Google+

Tantra, Chakra dan Kekuatan Kundalini - AM I A HINDU

berikut adalah lanjutan resume dari buku 

AM I A HINDU ( Apakah Saya Hindu ? ) 

dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Tantra, Chakra dan Kekuatan Kundalini" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP Putra) 

 

APAKAH TANTRA? 

TANTRA adalah cabang dari agama Hindu. Kebanyakan kitab-kitab TANTRA masih dirahasiakan dan arti sebenarnya dan yang sudah diketahui masih merupakan teka-teki. Kebanyakan orang-orang Hindu, termasuk para sarjana besar, pada umumnya tidak mendiskusikan TANTRA
Kata Sansekerta dari TANTRA artinya "memperluas" (to expand). 
Berbeda dengan agama Hindu pada umumnya, sebagian dari TANTRA percaya kepada kenikmatan hidup material. Tidak seorangpun mengetahui secara tepat kapan TANTRA mulai atau Mahareshi mana yang memulainya. Bukti menunjukkan bahwa Tantrisme ada selama zaman Weda. Bahkan Sankara menyebut keberadaannya dalam bukunya Saundarya Lahari


Ada sekitar seratus delapan buku mengenai TANTRA. Tantrisme dan Saktiisme hampir satu dan sama. Dalam Tantrisme, Istadewa yang dipuja adalah Siwa-Sakti, kombinasi dari Siwa dan saktinya Parwati. TANTRA adalah satu sistem dari praktek-praktek yang dipergunakan untuk meningkatkan spiritual. Bagian terbaik dari TANTRA adalah pengetahuannya mengenai energi KUNDALINI yang luas yang belum dimanfaatkan di dalam tubuh manusia. 

TANTRA juga melakukan penelitian mengenai ilmu kimia, astrologi, astronomi, palmistry (ilmu meramal melalui rajah tangan), cosmologi (ilmu tentang alam semesta, awal, perkembangan, dan akhirnya) dan bahkan teori atom. Mantra-mantra adalah hadiah dari TANTRA kepada agama Hindu dan dunia. Yantra, sket-sket dan bentuk-bentuk geometral yang dihubungkan dengan Mantra, juga merupakan hadiah yang sama pentingnya dari TANTRA kepada kemanusiaan. 

 

MENURUT TANTRA SARAF APA YANG PALING PENTING? 

Menurut TANTRA adalah tiga urat saraf yang peling penting, yaitu Sushumna, Ida dan Pinggala, mulai dari Muladhara Chakra, di dasar tulang belakang. Sushumna adalah yang paling penting dari semua saraf, atau Nadi, dan ia tidak kelihatan dan sangat halus. Ia bergerak melalui jaringan pusat dari tulang belakang dan bergerak jauh sampai titik paling atas dari kepala. 

Ida dan Pinggala bergerak paralel dengan Sushumna di sebelah kiri dan kanan dari saraf tulang belakang. Ida dan Pinggala bertemu dengan Sushumna di Ajna Chakra, titik yang terletak antara alis mata. Mereka berpisah lagi dan mengalir melalui sisi kiri dan kanan hidung. 

 

APAKAH CHAKRA? 

Sepanjang Sushumna, ada tujuh pusat-pusat bathin (psychic centers) mulai dari Muladhara Chakra. Mereka tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mereka dipercaya berbentuk seperti bunga teratai dengan warna-warna yang berbeda, dan masing-masing mengendalikan kegiatan dari organ indriya yang berbeda. 
  1. Muladhara Chakra (pada dasar dari tulang belakang) memiliki empat daun bunga dan mengendalikan bau. 
  2. Swadishthana Chakra (pada dasar kelamin) memiliki enam daun bunga dan mengendalikan rasa 
  3. Manipura Chakra (di seberang pusar) mempunyai sepuluh daun bunga dan mengendalikan pandangan. 
  4. Anahata Chakra (sejajar dengan hati) mempunyai duabelas daun bunga dan mengendalikan sentuhan. 
  5. Wisuddha Chakra (pada jakun kerongkongan) memiliki enam belas daun bunga dan mengendalikan pendengaran 
  6. Ajna Chakra (di antara alis) memiliki dua daun bunga dan mengendalikan pikiran 
  7. Sahasrara Chakra (terletak diatas titik paling atas dari kepala) mempunyai seribu daun bunga. Disini Yogi telah meperoleh Kesadaran Kosmis. 

 

APAKAH KEKUATAN KUNDALINI? 

Menurut Kitab-kitab TANTRA, ada kekuatan hebat yang sangat rahasia di dalam tubuh manusia yang disebut kekuatan KUNDALINI atau kekuatan ular. Ia berbaring seperti seekor ular dalam gulungan atau bentuk yang tidak aktif pada dasar dari tulang belakang di Muladhara Chakra. (Tiga dari saraf yang paling penting dari tubuh manusia, Sushumna, Ida dan Pinggala, juga berawal dari titik yang sama). Menurut Tantra, karena kekuatan yang hebat ini tetap tidur (dormant) selama kehidupan seseorang, kebanyakan orang tidak menyadari keberadaannya. 

Dipercayai bahwa ketika seorang manusia mengembangkan spiritualitas dengan meditasi atau latihan Pranayama, kekuatan ini bangkit ke atas perlahan-lahan melalui saraf Sushumna. Bergeraknya ke atas secara perlahan dari kekuatan KUNDALINI ini dikenal sebagai kebangkitan dari KUNDALINI. Kekuatan ini begerak ke atas secara perlahan-lahan dan mantap dan tidak melesat ke atas dalam satu garis lurus. Ketika melewati setiap pusat batin (psychic center), orang itu akan memiliki kendali penuh atas organ-organ indriyanya. Misalnya, bila ia mencapai Manipura Chakra di seberang pusar, orang itu akan mempunyai kendali penuh atas atas pandangan. Tidak ada Samadhi (persatuan dengan Tuhan) yang dapat dilakukan tanpa kebangkitan kekuatan ini. 

Dikatakan bahwa kekuatan Kundalini melewati keenam Chakra dan akhirnya bersatu dengan Sahasrara di atas (tiara, crown) dari kepala. Ketika ini terjadi orang tersebut telah mencapai kesadaran kosmis, bentuk tertinggi dari pengejawantahan (Tuhan). 

 

MENGAPA ORANG-ORANG HINDU TIDAK MEMBICARAKAN TANTRA? 

Aku kira satu-satunya alasan adalah karena sifat erotik dari beberapa bagian kitab-kitab TANTRA. Sayangnya, Tantra juga membahas masalah-masalah magi hitam (black magic) dan latihan-latihan yoga-seks antara pengikut wanita dan pria. 

Menurut Tantrisme, tindakan demikian itu akan membantu para penganut untuk menjelajahi indriya mereka dari pada ditundukkaan oleh mereka, dan untuk secara nyata mempergunakan energi seksual mereka untuk peningkatan spiritual. Penganut wanita yang ambil bagian dalam latihan-latihan erotik ini dianggap seorang Sakti. Terpisah dari apa yang kukatakan di atas, dalam banyak praktek Tantrik para penganutnya mengikut "Lima M." Yaitu Madya (anggur), Mamsa (daging), Matsya (ikan), Mudra (nasi keras) dan Maithuna (persatuan seksual). Selama pelaksanaan upacara tertentu, para penganut Tantra bahkan mengunakan obat-obatan dan kimia. 

Salah satu dari praktek Tantrik dikenal dengan nama Chakra Pooja, atau "pemujaan melingkar" (circle worship). Dalam upacara ini sejumlah pasangan laki-laki dan wanita bertemu di tengah malam di tempat yang dipilih, misalnya sebuah kuburan dan melakukan "hubungan seks suci" (holy intercouse). Persatuan seks ini sangat rumit dan terperinci, mulai dengan tindakan-tindakan "pemujaan badan." Banyak dari ukiran dan lukisan erotik di India mengambarkan kegiatan-kegiatan Chakra Pooja ini. Sekalipun kebanyakan agama, termasuk agama Hindu (menurut Hukum Manu), melarang hubungan seks selama menstruasi, Tantra malah mendorongnya dengan keyakinan bahwa selama periode ini energi seorang wanita ada pada puncaknya. 

Ada Mudra atau gerak tangan yang khas Tantrisme, kebanyakan melambangkan kegiatan seksual. Bahkan lambang AUM tampak dalam banyak Tantra sebagai sebuah simbol mistik yang menekankan persatuan pria dan wanita. Tantrisme memiliki padanannya dalam Jainisme dan juga Buddhisme, yang memiliki empat aliran TANTRA. Seluruh upacara erotik ini bertentangan dengan dasar fundamental dari agama Hindu. Sekarang kamu tahu dengan pasti alasan mengapa banyak sarjana Hindu tidak ingin mendiskusikan Tantra. 

Pada saat yang sama, setiap orang mungkin heran kenapa kitab-kitab yang memberi kita pengetahuan tentang kekuatan KUNDALINI dalam badan, Mantra-mantra dan Yantra-Yantra juga menggunakan anggur dan seks. Keberadaan dari Tantra di India adalah contoh lain dari toleransi Hindu. Di dalam agama lain, proses berpikir seperti dalam Tantrisme sudah ditindas dengan kekerasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar