Google+

Apa itu Mantra?

Apa itu Mantra? 

Mantra terdiri dari huruf-huruf tertentu yang disusun dalam urutan bunyi tertentu, huruf-huruf itu sendirilah yang melambangkan tanda-tanda. Sumber tekstualnya dapat ditemukan dalam Weda, Purana , dan Tantra .

Sebuah mantra harus diucapkan, baik terdengar maupun tidak, dengan cara yang benar, untuk menghasilkan efeknya. Uchcharan atau ucapan atau bacaan dengan cara yang tepat penting untuk Shabda , atau suara, yang berasal dari Brahman , dan dengan demikian penyebab Brahmanda, adalah manifestasi dari Chit atau Pengetahuan Absolut itu sendiri. Secara filosofis shabda adalah guna dari akasha, atau ruang halus. Namun hal ini tidak dihasilkan oleh akasha, namun terwujud di dalamnya. Seperti halnya di luar angkasa, gelombang suara dihasilkan oleh pergerakan udara, demikian pula di ruang dalam tubuh, gelombang suara dihasilkan sesuai dengan pergerakan udara vital melalui proses inhalasi dan ekshalasi.

haṃ-kāreṇa bahir yāti saḥkāreṇa viśet punaḥ, 
haṃseti paramaṃ mantraṃ jīvo japati sarvadā. 

Melalui Haṃkāra , hal itu padam, dan melalui Saḥkāra, hal itu masuk lagi. Seorang jīva selalu melafalkan Mantra Agung Haṃsaḥ. (Niruttara Tantra IV).

Prana bermanifestasi dalam tubuh manusia sebagai nafas melalui inspirasi (Sa) atau Shakti dan pernafasan (Ha) atau Shiva. Pernafasan itu sendiri adalah sebuah Mantra, yang dikenal sebagai Mantra yang tidak diucapkan (Ajapa-Mantra), karena diucapkan tanpa kemauan. 

Analisis sederhana di atas membuat kita mengamati bahwa seseorang terus-menerus bernapas ("prana-mantra " - prinsip alam " Karma " yang abadi!) tanpa usaha atau kemauan seseorang. Inilah prinsip alam “ Japa ” dan “ Karma ” abadi yang mengatur kehidupan. Sekali “ prana-mantra ” ini dihilangkan, prinsip kinetik kehidupan (berevolusi dari Sat) berubah menjadi prinsip statis hidup atau mati (larut dalam Sat). 

Pengucapan mantra tanpa mengetahui maknanya hanyalah gerakan bibir belaka dan tidak lebih. Tanpa mengetahui maknanya, mantra tertidur dan tidak ampuh. Hanya ketika seseorang mengucapkan mantra dengan kesadaran penuh akan maknanya, barulah mantra tersebut terjaga dan bersemangat dengan energi yang kuat. Hanya dengan demikian, keajaiban dan energi akan meresap ke dalam diri sadhaka. 

Setiap mantra adalah wujud Brahman dan bukan sekedar huruf abjad. Dari manana atau pemikiran, timbul pemahaman sesungguhnya bahwa hakikat Brahman dan Brahmanda adalah satu dan sama. 

Arti mantra berasal dari suku kata pertama MAN dari manana, dan TRA dari trana, atau pembebasan dari belenggu samsara atau dunia fenomenal. Dengan kombinasi man - dan - tra , mantra - sebuah kata yang penuh kekuatan - merupakan kekuatan yang menggetarkan tidak hanya di dalam diri orang yang mengucapkannya, tetapi juga secara halus di seluruh alam semesta.

Mantra seorang Deva adalah Devata . Getaran ritmis bunyinya tidak sekedar mengatur getaran tidak stabil pada sarung pemujanya, sehingga mentransformasikannya, namun dari situ muncullah wujud Devata sebagaimana adanya.


Mantra Gayatri

Mantra Gayatri adalah mantra Vaidik yang paling suci . Di dalamnya kebohongan Weda diwujudkan seperti di dalam benihnya.

Om Bhur Bhuvah Svah
Tat Savitur Varenyam
Bhargo Devasya Dhimahi
Dhiyo Yo Nah Prachodayat. Om.

Mari kita merenungkan semangat menakjubkan dari Pencipta Ilahi di bumi, atmosfer, dan langit. Semoga Dia sendiri menerangi pikiran kita!

Mantra Gayatri dalam arti sebenarnya adalah pengakuan Surya (Matahari) oleh nenek moyang kita sebagai Tuhan yang paling nyata. Tat Savitur - Pembawa Itu - berhubungan langsung dengan Matahari. Matahari adalah penyebab segala sesuatu yang ada, dan keadaan di mana segala sesuatu itu ada. Tata Surya kita telah memancar dari dan akan kembali terserap ke dalam Dia. Waktu ada di dalam Dia. Dia adalah penerang cahaya di lingkaran matahari dan merupakan penerang kehidupan semua makhluk. Sebagaimana Dia berada di eter luar, demikian pula Dia berada di wilayah halus di hati. Di eter luar Dia ada Surya dan di dalam eter Dia adalah Cahaya menakjubkan yang merupakan Api tanpa asap.

Apa yang saat ini para ilmuwan sebut sebagai Hukum Fisika, bagi umat Hindu zaman dahulu juga, mungkin sama saja. Memahami rahasia ini adalah wahyu keajaiban mantra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar