Google+

Puri Agung Gelogor - Babad Pemecutan


Putra tertua dari Kiyai Jambe Pule yaitu Kiyayi Anglurah Gelogor membuat puri di Gelogor. Beliau merupakan cikal bakal Arya Gelogor. Jero Gelogor berlokasi di Banjar Gelogor disebelah timur Kuburan Badung.

Beliau mempunyai seorang putra yang bernama Kiyai Gde Mangku yang setelah dewasa menggantikan kedudukukan ayahnya sebagai Moncol di Jero Gelogor dan beliau juga diangkat sebagai Manca Agung di Puri Agung Satria dibawah kepemimpinan Kiyai Jambe Haeng.


Pada suatu hari datang ke Jero Glogor Cokorda Gde Rai dengan putrinya Anak Agung Istri Mas dari Puri Mas Peliatan karena adanya perselisihan dengan saudaranya perihal warisan dari orang tuanya yang sudah meninggal. Adapun kedatangannya untuk mengabdi ke Jero Glogor karena sama sekali belum mempunyai tempat tinggal di wilayah Badung. Keinginan Cokorda Gde Rai untuk mengabdi di Jero Glogor diterima dengan baik sehingga mulai saat itu beliau menetap disana.

Kiyai Gde Mangku setelah dewasa mengambil istri dan mempunyai seorang putra yang bernama Kiyai Anglurah Gelogor yang setelah meningkat dewasa menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Moncol Jero Gelogor dan menurunkan putra putra sebagai berikut :
  1. Sirakian Made Agung diterima di Puri Agung Denpasar kemudian membangun Jero Oka
  2. Sirakian Made Raka
  3. Sirakian Anom
  4. Sirakian Panji
  5. Sirakian Patilik
  6. Sirakian Sakah
  7. Sirakian Gaduh
  8. Sirakian Batuwan
  9. Sirakian Wayahan Kepisah
  10. Anak Agung Ayu Rai
  11. Anak Agung Ayu Cepaka
  12. Anak Agung Ayu Raka

Setelah ketiga putranya menempati jeronya masing masing maka tiap tiap jero diberikan panjak tatadan (rakyat) sebanyak 200 orang juga diberikan raja berana (harta) untuk menunjang kehidupan jero.

Dalam menjalankan pemerintahannya Kiyai jambe Pule pernah berperang melawan Kiyai Arya Made Janggaran yang juga disebut Kiyai Agung Badeng yaitu Raja Karangasem yang memberontak kepada Dalem Di Made dari Puri Gelgel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar