tentang Catur Yuga - Perputaran Jaman menurut Weda
Dalam konsep Hindu kita kenal dengan empat jaman yaitu Catur Yuga. Yuga (Dewanagari: युग) atau 1 Mahayuga adalah suatu siklus perkembangan
zaman yang terjadi di muka bumi, yang terbagi menjadi empat zaman
Adapun zaman tersebut secara berturut-turut berputar searah jarum jam adalah zaman:
- Kerta Yuga atau Satya Yuga,
- Treta Yuga,
- Dwapara Yuga, dan
- Kali Yuga.
Menurut ajaran Hindu, keempat zaman tersebut membentuk suatu siklus,
sama seperti siklus empat musim. Siklus tersebut diawali dengan
Satyayuga, menuju Kaliyuga. Setelah Kaliyuga berakhir, dimulailah
Satyayuga yang baru. Perubahan zaman dari Satyayuga (zaman keemasan)
menuju Kaliyuga (zaman kegelapan) merupakan kenyataan bahwa ajaran
kebenaran dan kesadaran sebagai umat beragama lambat laun akan
berkurang, seiring bertambahnya umat manusia dan perubahan zaman. Dimana
pada akhirnya manusia akan merasa bahwa di suatu masa yang sudah tua,
ketika bumi renta, ketika kerusakan moral dan pergeseran budaya sudah
bertambah parah, maka sudah saatnya untuk kiamat.
Siklus tersebut dimulai dari zaman keemasan (Satyayuga), dan diakhiri
oleh zaman kegelapan (Kaliyuga). Setelah zaman kegelapan berakhir,
dimulailah zaman keemasan yang baru, sama halnya seperti perubahan musim
dingin ke musim semi, dan siklus tersebut berlangsung selama ribuan
tahun. Ketika masa kegelapan berakhir, maka zaman baru akan muncul,
dimana manusia-manusia yang memiliki sifat jahat sudah dibinasakan
sebelumnya untuk memulai kehidupan baru yang lebih damai. Itulah siklus
masa dari Satyayuga menuju Kaliyuga, dan Kaliyuga akan kembali kepada
Satyayuga.
Periode dari Satyayuga menuju Kaliyuga disebut 1 Mahayuga.
Setelah Mahayuga berlangsung selama 71 kali, maka tercapailah suatu
periode yang disebut Manwantara. Setelah 14 Manwantara berlangsung, maka
dicapailah suatu periode yang disebut Kalpa. Menurut ajaran Hindu, pada
saat periode tersebut dicapai, maka alam semesta dihancurkan, dan dimulai kembali dari awal jaman.
Perputaran kerja alam semesta dikaitkan dengan simbol SWASTIKA,
simbol Swastika ini dapat dikaitkan dengan waktu perputaran jaman pada alam
semesta tersebut yang tiada akhir.
Karakter setiap zaman
- Pada masa Satyayuga, kesadaran umat manusia akan Dharma (kebenaran, kebajikan, kejujuran) sangat tinggi. Budaya manusia sangat luhur. Moral manusia tidak rusak. Kebenaran sangat dijunjung tinggi sebagai aturan hidup. Hampir tidak ada kejahatan dan tindakan yang melanggar aturan. Maka dari itu, zaman tersebut disebut juga ‘zaman keemasan’.
- Masa Tretayuga merupakan zaman kerohanian. Sifat-sifat kerohanian sangat jelas tampak. Agama menjadi dasar hidup. Meskipun begitu, orang-orang mulai berbuat dosa dan penjahat-penjahat mulai bermunculan. Pada zaman ini, seseorang yang pandai, memiliki pengetahuan dan wawasan luas, serta ahli filsafat akan sangat dihormati.
- Pada masa Dwaparayuga, manusia mulai bertindak rasional. Penjahat-penjahat dan orang-orang berdosa bertambah. Kelicikan dan kebohongan mulai tampak. Yang diutamakan pada zaman ini adalah pelaksanaan ritual. Asalkan mampu melaksanakan upacara, maka seseorang akan dihormati. Akhir zaman Dwapara dimulai ketika Kresna meninggal, setelah itu dunia memulai zaman terakhir, Kali Yuga.
- Zaman terakhir, Kaliyuga, merupakan zaman kehancuran. Banyak manusia mulai melupakan Tuhan. Banyak moral manusia yang rusak parah. Kaum pria banyak berkuasa dan wanita dianggap sebagai objek pemikat nafsu mereka. Banyak siswa berani melawan gurunya. Banyak orang-orang yang mencari nafkah dengan tidak jujur. Dan banyak lagi kepalsuan, kebohongan, kejahatan, dan tindak kekerasan. Pada zaman ini, uang yang paling berkuasa. Hukum dan jabatan mampu dibeli dengan uang.
Sesuai dengan karakter pada masing-masing zaman, terdapat hal-hal yang diutamakan, yakni:
- Dhyana (bermeditasi, mengheningkan pikiran) pada Satyayuga. Pada masa itu, pelaksanaan meditasi dan memusatkan pikiran kepada Tuhan yang paling diutamakan dan orang yang melaksanakannya akan dipuji-puji dan dihormati.
- Jnyana (belajar, memiliki pengetahuan) pada Tretayuga. Pada masa itu, pengetahuan yang diutamakan dan pendidikan mendapat perhatian penuh pada masa itu. Orang-orang yang pandai dan terpelajar akan diistimewakan dan sangat dihormati pada masa itu.
- Yajnya (mengadakan ritual) pada Dwaparayuga. Pada zaman tersebut, pelaksanaan ritual yang diutamakan. Asalkan seseorang melaksanakan ritual maka ia akan dihormati, tidak peduli kaya atau miskin, baik atau jahat.
- Dana (memiliki uang, memberi kekayaan) pada Kaliyuga. Pada zaman itu, uang dan kekayaan yang paling diuatamakan. Asalkan seseorang memiliki kekayaan, maka ia akan dihormati dan berkuasa. Budi pekerti tidak lagi dihiraukan, malah orang yang pandai akan menjadi bahan ejekan. Pada masa itu, dengan uang seseorang dapat membeli kehormatan.
Jangka waktu pada masing-masing zaman
Menurut perhitungan tradisional
Dalam Caturyuga atau Mahayuga memiliki rentang usia 4.320.000 tahun, setiap zaman yang berlangsung memiliki jangka waktu. Menurut salah satu perhitungan tradisional, masing-masing zaman memiliki jangka waktu yang berbeda, dan bila digabungkan, akan membentuk suatu periode yang disebut 1 Mahayuga. Secara singkat dijabarkan seperti di bawah ini:- Satyayuga (1.728.000 tahun)
- Tretayuga (1.296.000 tahun)
- Dwaparayuga (864.000 tahun)
- Kaliyuga (432.000 tahun)
Kalpa adalah hari Brahma.
1 kalpa = 1 hari Brahma yang berlangsung selama 1.000 x Catur-Yuga, atau 1.000 x 4.320.000 = 4.320.000.000 th Bumi.
Kalpa-pralaya terjadi pada malam hari Brahma. Ini berarti setiap malam hari Brahma terjadi pralaya.
Menurut Sri Yukteswar
Sri Yukteswar memiliki perhitungan lain. Menurut Sri Yukteswar, dalam bukunya The Holy Science, Satyayuga berlangsung selama 4.800 tahun, Tretayuga berlangsung selama 3.600 tahun, Dwaparayuga berlangsung selama 2.400 tahun, dan Kaliyuga berlangsung selama 1.200 tahun.Menurut Sri Yukteswar, Kaliyuga dimulai pada tahun 499 SM, dan semenjak tahun 1699 M, dunia ini sudah melalui masa Dwaparayuga kembali. Siklus yang dimaksud oleh Sri Yukteswar adalah siklus yang mundur ke belakang, bukan kembali ke awal.
Masa 1.200 tahun menurut perhitungan Sri Yukteswar konon merupakan jangka waktu yang sebenarnya dari zaman Kaliyuga. Namun masa tersebut bukan tahun biasa seperti tahun di bumi, melainkan tahun Dewa. Masa 1.200 tahun Dewa sama dengan masa 432.000 tahun di bumi.
Jangka waktu tersebut menjadi dasar perhitungan yang terkenal, seperti yang dijabarkan kitab Bhagawadgita yang disusun oleh Om Visnupada A.C.B. Swami Prabhupada. Menurut kitab tersebut, masa Kali Yuga dimulai ±5.000 tahun yang lalu (konon pada saat raja Yudistira naik tahta dan Kresna meninggal, yaitu tahun 3102 SM) dan akan terus berlangsung, kurang lebih selama 432.000 tahun.
pada Masing-masing yuga memiliki kitab hukum masyarakat (Dharma Sastra-nya) tersendiri, seperti berikut :
- Pada zaman Satya/Krtha Yuga berlaku kitab Manawa Dharma Sastra karya sastra dari Bhagawan Manu.
- Pada zaman Treta Yuga berlaku kitab Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Yajnawalkhya.
- Pada masa Dwapara Yuga berlaku kitab Dharma Sastra buah karya Bhagawan Sankha Likhita.
- Pada masa Kali Yuga dipergunakanlah Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Parasara.
Terima kasih atas Info anda, Sangat bermanfaat
BalasHapusSaya sangat berterima kasih banyak Kpd Kyai SANJAYA, atas bantuan pesugihan dana ghaib nya kini kehidupan kami sekeluarga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ternyata apa yang tertulis didalam blok Kyai SANJAYA, itu semuanya benar benar terbukti dan saya adalah salah satunya orang yang sudah membuktikannya sendiri,usaha yang dulunya bangkrut kini alhamdulillah sekaran sudah mulai bangkit lagi itu semua berkat bantuan beliau,saya tidak pernah menyangka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan kebaikan Kyai,,bagi anda yang ingin dibantu sama Kyai SANJAYA silahkan hubungi Kyai di 082-399-986-107 insya allah beliau akan membantu anda dengan senang hati,pesugihan ini tanpa resiko apapun dan untuk lebih jelasnya buka saja blok Kyai KLIK<>DISINI
BalasHapusAssalamualaikum wrb,saya Rahman saputrah, niat saya hanya ingin berbagi kebaikan khusus kepada orang yang mengalami kesusahan,percaya tidak percaya semua kembali pada pembaca postingan saya, awalnya saya seorang pengusaha yang bisa dibilang sukses, tapi banyak yang tidak suka kalau saya sukses,dan akhirnya bisnis saya bangkrut dan saya sempat jadi Pengangguran kurang lebih 1tahun saya punya anak 3 dan masih kecil2,saya sempat putus asa dan tidak tau mau berbuat apa, tapi setiap saya melihat anak saya, Saya merasa kasian, dan kemarin tampa disengaja ada Teman saya memberi saran dia menyarangkan saya untuk menghubungi Mbah jonoseuh, beliau memberikan bantuan Pesugihan, awalnya sih saya ragu tapi mau nggak mau saya beranikan diri mencoba bantuan dari Mbah jonoseuh. syukur Alhamdulillah dengan bantuan pesugihan beliau saya sekarang sukses kembali dan saya bisa biayai sekolah anak saya sampai selesai,terimah kasih Mbah berkat Mbah saya bisa sukses kembali,ini pengalaman pribadi saya khusus bagi teman2 yang sempat baca dan punya masalah silahkan hub Mbah jonoseuh di nomor 082344445588 dan pasti beliau bisa meringankan semuah permasalahan yang anda hadapi untuk saat ini, Dan terimah kasih kepada yang punya room ini karna saya sempat berbagi pengalaman dan mudah2han bisa membantu,
BalasHapusbolavita agen bola dan sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal taruhan 50rb
BalasHapusBoss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
www,s1288poker,com: Bandar Taruhan Poker online yang menyediakan layanan mirip dengan salah satu permainan situs jejaring sosial yang telah banyak dimainkan dan diminati di Indonesia dan kami. Melakukan semua trasaksi menggunakan mata uang rupiah, Hanya dengan Minimal Deposit Rp.10.000 Saja dan Minimal Withdraw Rp.20.000, anda sudah dapat menikmati permainan poker dari kami. (WA : 08122221680)
BalasHapusHubungan Dharmasastra dengan catur yuga itu bagaimana?
BalasHapusYang ingin saya tanyakan, pegitungan angka2 tahun dalam setiap yuga itu memang tertulis dalam weda ataukah penjelasan dari para brahmana? karna dr sud0ut pandangku, angkanya terlalu wah. Maksudku smsal jaman kaliyiuga berlangsung slama 430.000 tahun itu relevan mengingat katanya baru berlangdung skitar 5000 tahun tp kitab asli sbg panduan menjalani jaman kaliyuga sdh tak ada. Lalu akan soerti apa 100.000 tahun lg??
BalasHapus