Google+

Upakara dan Upacara Pitra Yadnya

Upakara dan Upacara Pitra Yadnya

Pitra yadnya adalah suatu upacara pemujaan dengan hati yang tulus ikhlas dan suci yang di tujukan kepada para Pitara dan roh-roh leluhur yang telah meninggal dunia.

Pitra yadnya juga berarti penghormatan dan pemeliharaan atau pemberian sesuatu yang baik dan layak kepada ayah-bunda dan kepada orang-orang tua yang telah meninggal yang ada di lingkungan keluarga sebagai suatu kelanjutan rasa bakti seorang anak ( sentana ) terhadap leluhurnya. Pelaksanaan upacara Pitra Yadnya di pandang sangat penting, karena seorang anak ( sentana ) mempunyai hutang budi, bahkan dapat di katakana berhutang jiwa kepada leluhurnya.
Carirakrt pranadata yasya
Cannami bhunjate,

Kramenaite trayo’pyuktah

Pitaro dharmasadhane
.
( Sarasamuccaya 242 )
Artinya:
Tiga perinciannya (yang disebut) Bapa menurut tingkah lakunya, carirakrta, pranadata (dan) annadata; carirakrta artinya yang menjadikan tubuh, pranadata yaitu yang memberi hidup (dan) annadata artinya yang memberi makan serta mengasuhnya. 

"Yam matapitaram klesam
seheta sambhawenrnam

na tasya niskrtih cakya 
kartum warsa catairapi” (Manawa Dharmasastra II.227)
Artinya:
Penderitaan yang diabaikan oleh Bapak dan Ibu pada waktu lahir anak (bayi) tidak dapat dibayar walaupun dalam waktu seratus tahun.


Kengetakna grtrani kawitanta,
Tkeng anak putunta sukula Bretya nucara, 
me pwakita Panahura hutanganta ring yayah bibi, 
panebusaning sarirakret ngaranya kasampurna dening yasa sembanta” (Kunti Yadnya)
Artinya:
Ingatlah jasa-jasa leluhurmu pada anak cucu serta pada seluruh sanak keluarga, patutlah membayar segala hutangmu pada Ayah Ibu.

Berdasarkan penjelasan di atas kita gambarkan bahwa kita wajib membayar hutang itu pada orang tua.Pembayaran hutang itu diwujudkan dalam bentuk Pitra Yadnya. Wujud-wujud tersebut dapat berbentuk seperti di bawah ini:
  1. Menghormati orang tua atau leluhur
  2. Sedapat mungkin dapat menuruti nasehat orang tua
  3. Menjamin orang tua setelah usia lanjut, termasuk di dalamnya menjamin makanan, kesehatan, atau hal yang menyangkut sandang pangan dan papan
  4. Mengajak orang tua bercakap-cakap sebagai cerminan cinta kasih keluarga.

Dengan memperhatikan jasa-jasa orang tua tersebut, maka seorang anak (sentana) berkewajiban melaksanakan Pitra Yadnya di dalam hidupnya, yang berintikan rasa bakti yang tulus ikhlas demi untuk pengabdian kepada orang tua dan leluhur.
Upacara Pitra Yadnya bertujuan untuk meningkatkan kedudukan Pitara atau roh-roh leluhur yang telah meninggal sesuai dengan tingkatan yadnya yang di selenggarakan. Jadi menurut agama Hindu, bahwa orang yang masih hidup dapat juga turut berusaha mengangkat kedudukan Pitara, dari tingkat rendah menuju tingkat yang lebih tinggi.

Ada beberapa upacara aygn termasuk pelaksanaan Upacara Pitra Yadnya, yaitu:

  • Upacara Penguburan Mayat, 
  • Upacara Ngaben dan Nyekah.


a. Upacara Penguburan Mayat.

Upacara ini meliputi proses penguburan dari sejak upacara memandikan mayat, memendem ( menanam ) sampai pada upacara setelah mayat di tanam atau di pendem.

b. Upacara Ngaben.

Upacara ini adalah penyelesaian terhadap jasmani orang yang telah meninggal. Upacara ngaben disebut pula upacara pelebon atau Atiwa-tiwa dan hanya dapat dilakukan satu kali saja terhadap seseorang yang meninggal. Tujuannya adalah untuk mengembalikan unsur-unsur jasmani kepada asalnya yaitu Panca Maha Bhuta yang ada di Bhuana Agung. Jenis-jenis Upacara Ngaben adalah :

  1. Sawa Wedana, adalah pembakaran yang secara langsung di mana mayat orang meninggal langsung di bawa kekuburan ( setra ) untuk di bakar.
  2. Asti Wedana, adalah suatu upacara yang di lakukan setelah selesai upacara pembakaran mayat, kemudian tulang-tulang yang telah menjadi abu di hanyut ke laut atau ke sebuah sungai yang bermuara ke laut.
  3. Swasta Wedana, adalah suatu upacara pembakaran atas mayat yang tidak lagi dapat di ketemukan, sehingga mayat tersebut dapat di wujudkan dengan kuasa ( lalangan ), air dan lain-lainnya.
  4. Ngelungah, adalah upacara pembakaran mayat yang masih kanak-kanak atau yang belum tanggal gigi.
  5. Atma Wedana, adalah upacara pengembalian atma dari alam Pitara ke alam Hyang Widhi. Upacara ini di sebut juga dengan “ Upacara Nyekah “, yang bertujuan untuk meningkatkan kesucian dan kesempurnaan atma orang yang meninggal agar dapat kembali ke asalnya.


DOA PITRA PUJA
DOA BERSAMA PADA SAAT MENGHADIRI ACARA KEMATIAN
SURAT PHDI PUSAT NO: 0918/PARISADE/P-/X/2004

Om svargantu Pitaro devah
Svargantu pitara ganam
Svargantu pitarah sarvaya
Namah svada
Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat tempat di surga
Semoga semua atma yang suci mendapat tempat di surga
Sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi
Dan hormat hamba kepada semua atma suci.

Om moksantu Pitaro devah
Moksantu pitara ganam
moksantu pitarah sarvaya
Namah svada
Om Hyang Widhi semoga atmanya mencapai moksa
Semoga semua atma yang suci mencapai moksa
Sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi
Dan hormat hamba kepada semua atma suci.

Om sunyantu Pitaro devah
Sunyantu pitara ganam
Sunyantu pitarah sarvaya
Namah svada
Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat ketenangan
Semoga semua atma yang suci mendapat ketenangan
Sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi
Dan hormat hamba kepada semua atma suci.

Om bagyantu Pitaro devah
Bagyantu pitara ganam
Bagyantu pitarah sarvaya
Namah svada
Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat kebahagian sejati
Semoga semua atma yang suci mendapat kebahagiaan sejati
Sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi
Dan hormat hamba kepada semua atma suci.

Om ksamantu Pitaro devah
Ksamantu pitara ganam
Ksamantu pitarah sarvaya
Namah svada
Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat pengampunan
Semoga semua atma yang suci dibebaskan segala dosanya
Sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi
Dan hormat hamba kepada semua atma suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar