dalang  (pemade), tetap tinggal di Puri Agung. Demikianlah pembagian yang dilakukan oleh Raja IV, kemudian beliau wafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar