berikut adalah lanjutan resume dari buku
AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? )
dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Samadhi dan impuls listrik otak" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra)
AYAH, APAKAH MENURUT PENDAPATMU SAMADHI DAN TAHAPAN-TAHAPAN MENTAL LAIN YANG DICAPAI DENGAN MEDITASI SESUNGGUHNYA MERUPAKAN HASIL DARI PEROBAHAN (SWICTHING) KEBETULAN ATAS SEL-SEL TERTENTU DARI OTAK?
Kita belum tahu mengenai hal itu. Otak terbukti sebagai organ yang paling rumit dari tubuh manusia. Ia tidak dapat digantikan dan, seperti kukatakan sebelumnya, dewasa ini, mati didefiniskan sebagai "kematian otak" atau ketiadaan aktivitas listrik dalam otak." Otak diperkirakan memiliki 10.000.000.000.000,- sel.
Sembilan puluh persen dari padanya adalah 'glia.' Selebihnya adalah 'neuron.' Berpikir dan merasa tidak lain dari aktivitas elektro-kimia dalam sel-sel otak itu. Para ilmuwan juga telah menemukan bahwa hal yang sebaliknya juga adalah benar.
Artinya bila sel-sel otak diberikan dorongan atau rangsangan kimia (drug) dan listrik dalam ukuran yang tepat, otak akan melahirkan phenomena "berpikir dan merasa." Mungkin ini bagimu tampak seperti satu halaman yang lepas dari novel Frankenstein, tapi percaya atau tidak, banyak percobaan mengenai hal tersebut yang sedang dilakukan dewasa ini. Rangsangan listrik atas otak sesungguhnya ide yang sudah dikenal dengan baik.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa mereka dapat mempengaruhi otak dengan mengalirkan impuls listrik dari luar (?) ke dalam otak, kepada electroda yang ditanamkan di bagian-bagian berbeda dari otak. Rangsangan atas berbagai bagian otak dilaporkan mengurangi atau meningkatkan aggresi pada binatang. Delgardo dari Spanyol menunjukkan hal ini dengan melakukan percobaan yang membuat nafas kembang kempis. Dia menanamkan elektroda dalam otak seekor banteng dan membiarkan binatang ganas itu menyerangnya, di depan penonton di arena adu banteng. Ketika banteng sudah dekat sekali kepadanya Delgardo mengirimkan sinyal kepada eletroda yang ada dalam otak banteng, dan di depan banyak orang yang terkagum-kaum dan terheran-heran, banteng itu tiba-tiba menjadi jinak. Tentu saja, bahkan para ilmuwan pun mengakui tiada seorangpun boleh membandingkan otak seekor banteng atau otak monyet dengan otak manusia.
Otak binatang hanya bereaksi terhadap instink dan ia tidak memiliki kemampuan untuk berpikir seperti yang kita punya.
Adalah kenyataan yang sudah sangat dikenal bahwa para ilmuwan masih belum mengetahui penggunaan yang sebenarnya dari beberapa bagian otak manusia, yang masih tetap merukapan teka-teki yang rumit bagi dunia ilmiah. Namun demikian, beberapa kitab suci Hindu, seperti Raja Yoga, mengatakan bahwa kesenangan dan kesedihan ada dalam otak.
Jadi saya setuju denganmu bahwa ada satu kemungkinan yang baik bahwa hasil-hasil dari meditasi mungkin merupakan hasil dari perobahan tak sengaja (accidental switch) atas beberapa sel-sel tak dikenal dalam otak. Seorang Yoga akan menjelaskan kepadamu bahwa unsur-unsur yang berbeda dari Samadhi dicapai karena atau sebagai akibat dari hasil kebangkitan kekuatan Kundalini dalam badan, tapi ilmu pengetahuan masih belum mempunyai ide mengenai keberadaan dari kekuatan-kekuatan kehidupan (prana, vital) seperti itu dalam badan.
Namun, satu hal sangat pasti - beberapa dari pengalaman aneh seperti mengalami perasaan keluar dari tubuh (out of body experience, pen)juga dialami oleh orang yang telah menggunakan obat-obatan 'hallucinogenic.' Tapi bagi orang biasa pengalaman itu sangat menyakitkan, berbahaya dan kejam, sementara bagi seorang Yogi pengalaman itu sangat lancar dan damai. Kita mungkin akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai tingkatan Samadhi bilamana parapsikologi telah lebih maju dalam penelitiannya.
Dengan menemukan makna sebenarnya dari meditasi, ilmu pengetahuan suatu hari mungkin akan membuktikan kepada dunia konsep agama bahwa kita semua adalah hanya robot-robot bionic dari entitas (pribadi) yang tidak dikenal, yang sebagaian besar dari kita lebih suka menyebutnya Tuhan.
Kita masih akan menempuh perjalanan panjang.
Kita mungkin suatu hari akan mengerti arti sebenarnya dari pernyataan yang amat berwibawa dari Krishna kepada muridnya, "nimitta Matram Bhava," atau "Jadilah sebuah alat" (Be an instrument) (Bhagawad Gita 11:33). Menurut Mahabhagawatam, semua ciptaan ini hanya sebuah Leela (permainan-anak-anak) bagi Yang Maka Kuasa. Kita akhirnya mungkin menemukan bahwa kita tidak dapat berbuat lain kecuali mengikuti hukum-hukum tak tertulis alam semesta, karena kita hanya alat dari Kekuatan yang Maha Tinggi itu.
MENURUT PENDAPATMU MEDITASI DAPAT MEMPUNYAI PENGARUH BURUK ATAS ORANG-ORANG TERTENTU?
Meditasi itu sendiri adalah positif. Dia tidak memiliki akibat-akibat negatif. Tapi bila seseorang menggunakan depresi sebagai satu bentuk meditasi, dia akan mendapat banyak masalah. Beberapa orang menggunakan obat-obatan untuk membantu mereka selama meditasi. Itu juga bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar dari meditasi.
Metoda meditasi Hindu dan Buddha secara tegas melarang pengunaan obat-obatan (drug) dalam bentuk apapun. Dalam beberapa teknik meditasi Hindu bahkan perangsang seperti the atau kopi saja dilarang. Beberapa orang mengira meditasi adalah satu bentuk dari magi hitam (black magic) atau perbuatan setan. Beberapa orang mengira meditasi adalah satu bentuk cuci otak (brain washing).
Pendapat-pendapat seperti itu jauh dari kebenaran. Orang-orang melakukan banyak hal karena takut kehilangan hidup tapi ketika mereka yakin bahwa mereka tidak akan kehilangan hidup mereka, mereka tenang kembali.
Tuduhan terakhir namun bukan yang terkecil terhadap meditasi adalah bahwa meditasi membuat manusia bodoh. Tapi sungguh mengagetkan, hampir semua orang yang melakukan meditasi adalah orang-orang yang lebih baik dalam kehidupan dan profesi mereka. Semua studi yang dilakukan oleh para ahli TM membuktikan kebenaran ini. Untuk mengulangi, sepanjang orang-orang tidak menggunakan meditasi sebagai satu bentuk untuk memikir-mikirkan atau mengembangkan kebencian atau pikiran-pikiran beracun maka tidak akan ada masalah sama sekali. Sesuatu yang telah bertahan selama berabad-abad pastilah memiliki suatu kebaikan intrinsik dalam dirinya.
BEBERAPA TEOLOG KRISTEN MENYATAKAN BAHWA DALAM MEDITASI TIMUR PIKIRAN DIPERLAKUKAN SEBAGAI MUSUH DARI JIWA, DAN INI MELIBATKAN PENUTUPAN PIKIRAN. APAKAH INI BENAR?
Itu jauh dari kebenaran. Meditasi Timur melibatkan penghentian semua kegiatan mental yang berasal dari kegiatan indriya dalam obyek-obyek indriya dan menemukan kembali sang diri yang sebenarnya atau Atman. Menurut agama Hindu, Atman dibanjiri oleh ribuan pikiran-pikiran, dan dengan meditasi kita secara perlahan akan "mengetahui diri kita sendiri" (know thyself).
Ingat Jesus mengatakan, "Kerajaan Tuhan ada dalam dirimu," dan dengan meditasi Timur orang mencoba mencapainya. . Melalui meditasi Timur, ego seorang manusia yang terbatas menjadi ego universal. Misalnya, dari pada hanya menyayangi anak-anak kita sendiri, kita akan mulai mencintai anak-anak di seluruh dunia.
Beberapa teolog Kristen meminta jemaatnya untuk bermeditasi atas Tuhan. Masalahnya dengan meditasi semacam ini adalah ia melibatkan konsentrasi atas satu Tuhan dengan nama dan bentuk. Ketika pikiran mengambil suatu apapun yang memiliki nama dan bentuk, ia akan menjadi resah, bukannya tenang. Kecuali kalau seseorang melampaui (transcend) nama dan bentuk, meditasi tidak mungkin atau tidak ada gunanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar