Meditasi Kundalini Sakti dengan Gayatri Mantra
ॐ भू: । ॐ भुवः॒ । ॐ स्वः । ॐ महः । ॐ जनः । ॐ तपः । ॐ सत्यम ।
ॐ तत सवितुर वरे॑ण्यं । भ॒र्गो॑ दे॒वस्य॑ धीमहि । धियो॒ यो नः॑ प्रचो॒दया॑त् ।
Om bhur, Om bhuvah, Om svah, Om mahah, Om janah, Om tapah, Om satyam.
Om tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah, prachodayat.
Gayatri Mantra dibagi dalam tiga bagian, bagian pertama didedikasikan untuk tujuh dunia, bagian kedua adalah bagian utama dari mantra dan terdiri dari 24 suku kata,
Bagian Pertama
- Om Bhur - kekuasaan fisik.
- Om Bhuvh - kekuasaan non fisik.
- Om Svah - kekuatan Astral / kosmik / surgawi.
- Om Mahah - kekuatan pikiran kosmis, alam Dharma.
- Om Janah - ranah penciptaan atau kebahagiaan.
- Om Tapah - ranah kesadaran.
- Om Satyam - ranah kebenaran mutlak.
Tubuh Utama Mantra
- Om
- Tat: bahwa
- Savitur: dari Maha pencipta
- Varenyam: Satu yang layak doa
- Bhargo: aura emas, kecemerlangan, bersinar, kemegahan, cahaya
- Devasya: dari Tuhan
- Dhimahi: Kami merenungkan, memikirkan tentang, kita fokus pada
- Dhiyo: Pikiran, kecerdasan, kecerdasan.
- Yo: yang
- Nah: kami
- Pracho: Panduan, redirect, saluran.
- Dayat: Dapat melakukan itu
Pada Gayatri mantra terdapat 7 vyahrti atau irama, yaitu:
Om Bhuh, Om Bhuvah, Om Svah, Om Mahah, Om Janah, om Tapah, Om Satyam.
Masing-masing dari vyahrti tersebut mewakili cakra-cakra yang tersebar di dalam badan manusia, sehingga untuk membangkitkan daya-daya Kundalini Sakti yang laten di dalam badan melalui ke-7 cakra-cakra tersebut.
Sebelum melatih Meditasi Kundalini Sakti, bagi krama hindu bali disarankan untuk menjalankan ritual spiritual yang paling dasar yaitu Belajar Tenaga Dalam Asli Bali. kenapa? karena meditasi kundalini sakti memiliki efek yang sangat dasyat, apabila tidak kuat dasar meditasinya, kemungkinan lebih besar terjadinya sindrom kundalini, atau istilah balinya kedewan-dewan, sebagai akibat pengaruh "efek" kekuatan besar kundalini yang tidak dapat dikontrol.
setelah siap, untuk melaksanakan Kundalini Sakti, maka para sadhaka hendaknya melakukan sadhana sebagai berikut:
Sebelum melatih Meditasi Kundalini Sakti, bagi krama hindu bali disarankan untuk menjalankan ritual spiritual yang paling dasar yaitu Belajar Tenaga Dalam Asli Bali. kenapa? karena meditasi kundalini sakti memiliki efek yang sangat dasyat, apabila tidak kuat dasar meditasinya, kemungkinan lebih besar terjadinya sindrom kundalini, atau istilah balinya kedewan-dewan, sebagai akibat pengaruh "efek" kekuatan besar kundalini yang tidak dapat dikontrol.
setelah siap, untuk melaksanakan Kundalini Sakti, maka para sadhaka hendaknya melakukan sadhana sebagai berikut:
Duduklah dengan sikap badan padmasana atau siddhasana, jika memungkinkan untuk menghadap utara atau timur.
- Pejamkan mata dan bermeditasi (konsentrasi) pada muladhara cakra pada cakra tulang ekor lakukan puraka (menarik nafas) kemudian lakukan kumbhaka (penahanan nafas) sambil membayangkan secara mental bunga teratai berkelopak empat selama kumbhaka, kemudian lekukan recaka (menghembuskan nafas) sambil mengucapkan dalam hati mantram :”OM BHUR”
- Rasakan Sakti terbangun dan sampai di Svadhisthana Cakra atau cakra yang terletak di pusat daerah kemaluan, kemudian lakukan puraka disusul Kumbhaka sambil membayangkan bunga teratai dengan enam kelopak, lalu lakukan recaka sambil mengucapkan dalam hati mantram :”OM BHUVAH”
- Lanjutkan dharmawisata, rasakan sakti telah memasuki Manipura Cakra yakni cakra yang terletak dipusat pusar (nabhi), lakukan puraka disusul kumbhaka sambil membayangkan bunga teratai dengan sepuluh kelopak, kemudian lakukan recaka sambil mengucapkan mantram :”OM SVAH”
- Rasakan sakti menembus Anahata Cakra yaitu cakra yang terletak pada pusat daerah jantung. Lakukan puraka disusul kumbhaka sambil membayangkan bunga teratai duabelas kelopak, kemudian dilanjutkan dengan recaka sambil mengucapkan mantram :”OM MAHAH”
- Sekarang arahkan sakti memasuki Visuddha Cakra yaitu cakra yang terletak dipusat tenggorokan, lakukan puraka disusul kumbhaka sambil membayangkan teratai dengan enam belas kelopaknya, dilanjutkan dengan recaka sambil mengucapkan mantram :”OM JANAH”
- Dharmawisata kemudian dilanjutkan pada cakra mata ketiga yang disebut Ajna Cakra yaitu cakra yang letaknya ditengah-tengah kedua alis mata. Lakukan puraka disusul kumbhaka sambil membayangkan teratai dengan dua kelopak, dilanjutkan dengan recaka sambil mengucapkan mantram :”OM TAPAH”
- Sekarang meditasikan sakti berada pada Sahasrara Cakra yaitu cakra mahkota yang terletak di puncak kepala (ubun-ubun), lakukan puraka disusul dengan kumbhaka sambil membayangkan teratai dengan seribu kelopak mekar, meditasikan sebentar kemudian lanjutkan dengan recaka sambil mengucapkan mantram: “OM SATYAM”
Setelah dharmawisata pada ketujuh cakra tersebut lakukan meditasi sejenak sambil melakukan puraka "TAT SAVITUR WARENYAM" disusul kumbhaka "BHARGO DEVASYA DHIMAHI" dan pada saat melakukan recaka ucapkan mantram: “DHIYO YO NAH PRACODAYAT” Lanjutkan dengan meditasi sejenak, bernafaslah dengan pernafasan alami kemudian perlahan-lahan rasakan sakti berada kembali pada cakra mahkota,
- ucapkan secara mental mantram “OM” lalu bawalah sakti kembali menuju tengah-tengah kedua alis mata dari ubun-ubun.
- Ucapkan “HAM” dan rasakan dia telah memasuki daerah tengah-tengah kerongkongan.
- Kemudian ucapkan mantram “YAM” saat sakti memasuki ruang di pusat jantung.
- Dan ketika sakti memasuki pusat pusar atau nabhi ucapkan mantram “RAM”. Pada saat memasuki pusat pusar, rasakan getaran dan sensasi dari Kundalini Sakti menyebar ke seluruh badan. kemudian rasakan sakti kembali pada nabhi.
- Ucapkan mantram “VAM” saat sakti memasuki daerah pusat kemaluan,
- akhirnya kembali pada Muladhara Cakra sambil mengucapkan mantram “LAM”.
Setelah sakti kembali berada pada Muladhara Cakra, kebalilah pada keheningan meditasi untuk beberapa saat. Tarik nafas dalam-dalam, dalam hati ucapkan mantram “Loka Samastha Sukhino Bhavantu” untuk mendoakan kedamaian universal lalu tutup dengan Santhi Mantram (Om Santhi, Santhi, Santhi, Om).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar