Beliau adalah putra Ki Gusti Ngurah Rai / Cokorda
Penebel. I Gusti Ngurah Ubung mengambil alih kekuasaan memerintah di negara
Tabanan bertahta sebagai raja Singhasana berkedudukan di Puri Agung Tabanan,,
bersama adik-adiknya, yang tinggal di Puri Penebel dan di Puri Kediri.
I Gusti Ngurah Agung (Putera Mahkota) yang berkediaman di
Pesaren Kangin mendengar suara gaib (pawisik) dari Ida Bhatara Cokorda Ngurah
Made Rai (Raja XII) yang memberi tahu agar I Gusti Ngurah Agung segera merebut
kekuasaan karena masa kemenangannya akan tiba.
I Gusti Ngurah Agung mulai mengumpulkan kekuatan bermula
dari rumah seorang bendesa Timpag. Pasukan I Gusti Ngurah Agung bergerak menuju
Tabanan. I Gusti Ngurah Ubung mengetahui pergerakan pasukan tersebut segera
memukul kentongan. Pasukan kerajaan bertemu dengan pasukan I Gusti Ngurah
Agung. Terjadi pertempuran yang sengit di sebuah tanah lapang yang kemudian
disebut Pasiatan, kini disebut Pasiapan. setelah kalah dalam pertempuran,
kemudian Ki Gusti Ngurah Ubung lari dan bertahan di Puri Penebel.
Pasukan I Gusti Ngurah Agung berhasil menguasai Puri
Agung Tabanan, dan desa-desa bagian Selatan. Desa-desa bagian Utara masih
dikuasai oleh I Gusti Ngurah Ubung. Dengan demikian kekuasan negara terbagi 2,
kerajaan Tabanan dan kerajaan Penebel. Pertempuran Tabanan dan Penebel terus
berlangsung terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar