Google+

Pusaka Puri Blahbatuh - Babad Blahbatuh

Puri Blahbatuh memiliki benda pusaka yang merupakan warisan nenek moyang  (panglingsir) dari jaman perang kerajaan, yang memiliki nilai sejarah sangat panjang. adapun keris tersebut adalah:

keris ki pencok sahang / taring naga basuki

keris mautama yang menjadi pajenengan dari leluhur puri blahbatuh yang dipegang secara turun temurun bagi yang mebhiseka ratu I Gusti ngurah Jelantik.berawal dari istri kryan jelantik Bogol yang bernama ni gusti ayu kaler yang sedang mandi di sungai tiba-tiba ada sebatang kayu/sahang yang mengenai badannya.kayu itupun di buang tetapi terus datang lagi demikian berulang-ulang dan akhirnya kayu itupun dibawa pulang.sampai di puri kayu itu dibelah untuk dipakai kayu bakar.akan tetapi setelah dibelah ternyata ada sebilah keris didalam kayu. 


tiba-tiba terdengar sabda dari langit bahwa keris itu anugerah dari bhatara di toh langkir yang merupakan taring naga basuki atau dinamai ki pencok sahang karena ditemukan didalam kayu bakar/sahang.
keutamaan keris ini seperti yang diceritakan dalam babad blahbatuh ketika I Gusti ngurah Jelantik Bogol bertempur melawan Ki Dalem Bungkut di nusa.ki dalem bungkut ini terkenal sakti mandraguna,kebal,segala senjata tidak mempan kepadanya. begitu keris itu dihunus dalam pertempuran maka ki dalem bungkut sudah tahu ajalnya akan tiba karena selain keris taring naga basuki tidak ada yang mampu membunuh beliau. demikian salah satunya keutamaan keris tersebut dan masih banyak lagi khasiat yang lainnya yang tidak bisa disebutkan lebih rinci

demikianlah keris ini menjadi senjata pusaka utama yang dipegang secara turun temurun oleh keturunan Igusti ngurah Jelantik.keris ini benar-benar dianugerahkan untuk seorang kstria besar mautama yang tidak pernah terkalahkan di medan perang.sekarang dimanakah keberadaan keris tersebut? keris ki pencok sahang ini diyakini sudah menggaib kembali ke hyang toh langkir di gunung agung.seiring dengan perkembangan jaman mungkin tidak akan ada lagi. namun disini yang patut kita teladani adalah jiwa kepahlawanan dari Igusti ngurah Jelantik yang tentunya bagi kita yang keturunan kstria bisa memegang teguh darma seorang kstria. DHARMANING KESATRIA MAHOTTAMA

tombak tulup ki tunjung tutur

tombak tulup ini dianugerahkan oleh igusti ngurah Jelantik kepada putera beliau yang bernama igusti gede pasekan yang nantinya bergelar I Gusti Ngurah Panji Sakti. pada waktu igusti gede pasekan dalam perlalanan menuju rumah ibunya di buleleng akhirnya ketika sampai di tengah hutan istirahat sambil makan ketipat.setelah makan ingin minum air kemudian turun hendak mengambil air dan tombak tulup itu ketika ditancapkan ke tanah tiba-tiba keluar air mengalir dalam tanah.maka mata air itu dinamakan "yeh ketipat". sampai sekarang sudah berdiri sebuah pura yang megah yaitu pura tirta ketipat.

demikianlah kesaktian tombak tulup ki tunjung tutur ini yang terus mendampingi I Gusti Ngurah PANJI SAKTI sehingga terkenal perbawanya menguasai buleleng sampai ke blambangan pulau jawa. hingga pada akhirnya tombak sakti itu dianugerahkan kepada cucu beliau I Gusti ngurah Jelantik pada saat memberikan sebuah wilayah kekuasaan yaitu desa blahbatuh. dan bersyukur atas perkenan hyang kawi sampai sekarang tombak tersebut masih bisa dilihat yang sekarang dilinggihkan di puri blahbatuh sebagai pajenengan kawitan. dihaturkan upacara pujawali di merajan beji setiap hari raya tumpek landep.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar