Google+

Babad Bali Keturunan Mpu Prateka

Babad Bali Keturunan Mpu Prateka

Adapun Mpu Prateka putra dari Bhatara Mpu Gnijaya, kawin dengan putrinya Mpu Pasuruan. Dari perkawinannya ini, Mpu Prateka berputra seorang anak laki – laki dan sesudah podgala bergelar Mpu Pratekayajnya kawin dengan Ni Dewi Ratna Sumeru, lalu beliau pindah ke Pasuruan. Dan dari perkawinan ini menurunkan tiga orang putra laki – perempuan diantaranya

  1. Pang Prateka, 
  2. Ni Ayu Kamareka, dan 
  3. Ni Ayu Swarareka. Dari Pasuruan lau mereka pindah ke Bali.

Kemudian sang Prateka kawin dengan Ni Ayu Wirarunting, lalu menurunkan seorang putra bernama De Pasek Lurah Kubakal di Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Karangasem. Pada hari Seni Umanis, Wara Sungsang sasih Karo, saka 1257 oleh Raja Bali Sri Gajah Waktra alias Sri Gajah Wahana De Pasek Lurah Kubakal diangkat Amancabhumi di Desa Kubakal, Karangasem, dan menguasai daerah Kubakal dan Bangli.

Selanjutnya De Pasek Lurah Kubakal berputra tujuh orang laki – laki yaitu

  1. Pasek Prateka di Banjar Tengah, Desa Rendang.
  2. Pasek Prateka di Banjar Belatung, Desa Menaga, kemudian pudgala menjadi Dukuh bergelar Ki Dukuh Belatungan.
  3. Pasek Prateka di Banjar Segahkelod, Desa Nongah Karangasem.
  4. Pasek Prateka di Banjar Karang Suwungkelod, Desa Peninjoan, Bangli.
  5. Pasek Prateka di Banjar Bungbud, Desa Bungbud.
  6. Pasek Prateka di Banjar Gamongan, Desa Tiyingtali, Karangasem, lalu mepudgala menjadi Dukuh bergelar Ki Dukuh Gamongan
  7. Pasek Prateka di Banjar Pekandelan Danginmargi, Desa Akah, Klungkung

Adapun Ki Dukuh Belatung berputra seorang perempuan bernama Ni Luh Pasek Prateka alias Ni Luh Pasek Warsiki. Dia dikawini oleh Manik Angkeran putra Mpu Sidhi Mantra. Manik Angkera selaku pemangku di Pura Besakih, pada suatu hari datang ke pedukuhan Ki Dukuh Belatung yang sangat asri, sulit mencari bandingannya. Begitu manik Angkeran tiba, lalu Ki Dukuh Belatung menancapkan alat penyiang dan duduk di atasnya. Kemudian Ki Dukuh Belatung duduk diatas daun keladi. Kedua peristiwa ini dapat dilaksanakan dengan baik, karena Ki Dukuh Belatung memang sangat sakti. Dan disana Ki Dukuh Bertanya kepada Manik Angkeran yang belum dikenal, dari mana asalnya dan siapa namanya. Maka dijawab oleh Manik Angkeran, ia adalah putra seorang Brahmana yang mandul dari Majapahit.

Mendengar pengakuan itu, Ki Dukuh Belatung menjadi bingung dan bertanya didalam hatinya mengapa orang mandul mempunyai anak. Selanjutnya Manik Angkeran bertanya, hutan ini dirabas untuk apa. Dijawab oleh Ki Dukuh Belatung bahwa hutan ini dirabas kemudian akan ditanami padi gaga. Manik angkeran bertanya lagi, kalau demikian rontokan kayu ini akan diapakan, dan dijawab oleh Ki Dukuh Belatung akan dibakar. Oleh Manik Angkeran lagi ditanyakan apa yang akan dipakai membakarnya. Dan dijawab oleh Ki Dukuh Belatung tentu saja api yang dipakai membakarnya. Lalu Manik Angkeran berkata, bahwa untuk membakar reruntuhan daun kayu hutan ini cukup dipakai air kencingnya saja. Tentu saja Ki Dukuh Belatung menjadi sangat terkejut mendengar perkataan itu. Disana Ki Dukuh Belatung berjanji, “ apabila reruntuhan daun kayu dan hutan ini terbakar karena kencing saudara, maka rakyat saya di Banjar Tengenan dan Batusena, saya akan serahkan kepada saudara Bekasih. Begitu juga anak saya yang perempuan akan saya serahkan kepada saudara, supaya mereka menjadi rakyat saudara.

Sesuai dengan kesepakatan antara Ki Dukuh Belatung dengan Manik Angkeran, ditentukan hari untuk membakar reruntuhan daun kayu dan rumput tersebut. Maka seluruh rakyat di wilayah kekuasaan Ki Dukuh begitu pula anaknya Ki Dukuh bersama – sama datang ke tempat itu. Di sana Manik Angkeran atas kekuatan batinnya lalu membakar dengan air kencingnya. Tak berapa lama, api berkobar sangat besar. Lalu disana Ki Dukuh Belatung menceburkan diri dan seketika moksha kembali ke alam baka. Beliau meninggalkan seorang anak yakni Ni Luh Pasek Prateka alias Ni Luh Pasek Warsiski dan rakyatnya. Kemudian Ni Luh Pasek Prateka dikawini oleh Manik Angkeran, dan dari perkawinannya ini melahirkan seorang anak laki – laki, bernama Banyak wide
Selanjutnya Banyakwide menurunkan tiga orang anak laki – laki, yang bernama:

  1. Arya Adhikara alias Ranggalawe, 
  2. Arya Kuda Panolih alias Arya Kuda Pengasih, dan
  3. Arya Pinatih. 
Sedangkan Tulusayu lalu menurunkan seorang anak bernama Ida Penataran. Ida Penataran mempunyai satu saudara tiri bernama Ida Tonjiwa. Sedangkan Ida Penataran seterusnya menurunkan Arya Sidemen. 


Dengan demikian Ki Dukuh Belatung tidak lagi mempunyai keturunan, dan kemudian yang menjadi ahli warisannya adalah Made Prateka Watuwisesa yaitu putra kedua dari Mpu Gamongan di Banjar Gamongan, Desa Tiyingtali, Karangasem. Sesudah menjadi ahli waris Ki Dukuh Belatung Made Prateka dari Banjar Gamongan desa Tiyingtali pindah ke Watuwisesa. Sebab itulah ia lalu disebut Made Pasek Prateka Watuwisesa atau Made Prateka Watuwisesa.

Adapun Ki Dukuh Gamongan di Banjar Gamongan, Desa Tiyingtali menurunkan:

  1. Pasek Prateka di Banjar Gamongan, desa Tiyingtali, Karangasem. Sesudah pudgala, ia bergelar Ki Dukuh Gamongan Sakti, dan 
  2. Made Prateka, kemudian menjadi ahli waris dari Ki Dukuh Belatung di Watuwisesa. Sebab itu ia disebut Made Pasek Prateka Watuwisesa.

Kemudian Made Pasek Prateka Watuwisesa menurunkan dua orang anak laki – laki, yakni:

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Suwakan, Desa menanga, Karangasem, dan 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pangkungprabhu, Desa delodpeken, tabanan. 
Selanjutnya Pasek Dukuh Sakti Di banjar Suwakan, Desa Menanga menurunkan dua orang anak laki – laki, yaitu:


  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kajanan, Desa Ngis, Daerah Karangasem, dan 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kaja, Desa Bangbang, Desa Bangli. 

Di samping itu Ki Dukuh Sakti di Banjar Suwukan, Desa Managa juga menurunkan Pasek Prateka. Sesudah pudgala ia bergelar Ki Dukuh Bhujangga Sakti di Pucangsari, Daerah Karangasem. Selanjutnya Ki Dukuh Sakti di Banjar Pucangsari menurunkan Ki Dukuh Murthi, yang seterusnya menurunkan Pasek Prateka di Banjar Pucangsari dan di beberapa desa lainnya. 

Kemudian Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pungkung prabhu, Desa Delod peken menurunkan tujuh orang anak laki – laki, yaitu:

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kaja, Desa Dukuh, 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Puseh, Desa Bongan, 
  3. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pungkunganyar, Desa Delodpeken, Tabanan, 
  4. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Sobangantengah, Desa Sembung, 
  5. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Jempayah, Desa Mengwitani, Badung, 
  6. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Badung, Desa Pandak, dan 
  7. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Gunung, Desa Penebel, daerah Tabanan.

Kemudian Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kaja, Desa Kukuh menurunkan anak laki – laki, masing – masing bernama:

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Balangmiyik, Desa Kukuh, 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kawan, Desa Kukuh, 
  3. Pasek Dukuh Sakti Prasada di Banjar Kangin, Desa Kukuh, 
  4. Pasek Dukuh Sakti Pancadharma di Banjar Kawan, Desa Kukuh, 
  5. Pasek Dukuh Sakti Maspahit di Banjar Kangin, Desa Kukuh, 
  6. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kelodkawuh, 
  7. Pasek Dukuh Sakti Gaduh di Banjar Kawan, Desa Kukuh, Daerah Tabanan.

Seterusnya Pasek Dukuh Sakti Gaduh di Banjar Kawan, Desa Kukuh menurunkan tiga orang anak laki – laki:

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Baler Baleagung, Negara, Daerah Jembrana
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kelod, Desa buahan, Daerah Tabanan dan 
  3. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Kelod, Desa Bondalem, daerah Buleleng. 
Sedangkan Dukuh Sakti di Banjar Kanginan, Desa Kukuh lalu menurunkan dua orang anak laki – laki, masing – masing bernama:


  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Dajanurung, Desa Kekeran, Buleleng 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Sega, Desa Pupuan, Daerah Tabanan.

Selanjutnya Pasek Dukuh Sakti di banjar Puseh, Desa Bongan menurunkan dua orang anak laki – laki, yaitu 

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Delodmargi, Desa Kukuh dan 
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Temukuaya, Desa Tangguntiti, Tabanan, 
kemudian Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pangkunganyar Sakenahbelodan, Desa Delodpeken menurunkan tiga orang anak laki – laki:


  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pemenang, Desa Banjaranyar
  2. Pasek Dukuh Sakti, Desa Banjaranyar
  3. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Bengkel, Desa Timpag, Tabanan.

Kemudian Pasek Dukuh Sakti di Banjar Bengkel, Desa Timpag, Tabanan, menurunkan seorang anak laki – laki bernama Pasek Dukuh Sakti di Banjar Carik, Desa Gadung, Tabanan. 

Sedangkan Pasek Dukuh Sakti di Banjar Jempayah, Desa Mengwitani, Badung, menurunkan seorang anak laki – laki bernama Pasek Dukuh Sakti di Banjar Juntal, Desa Kaba – kaba, Tabanan. 

Seterusnya Pasek Dukuh Sakti di Banjar Pandakbadung, Desa Pandak, Tabanan, menurunkan dua anak laki – laki, masing – masing bernama:

  1. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Mundukwulan, Desa Tangguntiti, Daerah Tabanan
  2. Pasek Dukuh Sakti di Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo, Daerah jembrana.

Adapun Pasek Prateka di Banjar Segahkelod, Desa Nongan, Daerah Karangasem, menurunkan enam anak laki – laki. Yang bernama:

  1. Pasek Prateka di Banjar Manikaji, Desa Paninjoan, Bangli
  2. Pasek Prateka di Banjar Tanahlengis, Desa Ababi. Karangasem.
  3. Pasek Prateka di Banjar Ngis, Desa Tista, Karangasem.
  4. Pasek Prateka di Banjar Carutcut, Desa Ban, Karangasem. 
  5. Pasek Prateka di Banjar Tengah, Desa Bebandem, Karangasem, 
  6. Pasek di Banjar Serangan, Desa Badung. 
Selanjutnya Pasek Prateka di Banjar dan Desa Serangan, Badung, menurunkan seorang anak laki – laki yakni Pasek Prateka di Banjar Pangkunganyar, Desa Delodpeken. Ia juga disebut Pasek Nongan, Daerah Tabanan.


Seterusnya Pasek Prateka di Banjar Tanahlegis, Desa Ababi menurunkan tiga anak laki – laki, masing – masing bernama:

  1. Pasek Prateka di Banjar Pulasarikawan, Desa Peninjoan, Bangli, 
  2. Pasek Prateka di Banjar Buhukangin, Desa Pidpid, 
  3. Pasek Prateka di Banjar Buhukawan, Desa Pidpid, Karangasem. 
Sedangkan Pasek Prateka di Banjar Carutcut, Desa Ban lalu menurunkan:


  1. Pasek Prateka di Banjar Maospahit, Desa Keramas, Gianyar, dan 
  2. Pasek Prateka di Banjar Yehkori, Desa Jungutan, Karangasem. 
Seterusnya Pasek Prateka di Banjar Yehkori, Desa Jungutan menurunkan dua orang anak laki – laki, yaitu 


  1. Pasek Prateka di Banjar Sangkungan, Desa Tangkup,
  2. Pasek Prateka di Banjar Belulang, Desa Sangkangunung, Karangasem.

Pasek Prateka di Banjar Belulang, Desa Sangkan gunung menurunkan seorang anak laki –laki bernama Pasek Prateka di Banjar Delodyeh Kangin, Desa Talibeng, Karangasem.

Adapun Ki Dukuh Gamongan Sakti menurunkan:

  1. Pasek Dukuh di Banjar Baktabia, Desa Menanga, Karangasem, 
  2. Pasek Dukuh Taman di Banjar Tamansari, Desa Padangbulia, Buleleng, dan 
  3. Pasek Dukuh di Sesadan, Tabanan. Disana Pasek Dukuh melakukan upacara dwijati menjadi Dukuh bergelar Ki Dukuh Sesadan. Kemudian keturunan Ki Dukuh Sesadan pindah ke Kocing.

Seterusnya dari Kocing,  Ki Dukuh Sesadan pindah ke Dangincarik, Tabanan, disebut Pasek Dukuh, dan saudaranya ada pindah ke Banjar Pemenang Desa Banjaranyar, Tabanan. 

Lama – kelamaan Pasek Dukuh di Banjar Pemenang, Desa Banjaranyar, Tabanan, menurunkan:

  1. Pasek Dukuh di Banjar Sema, Desa Petemon, Buleleng, 
  2. Pasek Dukuh di Banjar Telengisan, Kerambitan, Tabanan, 
  3. Pasek Dukuh di Desa Pengembungan, Marga, Tabanan. 
Selanjutnya Pasek Dukuh di Banjar Pengembungan, Desa Pengembungan, Marga, Tabanan, menurunkan:


  1. Pasek Dukuh di Banjar Pengembungan, Desa Bongkasa, Badung, dan
  2. Pasek Dukuh di beberapa desa lainnnya.

Selanjutnya Pasek Prateka di Banjar Batusesa, Desa Menanga, menurunkan tiga orang anak laki – laki, yaitu:

  1. Pasek Prateka di Banjar Langsat, Desa Rendang, 
  2. Pasek Prateka di Banjar Bukitkaja, Desa Tumbu, dan 
  3. Pasek Prateka di Banjar Abiantiying, desa Jungutan, Karangasem.

Seterusnya Pasek Prateka di Banjar Bukitabia, Desa Menanga menurunkan dua anak laki – laki, masing – masing bernama:

  1. Pasek Dukuh di Banjar Benakasabetenan, Desa Muncan, dan 
  2. Pasek Dukuh di Banjar Guminten, Desa Sidemen, Karangasem. 

Sedangkan Pasek Prateka di Banjar Abiantiying, Desa Jangutan lalu menurunkan seorang anak laki – laki bernama Pasek Prateka di Banjar Pakudansin, Desa Muncan, Karangasem. 

Adapun Pasek Prateka di Banjar Pekandelan Danginmargi, Desa Akah menurunkan lima orang anak laki – laki, yaitu yang tertua bernama:

  1. Pasek Prateka di Banjar Tengahkelod Desa Tegak, Klungkung, 
  2. Pasek Prateka di Banjar Baru, Desa Tunjung, Buleleng, 
  3. Pasek Prateka di Banjar Pasek Batuyang, Desa Batubulan, Gianyar, 
  4. Pasek Prateka di Banjar Tegalinggih, Desa Tumbu, Karangasem, dan 
  5. Pasek Prateka di Banjar Bea, Desa Keramas, Gianyar

Kemudian Pasek Prateka di banjar Tengahkelod, Desa Tegak menurunkan tujuh orang anak laki – laki, masing – masing bernama:

  1. Pasek Prateka di Banjar Bucu, Desa Nongan, Karangasem, 
  2. Pasek Prateka di Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Gianyar, 
  3. Pasek Prateka di Banjar Tabanan
  4. Pasek Prateka  Desa Caubelayu, Tabanan, 
  5. Pasek Prateka di Banjar Danginpura, Desa Panji, Buleleng, 
  6. Pasek Prateka di Banjar Payungan, Desa selat, Klungkung, dan 
  7. Pasek Prateka di Banjar Kubuanyar, Desa Tukadmunggu, Buleleng. 
Selanjutnya Pasek Prateka di Banjar Bucu, Desa Nongan menurunkan tiga anak laki – laki masing – masing bernama:


  1. Pasek Prateka di Banjar Umasarikawuh, Desa Selat, 
  2. Pasek Prateka di banjar Pukundasih, Desa Muncam, dan 
  3. Pasek Prateka di Banjar Papung, Desa Bungaya, Karangasem.

Kemudian Pasek Prateka di Banjar Caubelayu, Desa Caubelayu, menurunkan dua orang anak laki – laki, yaitu:

  1. Pasek Prateka di Banjar Ancut, Desa Rianggde, Tabanan, dan 
  2. Pasek Prateka di Banjar Kanginan Desa Senganan, Tabanan.

Sedangkan Pasek Prateka di Banjar Kelod, Desa Silamadeg menurunkan seorang anak laki –laki bernama Pasek Prateka di Banjar Rate Desa Bubunan, Buleleng, dan seterusnya Pasek Prateka di Banjar Rate, Desa Bubunan menurunkan seorang anak laki – laki yaitu Pasek Prateka di banjar Tinga – tinga, Desa Tinga – tinga, Buleleng. 

Kemudian Pasek Prateka di Banjar Danginpura, Desa Panji menurunkan seorang anak laki – laki bernama Pasek Prateka di Banjar Lebahmantung, Desa Pangkungparuk, Buleleng. Selanjutnya Pasek Prateka di Banjar Payungan, Desa Selat menurunkan empat anak laki – laki, masing – masing bernama Pasek Prateka di Banjar Tabu, Desa Tangkub, Pasek Prateka di Banjar Pakudansih Desa Muncam, Pasek Prateka di Banjar Anyar, Desa Tangkup, dan Pasek Prateka di Banjar Kelod, Desa Tangkup, Karangasem.  

Seterusnya Pasek Prateka di Banjar Baru, Desa Tanjung menurunkan tiga anak laki – laki, yaitu Pasek di Banjar Setradagang, Desa Pangkungparuk, Pasek Prateka di Banjar Tegalega, Desa Kalisada, dan Pasek Prateka di banjar Bubunan, Desa Bubunan, Buleleng.

Selanjutnya Pasek Prateka di Banjar Bubunan, Desa Bubunan menurunkan seorang anak laki – laki yakni Pasek Prateka di Banjar Setradagang, Desa Pangkungparuk, Buleleng.

Sedangkan Pasek Prateka di Banjar Batuyang, Desa Batubulan lalu menurunkan seorang anak laki – laki di Banjar Dawuhjalan, Desa Kekeran, Buleleng. 

Seterusnya Pasek Prateka di Banjar Bea, Desa Keramas menurunkan seorang anak laki – laki bernama Pasek Prateka di Banjar Kawan, Desa Bakas, Klungkung, dan Pasek Prateka di Banjar Tamansari, Desa Padangbulia menurunkan Pasek Prateka di Desa Pancasari, Buleleng. 

Demikianlah keturunan Mpu Prateka yang mempergunakan jati diri berbeda seperti misalnya Pasek Prateka, Pasek Dukuh Sakti, Pasek Kubakal, Pasek Nongan, Pasek Rendang, dan lain – lainnya.

44 komentar:

  1. setelah saya cermati, Pasek Prateka di Banjar Batusesa, Desa Menanga tidak ditemukan leluhurnya siapa. Putra dari siapakah Pasek Prateka di Banjar Batusesa, Desa Menanga tersebut?

    trims

    BalasHapus
  2. Jro mangku mahatemon26 Juni 2013 pukul 06.15

    pasek preteka batusesa yg anda maksud itu adalah keturunan Made gede preteka batusesa yg masih tinggal disana, sebab putra yg dimaksud belum tentu adalah perorangan, bisa jadi yg dimaksud 2 orang putranya itu adalah kelompok yg pindah dari batusesa, dan beberapa masih tinggal disana ............... Saya adalah prateka Br langsat keturunan Batusesa, sayang karena kepentingan .... pura aseli dari Made gede preteka batusesa malah disatukan di belatung, padahal odalan kawitan kami adalah aseli Buda manis Julungwangi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantuk jro mangku..
      suksma antuk tambahan informasi babadnya...
      ngiring sakeng mangkin entenang pasemetone, pang ten ical babad duwe'ne..
      mogi irage sareng sami nemu rahayu...

      Hapus
    2. Minta maaf menurut kakak saya almarhum katanya kami Pasek Prateka, tetapi kalau saya baca di silsilah ini sama sekali tidak ada detil menyinggung keluarga kami dibanjar kukuh kerambitan, mohon pencerahan. I Ketut Winaya dari Palu HP. 082394141970

      Hapus
    3. Setelah saya baca berulang² Pasek Preteka Rendang dibanjar Rendang Tengah tidak ada disebutkan keturunannya? Apakah bliau nyukla brahmacari atau tidak mempunyai keturunan,?
      Dan setelah saya cermati saudaranya yg bernama Pasek Preteka gamongan dan Pasek Preteka belatung setelah beliau pudaga bergelar kidukuh sakti gamongan dan kidukuh sakti belatung sedangkan Pasek Preteka Rendang tidak padahal Ki dukuh sakti ada didesa dukuh desa rendang , mohon pencerahannya 🙏rahayu

      Hapus
  3. saya adalah warga kubakal di banjar ngis desa tista karangasem, keluarga kami mash dibingungkan dengan isu ttg dalem kubakal dan pasek kubakal(prateka)...sebenarnya kami yg benar yang mana? pasek kubakal atw dalem kubakal? apakah memang ada dalem kubakal itu? tolong penjelasannya semeton titiang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. nunas ampure...
      sampai saat ini, tyg belum menemukan tulisan/prasasti ttg dalem kubakal...
      tp tyg akan coba terus menelusurinya..
      mogi ida hyang kawitan nyuryain trahnyane
      rahayu..

      Hapus
    2. Om Suasti Astu, Tityang nyarengin , menyimak kemanten. Suksema, Om Shanti Shanti Shanti, (Dukuh Sakti , Pasek Preteka, Pangkung Prabu Tabanan " I Made Suwirka"

      Hapus
    3. suksma sampun rawuh... mohon masukannya juga...

      Hapus
    4. untuk sekedar informasi, Pasek Preteka yg disegah kelod terpecah menjadi 2, ada yg mengaku dalem kubakal dan ada yg memakai pungkusan Pasek kubakal, setelah didalami ternyata terjadi salah faham karena konflik kekuasaan / kepengurusan ( semoga mereka sadar ), sejatinya menurut tetua disana mereka aselinya Pasek Kubakal

      Hapus
    5. Titiyang juga keturunan kubakal.. Biasanya tyang nangkil ring kawitan pusat di desa kubakal pempatan rendang karangasem

      Hapus
    6. Titiyang juga keturunan kubakal.. Biasanya tyang tangkil ring kawitan pusat ring desa kubakal rendang karangasem

      Hapus
    7. Mohon infonya tiang dari kawitan dalem kubakal dimana sebenarnya pura kawitan dalem kubakal nikee ?? Alamat lengkapnyaa

      Hapus
    8. Saya juga pratisentana Dhalem Kubakal. Menurut sumber tertulis dan jejak peninggalan leluhur, sejak I Gusti Gede Poh Tegeh (Anglurah Kubakal jaman Ida Dhalem Dimade) meninggalkan Kubakal lalu menuju Singarata (membangun puseh Kubakal) lalu menuju Manggaan (membangun puseh Kubakal) lalu terakhir menuju Guaji/Segah (terkahir membangun puseh Kubakal dan Kawitan Dhalem Kubakal). Yang distanakan adalah Ida Dhalem Kubakal. Tks

      Hapus
    9. Darimana bisa mendapatkan gelar Dalem ? Berarti sejajar dengan ida dalem dimade atu ida dalem samprangan?

      Hapus
  4. " ... Tucapa I Gusti Pasek Kubakal sang Amancabhumi maring banjar Kubakal desa Pempatan, jagat Karangasem, kawuwus Dalem Kubakal, rehning sira wus pareng awangun Pura Bhasukih, de sang mawang rat Kalugraha akaryya meru tumpang sya maring pura Bhasukih, makadi stanan Ira kawuwus Ratu Bagus Kubakal ... " apa mungkin pada kalimat ini terjadi salah interpretasi/salah salah terjemah?
    Salam pasemetonan .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Osa..mohon infonya pak dmna mendapt salinan bunyi/kalimat diatas, tiang sngat membtuhkannya, klo bs tampilkan smua kalimatnya 0ak sukma

      Hapus
    2. Osa..mohon infonya pak dmna mendapt salinan bunyi/kalimat diatas, tiang sngat membtuhkannya, klo bs tampilkan smua kalimatnya 0ak sukma

      Hapus
    3. @Eka Kubakal
      Nike tiang kutip sebagain isi babad. Babad lengkap banyak halaman

      Hapus
    4. Dados foto babadnya pak..081344207106 niki no wa tiange..suksma smeton

      Hapus
    5. Dados foto babadnya pak..081344207106 niki no wa tiange..suksma smeton

      Hapus
    6. Mungkin tidak lama lg prasasti kubakal akan diwacen.. Tunggu waktu saja semeton

      Hapus
    7. Om swastiastu,indik pasek prateka desa akah nenten kepanggih pura pasek prateka dangin margi,cuma ada pura paibon pasek pabakal dan itu letaknya dauh maegi,dan hanya diempon beberapa kk saja
      Namun dibabad banyak keturunan pasek kubakal yg di akah..mohon pencerahannya

      Hapus
    8. Om Swastiastu indik Pasek Prateka ring Br Pekandelan Dangin Margi Desa Akah Punika Mangkin Kari Wenten Nggih.ampura Santukan Tityang Nenten Uning.dumogi wenten pencerahan.mohon balasannya nggih. SUKSMA OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

      Hapus
    9. Patut pisan pateh dagingne daweg tiang ngewacen presasti ring Pura Puseh Kubakal ring Banjar Kubakal,Desa Pempatan , Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem Duk Warsa 1995 sane ngwacen Jro MK Kt Subandi (ALM) LAN sane ngantos Jro Wayan Sariana (ALM)..indik daging presasti wantah Pesengan Ida De Pasek Lurah Kubakal 🙏

      Hapus
  5. Om swastyastu, tityang I made Suardika saking banjar riang ancut desa riang gede penebel tabanan bali, purun tityang nunas pewarah nglungsur pemargi parindikan kawitan titiyang santukan kantos mangkin durung tatas galang pemargin tityang, sapesire je semeton sane uning tur preside ngicen tityang pemargi tityang ngaturang suksmaning manah .
    Om : Catih cantih cantih Om

    BalasHapus
  6. OM Swastyastu.
    Matur suksema, Ty saking desa kekeran,busungbiu singaraja, sekarang menetap di Bekasi, Setiap pulang ke desa dan sembahyang ke pura puseh desa,ty disarankan nyakupang tangan di depan pura Prabu (pengemong Pasek Prateka) .Saran itu ty sudah terima 8 tahun lalu, ty selalu laksanakan.Aneh sehabis mlasti 15 maret 2015 di pura segara cilincing jakarta,ty ingin sekali tahu via internet semeton Pasek Prateka , eh ternyata ty (warga arya bang pinatih - dari Ida banyak Wide/ Ida bang Manik Angkeran) ada kaitan dengan semeton Pasek Prateka.
    Ngih keraguan sampun terjawab ,matur suksema i putu suarsana jayautama

    BalasHapus
  7. http://www.srikarangbuncing.com/2010/10/sri-rigis-menurunkan-sri-pasung-giri.html...........versi lain dukuh sakti gamongan yg menyatakan bukan keturunan pasek...

    BalasHapus
  8. tiang dari keramas....ampuntiang baca niki antuk lelitihan pasek preteka niki.... tiang jagi metaken antuk rauhne pasek preteka ring banjar Bea keramas ... rauh nike saking keturunan napi nike durung jelas ring tulisan niki....yan wenten pemaparne tiang mohon dipaparkan...

    BalasHapus
  9. suksma antuk sejarah babadnya, sangat berguna sekali untuk mencari asal usul keluarga

    BalasHapus
  10. Om Swastyastu,, titiang saking banjar baler bale agung negara, jembrana. Suksma ping banget aturan titiang antuk pemaparan sejarah keturunan pasek prateka,,,suksma aturan tiang karna niki tyg sedikit bisa lebih tau darimana kulit tyang, darimana leluhur titiang,, suksma

    BalasHapus
  11. Ampure babat karangbuncing nike seakan cerita dipaksakan menurut fersi mereka padahal warih pasek sebagai keturunan Mpungku Brahmana pasek juga warih bali kuno karena itu banyak pura kuno di bali ada pelinggih Pura Ratu Pasek seperti Pura Samuan Tiga, Pura Besakih, Pura Bulan Pejeng Gianyar, Pura Gunung Raung Taro, Pura Andakasa, Pura Batu Karu

    BalasHapus
  12. Ampura, tidakkah diketahui keturunan dari pasek dukuh sakti di banjar juntal kaba-kaba, karena menurut orang tua dari kaba-kaba ada yang berpindah ke munggu, mohon pencerahan, suksma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ampure bapak tiang keturunan Pasek preteka dukuh sakti kaba2.. puran titiang meparab pura prabu Siwa..

      Hapus
  13. Niki sane bedeh pasek preteke watusesa napi batusesa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. W=b, watu=batu , wali=bali

      Hapus
    2. W=b, watu=batu , wali=bali

      Hapus
    3. Sila=Gunung=Watu=Batu
      Jaya=wisesa
      Silajaya=Watuwisesa=Batusesa
      Coba anda telusuri di Br Batusesa, Desa Menanga, jika ada yg bernama karang Silajaya maka disanalah tempat tinggal Made Gede Prateka Gamongan alis Made prateka Batusesa alias Ki Dukuh Silajaya ( Nama Dukuh silajaya ini seakan hilang. Tapi anda bisa pakai logika jika bapaknya Dukuh dan keturunannya Dukuh lalu Made Prateka ini kira kira Dukuh apa tidak ? )

      Hapus
  14. Rahayu bagia ,tityang Nyoman arjana ,saking desa kekeran busungbiu Buleleng. Dumugi Rahayu ,sareng sami keturunan Pasek preteke .

    BalasHapus
  15. Tyang saking segah, dumun ring pura paibon ibu segah, nike pasek napi dalem

    BalasHapus
  16. Tyang sakeng buleleng desa sepang dari babad tersebut tidak ada yg tertulis keturunan pasek preteka ke desa sepang,,tapi selama ini tyang tetep tangkil ke pura dukuh sakti rendang blatung,,tyang minta pecerahanya,..sawireh asapunika pemargine ??ampura suhu🙏🙏

    BalasHapus
  17. Om Swastiastu, tityang Dharma Astria, semeton Pasek Prateka Dukuh Sakti ring Br. Carik Desa Gadungan, Tabanan. Dumogi rahayu sareng sami ring Pasemetonan...

    BalasHapus
  18. Om swastiastu tiang masih bingung punapi Ten Wenten Munggah dukuh pageh tiang kari bingung sebenarnya dukuh pageh itu dukuh apa

    BalasHapus
  19. Pura Merajan Ida Gusti anglurah Pasek kubakal / De lurah pasek kubakal adalah Pura Puseh kubakal upakara awalnya soma sungsang, ketika penyerangan karangasem kedaerah barat sentananya rarud/pergi meninggalkan kubakal dan ada penduduk baru lalu pura itu diupakarai saat purnama kapat setiap tahun, De lurah pasek kubakal di dharmakan di Pura puseh kubakal ini sebagai Ida Ratu Pasek SILAHKAN CEK KALAU TIDAK PERCAYA, Karena sekarang dibuatkan pura baru 😭.
    Made prateka Gamongan/Made prateka Batusesa bermukim di karang Silajaya sila berarti watu atau batu, Jaya berarti Wisesa atau sakti. Jadi silajaya = Watuwisesa=Batusesa.
    Kalau tidak percaya SILAHKAN CEK DI BATUSESA apa ada namanya karang silajaya, kok sentananya malah cuma ingat tempat tinggal pamannya di belatung dan lupa tempat tinggal beliau di Batusesa.
    Nama bapaknya Dukuh Gamongan,nama pamannya Dukuh Belatungan, nama putra putranya Dukuh Suwukan dan Dukuh Pangkung Prabhu, lalu APA KALIAN KIRA MADE PRATEKA BATUSESA TIDAK BERGELAR DUKUH? BELIAU KI DUKUH SILAJAYA. berpusaka sarwa Batusakti ( batu makocok, batu makisa, dll). Merajan beliau adalah Pura Pasek Prateka batusesa pujawalinya Buda umanis Julungwangi, tempat pemujaan pusaka beliau bernama Pura gegaduhan pujawalinya saniscara watugunung.
    JANGAN TERGODA DENGAN PENAMPILAN YANG WAH, TELUSURILAH DENGAN HATI, harusnya kita bicarakan dengan desa adat kubakal bukan bikin baru, dibatusesa juga begitu bicara dgn desa adat terkait pura gegaduhan silajaya.
    SALAM DAMAI SAUDARAKU.

    BalasHapus