Google+

Apakah Krishna adalah Tuhan

Apakah Krishna adalah Tuhan yang Mutlak? Sebuah Koreksi Filosofis

“Bhagavān uvāca” ≠ Krishna Adalah Tuhan

Mereka mengatakan:

“Kalau Krishna hanya manusia biasa, kenapa Bhagavad Gītā ditulis dengan frase Bhagavān uvāca (Tuhan bersabda), bukan Krishna uvāca ?”

Tapi kawan… kata Bhagavān dalam tradisi Veda bukan hanya berarti “Tuhan pribadi”. Secara harfiah, Bhagavān = “yang memiliki enam kekayaan ilahi (bhaga): kekuasaan, kemuliaan, kebijaksanaan, keindahan, kebebasan, dan kejayaan.” Ini bisa merujuk ke siapa pun yang menyandang kualitas Ilahi , termasuk Buddha, Shiva, bahkan rsi seperti Vyāsa.

Bhagavad Gita 2.12 – 2.13 dengan jelas menunjukkan semua jiwa adalah kekal , tidak lahir dan tidak mati. Maka, kalau Krishna disebut Bhagavān , itu berarti beliau adalah jñāni agung, bukan objek sembahan literal.

Krishna Menyatakan Dirinya Tuhan? Tafsir yang Salah Sasaran

Mereka kutip:

Bhagavad Gita 7.7 – “Tiada kebenaran lebih tinggi dari-Ku.”

Bhagavad Gita 10.8 – “Aku adalah sumber dari semua yang ada.”

Tapi ini adalah bahasa Yoga , bukan dogma teologis!

  • Ketika Krishna mengatakan “Aku adalah segalanya,” dia tidak menunjuk dirinya secara fisik , melainkan berbicara sebagai pengajar dharma (Yogeśvara) —perwakilan dari Atman universal .

  • Perhatikan: semua ini terjadi dalam konteks “upadeśa” (pengajaran), bukan “prārthana” (sembahyang) . Tidak ada satu pun ayat di Gitā yang menyuruh Arjuna membuat kuil, menyanyikan nama Krishna, atau menyembahnya seperti dewa.

Kalau Krishna itu Tuhan Absolut, kenapa dia berkata:

Bhagavad Gita 18.63“Sekarang kamu telah mendengar semuanya. Renungkan baik-baik, lalu lakukan sesukamu.”

Tuhan sejati tidak menyerahkan keputusan kepada manusia , tapi Krishna—sebagai guru buddhimengajarkan kebebasan berpikir dan kemandirian spiritual.


Bhagavad Gita 10.12–13: Arjuna Memuji, Bukan Mengkultuskan

“Engkau adalah Paraṁ Brahma, Paraṁ Dhāma…”

Sloka ini adalah ucapan Arjuna , bukan wahyu Krishna. Ini adalah ekspresi kekaguman spiritual, bukan pemujaan fatwa. Arjuna berkata demikian karena dia melihat dalam Krishna pantulan dari kebijaksanaan tertinggi , bukan karena Krishna itu Tuhan dengan KTP surgawi.

Upanishad tidak pernah menyebut nama Krishna sebagai Brahman.
Yang disebut adalah: Tat , Sat , Atman , Brahman , Aum – semuanya nirākāra , tak berbentuk.


Bhagavad Gita 10.42 : Satu Percikan Mengisi Jagat? Itu Justru Bukti Krishna ≠ Absolut

“Dengan satu bagian-Ku saja, seluruh alam semesta ini tersangga.”

Para sektarian ambil ayat ini buat mendukung bahwa Krishna adalah “sumber segalanya”.

Padahal jika Krishna hanya membutuhkan satu bagian kecil (ekāṁśena) untuk menopang dunia, maka:

  • Artinya, yang sejati bukanlah Krishna fisik , tapi hakikat yang melampaui bentuk fisik Krishna .

  • Ini selaras dengan Muṇḍaka Upaniṣad 2.1.1 :

    “Parā ca yā tad akṣaraṁ adhigamyate” – “Yang tertinggi adalah yang tak berubah dan tak terjangkau.”

Jadi Krishna sedang berbicara sebagai perwakilan Sang Kesadaran , bukan sebagai tokoh untuk dipuja secara literal.



Wujud Universal (Viśvarūpa) Bukan Bukti Krishna adalah Tuhan

Mereka mengatakan:

“Krishna menunjukkan wujud alam semesta.Berarti Krishna adalah Tuhan!”

Tapi wujud itu bukan tubuh asli Krishna , melainkan penampakan batin akibat anugerah mata rohani (divya cakṣus) yang diberikan Krishna kepada Arjuna (lihat Bhagavad Gita 11.8).

Bhagavad Gita11.32 – Krishna berkata: “Aku adalah Waktu, penghancur dunia.”

Ini identik dengan pernyataan dalam Kaṭha Upaniṣad 1.2.25 :

“Yaḥ pūrvaṁ tapasā atapyata, sa brahma”
“Yang ada sebelum semuanya dan tak terikat pada bentuk, itulah Brahman.”

Jadi, Viśvarūpa bukan bukti bahwa Krishna = Tuhan. Itu adalah simbol bahwa Dharma dan waktu berjalan sesuai hukum Brahman , bukan mengendalikan sosok pribadi.


Sruti Menolak Tuhan Berbentuk dan Terpersonifikasi

Kalau Krishna itu Tuhan sejati, kenapa:

  • Bṛhadāraṇyaka Upaniṣad 3.8.8 mengatakan:

    “Neti neti” – Tuhan tidak bisa didefinisikan.

  • Kaṭha Upanisad 2.3.15 :

    “Mata tidak mencapainya, suara tak menjangkaunya.”

Maka jika Krishna bisa dilihat , dikenal orang tuanya , dan berinteraksi sebagai manusia , maka Krishna bukan Brahman absolut.


Kesimpulan: Krishna Adalah Cermin Dharma, Bukan Objek Sembahan

Bhagavad Gitā adalah dialog filsafat antara manusia dan kesadaran, bukan kitab pemujaan dewa.

Krishna tidak datang untuk minta disembah, tapi untuk membuka mata kita tentang hakikat Diri (Atman) dan Kesadaran (Brahman) .

Jadi:

  • Krisna = Guru Buddhi Yoga

  • Krishna = Penampakan yogeśvara , bukan īśvara fisik

  • Krishna = Cermin tempat kita melihat kesempurnaan spiritual , bukan target sembahyang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar