Penciptaan dan Penguasa
Tasmai sa Howaca prajakamo wai prajapatih sa tapo’tapyata, sa tapastatwa sa mithunamutpadayate Rayilmca pranam ca, ity etan me bahudha prajah karisyata iti.
Ia (Pipalada) menjawab kepada penanya Kabadhi sesungguhnya, Tuhan, Penguasa atas segala makhluk yang ada, berkeinginan lahir anak-anaknya, lebih jauh dengan menjadikan kekuatannya dan melakukan karma yang benar dan dari padanya telah diciptakan dua pasangan badan yang berbeda, dengan memberi hidup kepada mereka sehingga mungkin kemudian mengembangkan dan memberi kelahiran pada makhluk-makhluk selanjutnya dari berbagai macam menurut jenisnya.
Aditya hawai prano rayirewa candramah, rayiwa atat sarwam yan murtacancamurttan ca Tasman murtirewe rayih.
Sesungguhnya matahari adalah sumber dari semua hidup (prana) dan bulan sesungguhnya adalah rayi, yaitu zat baik yang tampak dan yang tidak tampak. Rayi sesungguhnya aspek matahari yang tampak, termasuk badan jasmani dan semua mahluk.
Athottarena tapasa brahmacary ena sraddhaya widyayatmanam awisyadityamabhijsysnte. Etadwai pranamayatanametad amrta-mabhyametat, parayanam etasmanna punarawarttanta ityesa nirodhastadesa slokah.
Mereka yang mencari Tuhan dengan cara tapa, bramacari, iman (dalam kebesaran dan kepada Tuhan), mengenal dirinya dengan cara pengetahuan yang benar pergi melalui utara yana, mereka yang sesungguhnya akan mencapai Suryaloka yaitu tempatnya sang cahaya atau Adityaloka yang berada di atas prana (kehidupan), kekal abadi, bebas dari rasa takut dan sebagai rakhmatnya yang tertinggi, dimana Jiwa tidak akan kembali lagi melainkan mencapai moksa, dimana jiwa bebas dari ikatan akhir dan mati. Ini adalah nirodha atau tujuan dan sebagai petunjuk tentang ini ada sloka sebagai berikut:
Pancapadam pitaramdwadaksaktrimdiwa ahuh pare arddhe purisinam; Atheme anye u pare wicaksanam sapata cakre sadara ahurapitamiti.
Sesungguhnya matahari disebut Pitara karena memelihara semua mahluk yang ada termasuk pohon-pohon, sayur-sayuran, rerumputan dan seterusnya) dan disebut Pancapadam (berkaki lima) sebagai penyebab adanya empat musim dan disebut Dwadaksatri karena penyebab adanya dua belas bulan dan adanya bahkan jauh disebelah bulan dan bintang-bintang. Namun ada pula orang bijak yang lain mengatakan ia yang duduk diantara tujuh kereta yang mulia (karena ada tujuh macam sinar) yang ditopang oleh enam jerujinya (karena penyebab timbulnya enam macam musim). Musim semi, buah, hujan, panas, dan dingin.
Maso wei prajapatistaya krisna paksa ewa rayih, suklah pranas tasmadete rsyah sukla istam kurwanti itara itarasmin.
Bulan disebut juga prajapati, karena dari lima belas hari raya (memberi hidup kapada materi) sedangkan lima belas dari yang terang adalah prana. Karena itu para resi melakukan ista yadnya pada masa sukla paksa, sedangkan yang lain-lainnya melakukannya pada waktu kresna paksa.
Te’sraddadhana babhuwuh so’bhimanadurdhwamutkramata iwa tasmannukamatyathetare sarwa ewotktramate tasmanisca pratisthamane sarwa ewa pratisthante yadyattha maksika madhukarara janam utkramatam sarwa ewotkramante tasimin pratsithamane sarwa ewa pratisthanta ewam wad manascaksuh srotranca te pritah pranam sturwanti.
Yang dikatakan Dewa-dewa (dalam badan, mis lidah, mata, telinga, pikiran dan sebagainya) tidak dipercaya kepada prana, dengan mana yang terakhir, dalam hal ini, prana tampak bangkit dengan nagga (karena dipersilahkan) seakan-akan pergi meninggalkan badan itu. melihat itu (prana) bergerak keluar, tetapi ketika prana beristirahat, yang lain juga beristirahat. Persis seperti semua kembang mengikuti permainannya dan berhenti dimana dia berhenti atau duduk, demikian semua dewa-dewa yang disebut dalam badan itu tergantung dan mengikuti prana ini. Pada saat itu sang lidah, mata, telinga dan pikiran semua senang dan mulai memuji prana (sebagai pemimpin dan menyangga yang sebenarnya dan pemulihan tubuh).
Ara iwa rathanabhau prane sarwan pratistham, rco yajudwamsi yajnah ksatram brahmaca
Ibarat jeruji dipasang pada porosnya roda sebuah kereta demikian pula halnya segala sesuatu ditetapkan dan digantungakan pada prana. Melalui prana dan pengendaliannya itu orang dapat belajar Weda sendiri, mis Rg.Weada, yayur Weda, Sama Weda (dan Atharwa Weda) dan dari itu orang dapat melkukan maha yadnya atauy orang-orang bijaksana dan terpelajar. Dapat memperlihatkan kebijaksanaannya yang bear atau sesorang tentara dapat memperlihatkan keberaniannya yang mengagumkan.
Atmana esa prano jayate; Yathaisa puruse chayaitasminnetadtatam manokrtena yatyasmin sarire.
Prana ini dilahirkan (karean alasan) dari atma (jiwa); ibarat bayang-bayang mengiktui badan, demikian prana terikat pada atman. Ia memasuki tubuh ini sesuai dengan pikirannya baik atau buruk perbuatan.
Hady hyesa atma; atraitadekasatam nadinam tasam satam satamaikasyam dwasaptatirdwasaptatih prati sakhanadisahasrani bawanyasu wynas’carati.
Jiwa menetap dihati dimana didalamnya terdapat seratus syaraf, masing-masing lagi dibagi memiliki dua ribu sub cabang yang lebih kecil; dan Wayana, itu adalah Prana bergerak melalui kesemua itu.
Athaikayordhwa udanah punyaina punyam lokam nayati, Papena papanubhabhabhyamewa mnusyalokom.
Keluar dari banyak macam urat syaraf itu, satu disebut sumsumna melalui mana jiwa digerakkan keatas Udana dan dari situ keluar dari badan berbagai tempat yang berbeda, surga, neraka atau kedunia manusia masing-masing menurut perbuatan mereka.
Prana Alam semesta:
Aditya ha wai bebyah wai bahyan prana odayatha hyenam caksusam pranamanugrhnanan. Prthiwiwyam ya dewata saita purusasya-panamawas. Tsbysntsrs yadakasah sa samano wayurwyanah.
Matahari sesungguhnya terbit dalam bentuk prana luar, memberi hidup kesemua mahluk, dengan mana mata dapat hidup, yaitu penglihtan. Kemudian bumi menarik dan menambah apana seseorang, sedangkan Wayu menarik dan menambah nyawa seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar