Google+

Babad Bali Keturunan De Pasek Lurah Tuttwan

Babad Bali Keturunan De Pasek Lurah Tuttwan

Tersebutlah Raja Daha Sri Airlangga dari istrinya pertama menurunkan tiga orang puta laki-perempuan bernama;

  1. Sri Sanggrama Wijaya alias Dyah Kili Suci Endang atau Raka Kapucangan.
  2. Sri Jayabhaya, dan 
  3. Sri Jayasabha

Dan istrinya seorang gunung yang dijumpai tatkala Sri Airlangga berburu didalam hutan, dan terjadi hubungan badan dibawah pohon timbul, menurunkan seorang putra laki-laki bernama Arya Buru atau Arya Timbul. ,

Untuk menghindari perebutan kedudukan sebagai raja di Daha, Oleh Raja Airlangga diperintahkan Arya Buru pindah ke Bali dengan diberikan rakyat sebanyak 200 orang. Sampai di Bali Arya Buru bertempat tinggal di Bukit Buluh, daerah Klungkung kemudian menurunkan seoarang anak perempuan bernama Ni Gusti Gunaraksa. Tempat tinggalnya dijadikan sebuah desa yang kemudian diberi nama Gunaksa. Kemudian Ni Gusti Gunaraksa dikawini oleh De Pasek Lurah Tuttwan.


Sebelum dilangsungkan perkawinan ini Arya Buru minta kepada De Pasek Lurah Tuttwan, agar apabila ia meninggal dunia agar De Pasek Lurah Tuttwan yang menyelenggarakan upacara ngaben dan menyembahnya. Permintaan itu disodorkan, tentu oleh karene Arya Buru tidak memiliki lagi keturunan.

Permintaan Arya Buru ini disanggupi oleh De Pasek Lurah Tuttwan, tanpa mempertimbangkan dan meminta izin kepada anak saudarnya Ki Pasek sekalian. Setelah Arya Buru Meninggal dunia, lalu diselenggarakan upacara pelebon yang diselenggarakan oleh De Pasek Lurah Tuttwan. Pada upacara tersebut seluruh sanak saudara Ki Pasek hadir. Supaya jangan sampai dilihat oleh Ki Pasek, pada saat menyembah jazad mertuanya, De Pasek Lurah Tuttwan melakukan dari sebelah barat tembok bale. Ketika De Pasek Lurah Tuttwan sedang menyembah, terjadilah keanehan yakni tembok bale tersebut terpecah menjadi dua bagian, sehingga oleh Ki Pasek tampak jelas dilihat De Pasek Lurah Tuttwan melakukan persembahan itu. Setelah upacara tersebut usai, Ki Pasek mengadakan pertemuan keluarga yakni membicarakan masalah De Pasek Lurah Tuttwan yang telah melanggar sasana yaitu menyembah jenazah mertuanya. Peristiwa ini dianggap mencemarkan nama derajat Ki Pasek semua. Sebab itu, De Pasek Lurah Tuttwan dikucilkan dari keluarga Ki Pasek, Karena sebelumnya ia tidak pernah memberitahu permintaan Arya Buru. Sejak itu di Bali terdapat Bale Pegat selaku kenangan dari kejadian pecahnya tembok bale tempat De Pasek Lurah Tuttwan melakukan persembahan terhadap jenazah mertuanya. Dari perkawinannya ini, De Pasek Lurah Tuttwan menurunkan dua orang anak laki-laki: 

  1. Bandesa bertempat tinggal di Banjar Carurutcut,Desa Ban Karangasem, lalu disebut Bandesa Pasek Tuttwan
  2. Bandesa Di Banjar Batu Kelodkawuh, Desa Gegelang, Karangasem, lalu disebut Pasek Bendesa Tuttwan


Kemudian Pasek Bandesa Tuttwan di Banjar Carutcut, Desa Ban kemudian menurunkan anak laki-laki, bernama:

  1. Pasek Bendesa Tuttwan di Banjar Babakan, desa Manggis.
  2. Pasek Bandesa Tuttwan di Banjar Gunaksa Desa Ababi.
  3. Pasek Bendesa Tuttwan di Banjar Kangkang, Desa Culik. 
  4. Pasek Bendesa Tuttwan di Banjar Bangle, desa Bunutan, Karangasem. 
  5. Pasek Bendesa Tuttwan di Banjar Kawan, Desa Basang, 
Pasek Bendesa Tuttwan di Banjar Babakan, desa Manggis menurunkan anak laki-laki,yaitu 


  1. Pasek Tuttwan di Banjar Kaler, Desa Seraya, 
  2. Pasek Tuttwan di Banjar Desa, Desa Subagan, 
  3. Pasek Tuttwan di Banjar Bakung, desa Manggis, 
  4. Pasek Tuttwan di Banjar Padang, Desa Ulakan.

Selanjutnya Pasek Tuttwan di Banjar Kawan, desa Timuhun menurunkan tiga orang anak laki-laki, bernama 

  1. Pasek Tuttwan di Banjar Bendul, Desa Klungkung, 
  2. Pasek Tuttwan di Banjar Kangin, Desa Bakas, Klungkung dan 
  3. Pasek Tuttwan di Banjar Delodpasar, desa Bunutin, Bangli. 
Sedang Pasek Tuttwan di Banjar Kangin, desa Bakas menurunkan seoarang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar tengah, desa Selat Klungkung. 


Seterusnya Pasek Tuttwan di Banjar Gunaksa, desa ababi menurunkan empat orang laki-laki yaitu 

  1. Pasek Tuttwan Banjar Ngis kelodan, Desa Tista,
  2. Pasek Tuttwan di Banjar Seloni, desa Culik,
  3. Pasek Tuttwan di Banjar kebung, Desa Sidemen, Karangasem, 
  4. Pasek Tuttwan di Banjar Tambahkelod, Desa Jenem, Bangli. 
Kemudian Pasek Tuttwan di Banjar ngiskelod, Desa Tista menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar dan Desa Paksabali, Klungkung. Sedang Pasek Tuttwan di Banjar Seloni, Desa Culik menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar Apityeh, Desa Manggis, Karangasem.


Seterusnya Pasek Tuttwam di Banjar Apityeh, Desa Manggis menurunkan dua orang anak laki-laki bernama 

  1. Pasek Tuttwan di Banjar Bukit catu, Desa Selumbung, Karangasem 
  2. Pasek Tuttwan di Banjar Belaluan, Desa Danginpuri, Badung. 
Kemudian Pasek Tuttwan di Banjar Belaluan, Desa Danginpuri menurunkan anak laki-laki, masing-masing bernama:


  1. Pasek Tuttwan di Banjar Pande, Desa Sumerta, Badung, 
  2. Pasek Tuttwan di Banjar Pangkung, Nyuling, Desa Abiantuwung, Tabanan. 
Pasek Tuttwan di Banjar Pangkung Nyling, Desa Abiantuwung menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar Pelem, Desa Batuaji, Tabanan. 


Kemudian Pasek Tuttwan di Banjar Kebung, Desa Sidemen menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar Kaler, Desa Besang, Klungkung. 

Sedang Pasek Tuttwan di Banjar Kaler, Desa Besang menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Tuttwan di Banjar Roban, Desa Bitera, Gianyar. Demikianlah keturunan De Pasek Lurah Tuttwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar