Kapan seseorang layak disebut Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra?
bicara tentang kelayakan sebutan untuk seseorang, kita harus memahami dulu apa profesi dari orang tersebut. karena dalam ajaran hindu, orang yang bisa disebut Brahmana, Ksatria, Weisya ataupun Sudra itu berkaitan dengan Catur Warna, yang merupakan pembagian tugas daam kehidupannya. lebih tepatnya catur warna merupakan empat profesi manusia.
Menurut ajaran hindu (weda) dalam membangun sebuah daerah atau bahkan sebuah negara harus ada pembagian tugas jelas dan tegas antara penyebar pengetahuan atau tempat semua orang belajar, siapa yang memimpin negara ini serta pendukung kebijakannya, siapa yang menggerakkan roda perekonomian serta pendukung negara ini dan siapa yang diberikan perindungan serta diberikan manfaat atas semuanya. karena itu dalam negara ada 4 profesi besar diantaranya: profesi pendidik, profesi penyelenggara negara, profesi ekonom dan pemberi apangan kerja serta profesi karyawan atau tenaga kerja.
lebih lanjut siahkan baca: Catur warna merupakan pembagian strata sosial masyarakat
sebenarnya apa itu profesi?
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN/PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
kembai ke tema pembahasan, maka perlu diluruskan pemahaman masyarakat tentang profesi dalam hal catur warna, jangan sampai mencapur adukan sebutan untuk golongan Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. terlebih lagi di Bali, selalu menistakan golongan sudra, dan selalu menjastifikasi bahwa "Nak Jaba" adalah Sudra.
silahkan baca: Sejarah lahirnya Kasta di Bali
mungkin mereka terbuai dengan sistim kasta hadiah para penjajah belanda melalui raad van kertha-nya, kemudian yang merasa TriWangsa melupa dengan ajaran Agama (catur warna) dengan harapan hingga saat jaman kemerdekaan mereka (yang mengaku Brahmana, Ksatria dan weisya) selalu dihormati dan selalu menyatakan bahwa orang jaba itu sudra
silahkan baca: Triwangsa hadiah Kolonial kepada orang yang mau bekerjasama
sehingga yang menjadi pertanyaan besar adalah tema topik ini:
Kapan seseorang layak disebut Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra?
untuk itu, mari kita bahas dari awal tahapan kehidupan yang dikenal dengan sebutan catur asrama.
catur asrama merupakan empat jenjang yang dilalui dalam kehidupan yang berdasarkan tuntunan rohani yang dijalani bertahap dari tahap pertama hingga tahap ke empat yang merupakan akhirnya, yang terdiri dari:
- Brahmacari artinya bergerak di dalam kehidupan menuntut ilmu pengetahuan ( masa menuntut ilmu pengetahuan ).
- Grahasta artinya berdiri membentuk dan membina rumah tangga. Dalam berumah tangga ini harus mampu seiring dan sejalan untuk membina hubungan atas darar saling cinta mencintai dan ketulusan.
- Wanaprasta artinya hidup menghasingkan diri, mulai mengurangi hawa nafsu bahkan melepaskan diri dari ikatan duniawi. pada jaman dahulu, orang meaksanakan ini dengan menyepi di hutan
- Biksuka ialah tingkat kehidupan yang dilepaskan terutama ikatan duniawi, hanya mengabdikan diri kepada Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa ).
mungkin akan ada pertanyaan, bukankah fase Brahmacari tersebut berlangsung seumur hidup? sehingga mungkin saja catur warna terbentuk mulai sebuah profesi?
iya, memang belakangan ini, akibat tuntutan jaman banyak anak muda yang harusnya masih dalam fase Brahmacari sudah bekerja menafkahi keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar