Google+

Tips cepat mencapai SORGA

Tips cepat mencapai SORGA

mungkin bagi umat hindu judul artikel ini akan menjadi bahan gunjingan, karena semua orang hintu mengetahui bahwa tujuan agama hindu bukanlah sorga seperti yang diperebutkan agama-agama Non-Hindu, tujuan agama hindu adalah Jagadhita dan Moksa. tetapi kenapa masih juga menulis Tips cepat mencapai SORGA?
hanya ada satu jawaban, yaitu mengingatkan semeton Hindu Bali, bahwa Untuk Mendapatkan Sorga sangatlah mudah, tidak ribet seperti agama non-Hindu, tidak perlu menunggu Hari Kiamat yang tidak kunjung datang bagai janji palsu atau janji gombal untuk merayu anak kecil. Sorga atau Neraka bisa tercapai secara otomatis saat kita meningal dan bila Moksa tidak tercapai. dan ingatlah, sorga itu artinya kebahagiaan, bukan pesta pora, kesenangan pelampiasan hawa nafsu ataupun kesenangan duniawi lainnya. sorga adalah tempat yang tenang, tentram, nyaman penuh rasa kebahagiaan. sorga adalah sebutan kebahagiaan di akhirat, sedangkan jagadhita adalah kebahagiaan duniawi semasa hidup. apabila ada agama yang mencampur adukan kebahagiaan dengan kesenangan nafsu, bolehlah kita meragukan ajaran tersebut.

Tips mencapai SORGA

seperti pepatah luar mengatakan "banyak jalan menuju ke roma", begitu pula jalan menuju sorga. dari sekian banyak jalan, agama hindu memberi solusi termudah yaitu hanya dengan menjalankan ajaran Tri Kaya Parisudha. adakah ajaran yang lebih simple dari ajaran hindu? hanya dengan berkata sopan (wacika), berbuat yang baik sesuai ajaran dharma penuh cinta kasih (kayika) dan selalu berpikiran positif (manacika) anda semua akan mendapatkan sorga.

tetapi, bagi yang gemar ribet, suka melakukan hal-hal yang lebih dari tiga ajaran tersebut, agama hindu juga memiliki rekomendasi tambahan, yang dapat membantu anda untuk memperoleh sorga, tidak hanya sorga di akhirat sekaligus anda mendapatkan sorga di dunia juga.

Untuk bisa mencapai sorga, seseorang perlu melakukan 4 (empat) hal selama hidupnya di dunia/mayapada. Ke empat hal tersebut, yaitu :
  1. Ber-Yadnya,
  2. Ber- Dana punia
  3. Ber-Tapabrata
  4. Ber Karma yang baik
Yajna dana tapah karma na tyajyam karyam ewa tat, yajno danam tapas cai’wa pawanani manisinam ( BG. XVIII.5)
artinya:
Beryadnya, berdana, bertapa dan karma jangan diabaikan, melainkan harus dilakukan, sebab beryadnya,ber-danapunia, ber-tapabrata adalah pensuci bagi orang arif bijaksana.

berikut ini penjelasan dari 4 hal diatas:

Capai Sorga dengan Yadnya

Bekal/Investasi pertama untuk dibawa ke Sorga yaitu : Ber-Yadnya/Bhakti kepada Hyang Widdhi yang kita lakukan selama hidup di Dunia/Mayapada

Yadnya harus dilakukan menurut petunjuk kitab suci dengan tidak mengharap pahala,dan percaya sepenuhnya upacara ini sebagai tugas kewajiban sebagai wujud bakti kepada Hyang Widdhi. Yadnya dilakukan bukan semata-mata untuk keperluan kemegahan belaka. Apalagi apabila yadnya dilakukan tanpa menurut peraturan kitab suci dimana makanan tidak dihidangkan, tanpa diserta mantra tanpa daksina dan tanpa keyakinan. (BG.XVII.11-13)

Semua yadnya harus ditujukan untuk mengagungkan kemuliaan Hyang Widdhi, karena Hyang Widdhi-lah yang menerima semua yadnya dan tapa seperti sabda Bagawad Gita berikut :
Bhoktaram yajnatapasam, sarwaloka maheswaram, sahridam sarwabhutanam, jnatwa mam santim ricchati (BG. V.29)
Artinya
Dengan mengetahui Aku sebagai penerima segala yadnya dan Tapa, Tuhan seru sekalian alam, pencipta semua mahluk, ia mencapai kedamaian abadi

Sri Krisna bersabda :
“Ada tiga macam kepercayaan (sraddha), yang dibentuk oleh watak badan rokh yaitu bersifat sattwika, rajasika dan tamasika. Kepercayaan tiap-tiap individu tergantung pada sifat wataknya, manusia terbentuk oleh kepercayaannya, apa kepercayaannya begitu pula watak nya”.(BG. XVII.2-3).
Orang yang bersifat Satwika menuja Dewa- Dewa, yang bersifat Rajasika memuja Yaksa dan Raksasa, sedangkan yang bersifat Tamasika memuja roh orang mati dan Butakala (=setan) (BG. XVII.4)

Dengan berbakti kepada-Ku, ia mengetahui Aku, siapa dan apa sesungguhnya Aku itu dan dengan mengetahui hakekat-Ku, ia mencapai Aku dikemudian hari. (BG.XVIII.55)

Berlindunglah engkau hanya kepada-Ku, dengan seluruh jiwa ragamu, Oh Bharata, dengan restu-Ku engkau akan mencapai kedamaian tertinggi dan tempat yang kekal abadi (BG.XVIII.63)

Dengan memusatkan pikiranmu kepada-Ku, engkau menjadi pengikut-Ku, bersujud kepada-Ku, sembahlah Aku, engkau akan tiba kepada-Ku, Aku berjanji sepenuhnya kepada-mu sebab engkau Aku kasihi. (BG.XVIII.65)

Gapai Sorga dengan Berdanapunia (sedekah)

Bekal/investasi ke dua yang dibawa ke Sorga yaitu : Dana/Ber-Dana punia yang kita lakukan selama hidup di Dunia/Mayapada
berikut ini beberapa macam dana punia:
  • Danapunia atau sedekah harus diberikan tanpa mengharap kembali, dengan keyakinan sebagai tugas untuk memberikan pada tempat penerima yang patut misalnya di Pura atau tempat-tempat Suci, anak anak yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak punya keluarga. Danapunia seperti ini disebut Satwikam smrtam (BG.XVII.20)
  • Danapunia atau sedekah yang diberikan dengan harapan untuk didapat kembali atau memperoleh keuntungan dikemudian hari dan dengan perasaan tidak tulus, sedekah seperti ini disebut Rajanam smritam (BG.XVII.21)
  • Danapunia atau sedekah yang diberikan pada kesempatan dan waktu yang salah, kepada mereka yang tidak patut (misalnya diberikan untuk berjudi, membeli minuman keras atau Narkoba) dan tanpa upacara dan penghinaan disebut Tamasa (tamasam udahritam) (BG.XVII.23)

Selalu mempersembahkan Dana punia merupakan infestasi/bekal ke dua Umat Hindu menuju sorga/moksa setelah beryadnya/bhakti/sembahyang. Selain sebagai infestasi di sorga Ber-Dana Punia yang rutin dilakukan juga berfungsi untuk men-sucikan harta benda (rejeki) yang kita peroleh. Sebab dengan men-Dana punia-kan sebagian harta yang kita peroleh maka harta benda kita akan me-sari.

Dalam Sarasamuscaya sloka 261, 262, 263 dan Ramayana sarga II bait 53, 34 disebutkan bahwa harta yang didapat (hasil guna kaya) hendaknya dibagi tiga yaitu untuk kepentingan:
  • Dharma 30%, 
  • Kama 30%, dan 
  • Dana harta ( Modal Usaha 40%.)

Selain untuk menyucikan diri/ meruwat atau melukat, Ber-Dana Punia juga berfungsi untuk men-sucikan harta benda (rejeki) yang kita peroleh, karena dengan men-Dana punia-kan sebagian harta guna kaya yang kita peroleh maka harta benda kita akan menjadi me-sari.

Raih Surga dengan Bertapa Brata

Bekal/investasi ketiga untuk dibawa ke Sorga yaitu: Tapa/Tapabrata yang kita lakukan selama hidup di Dunia/Mayapada

Yang dimaksud bertapa-brata (tapa) adalah:
  • pengendalian diri yang dilakukan dengan hormat kepada para Dewa-Dewa, para Dwijati, Guru dan orang Arif bijaksana dengan cara sauca/suci, arjawa/benar, brahmacari/berguru kepada brahmana, dan ahimsa/tidak menyakiti atau membunuh mahluk lain disebut bertapa dengan badan/perilaku - Sariram tapa ucyate (BG.XVII.14)
  • Kata-kata yang tidak melukai hati/tidak menyinggung perasaan/tidak menyebabkan orang marah( Anudwegakaram wakyam), dapat dipercaya (satyam wakyam), lemah-lembut dan berguna (Priyahitam wakyam), demikian pula membiasakan diri dalam mempelajari kitab-kitab weda (swadhyayabhyasananam) ini dinamakan bertapa dengan ucapan - wanmayam tapa ucayate (BG.XVII.15)
  • Pikiran tenang (Manahprasadah), bersikap lemah lembut (Saumyatwam), pendiam (maunam), mengendalikan diri (atmawinigrah), jiwa suci (bhawasamsuddhir), ini semua disebut bertapa dengan pikiran - Tapo manasam ucyate (BG.XVII.16)

Bertapa dengan badan, bertapa dengan ucapan/kata-kata dan bertapa dengan pikiran disebut juga Trikaya parisudha, tiga hal yang harus disucikan yaitu :mensucikan perbuatan/badan (Kayka parisudha), mensucikan ucapan/kata-kata (Wacika parisudha) dan mensucikan pikiran/perasaan (Manacika parisudha)

Selain ber Tri Kaya Parisudha, bertapa juga dilakukan dengan pengendalian makan dan minum serta pengendalian Kama ( napsu seksual )

Makanan yang menyehatkan, memberi hidup, memberi kekuatan, tenaga, kebahagiaan dan kesenangan, terasa lezat, lembut, menyegarkan dan enak adalah yang disukai oleh sattwika, Makanan yang pahit, asam, asin, pedas banyak rempah rempah, membakar, yang menyebabkan kesusahan, kesedihan dan penyakit (misalnya Alkohol dan Narkoba) disukai oleh Rajasika, Makanan usang atau basi, hilang rasa, busuk, berbau tidak sedap, sisa-sisa, tidak bersih adalah makanan yang sangat digemari oleh tamasika.

Dapatkan Sorga dengan Karma

Bekal/investasi ke empat yang akan dibawa ke Sorga adalah : Karma/perilaku hidup kita sehari-hari di Dunia/Mayapada

Karma atau perilaku sehari-hari, merupakan infestasi (modal/bekal) ke 4 menuju pensucian diri supaya sang atma bisa mencapai Sorga. Berperilaku yang suci atau mensucikan perbuatan (Kayka parisudha). Yaitu melakukan perbuatan sesuai Dharma dan menghindari perbuatan Adharma.

Yang termasuk perbuatan Adharma yaitu : Sad Ripu dan Sad Atatayi
Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu:
  1. Kama artinya sifat penuh nafsu indriya.
  2. Lobha artinya sifat loba dan serakah.
  3. Krodha artinya sifat kejam dan pemarah.
  4. Mada artinya sifat mabuk dan kegila-gilaan.
  5. Moha artinya sifat bingung dan angkuh.
  6. Matsarya adalah sifat dengki dan iri hati.

Sad Atatayi berasal dari bahasa Jawa kuno (Kawi), terdiri dari dua kata yaitu : "Sad" artinya enam, dan "Atatayi" artinya kejahatan. Jadi sad atatayi artinya enam kejahatan yang dilarang Agama Hindu yaitu :
  1. Agnida: membakar rumah atau milik orang lain, termasuk meledakkan bom,
  2. Wisada: meracuni orang atau mahluk lain.
  3. Atharwa: menggunakan ilmu hitam (black magic) untuk menyengsarakan orang lain.
  4. Sastraghna: mengamuk atau membunuh tanpa tujuan tertentu karena marah.
  5.  Dratikrama: memperkosa, pelecehan sex.
  6. Rajapisuna: memfitnah

Dalam Bhagavadgita XVI.21-22 disebutkan bahwa:
Kama (nafsu sex), krodha (marah) dan lobha (serakah) disebutkan sebagai tiga jalan menuju neraka (Triwidham narakasye’dam), Jalan untuk menuju kehancuran diri (dwaram nasanam atmanah ), sehingga ketiganya harus disingkirkan (tasmad etat trayam tyajet) dari diri manusia. Orang yang bisa membebaskan diri dari Kemarahan, Keserakahan, dan Nafsu sexual yang tidak pantas, dan berbuat untuk kemuliaan Tuhan YME akhirnya bisa mencapai tempat yang tertinggi ( sorga bahkan moksa) 
Jadi, bila ada agama promosi dengan gembar-gembor kenikmatan surga, tetapi ajarannya identik dengan "Seks - Emosi - Serakah" perlu kita cermati, benarkah itu agama dari Tuhan? ataukah agama buatan malaikat/setan yang mengaku Tuhan.
untuk refrensi silahkan baca artikel berikut ini:
demikian sedikit Tips cepat mencapai SORGA, semoga para pembaca yang budiman bisa memahami arti dari sebuah keinginan menuju sorga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar