Arya Celuk
Berikut sekilas cerita sejarah ataupun babad mengenai keberadaan Arya Celuk, dapat diinformasikan bahwa di Bali terdapat beberapa orang memakai nama I Gusti Celuk,
Gusti Celuk Keturunan Arya Kenceng.
dikisahkan oleh Mahapatih Kryan Gajah Mada waktu berhasil menyerang dan menaklukkan Bali, Arya Kenceng dinobatkan sebagai Anglurah, beliau berkedudukan di Pucungan pada tahun saka 1255 (tahun 1343 M).
adapun salah satu keturunan dari Arya Kenceng adalah I Gusti Gading alias I Gusti Tegeh Kori anglurah Badung.
dikisahkan I Gusti Gading menurunkan beberapa putra, salah satunya adalah I Gusti Ngurah Pujungan, yang nantinya menurunkan salahsatunya bernama I Gusti Ngurah Celuk
Pucungan sekarang merupakan sebuah desa bernama desa Buahan, Kabupaten Tabanan, dan pura Kawitan dari mereka keturunan dari Arya Kenceng tanpa kecuali apa pun sebutan atau gelarnya bersama-sama nyungsung Pura Kawitan di Bontinggih.
Gusti Celuk Keturunan Gusti Bebalang
I Gusti Celuk juga ada keturunan I Gusti Bebalang di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, yang mengikuti I Gusti Agung Putu merebas hutan yang berlokasi di sebelah selatan Marga, dan sesudah menjadi Desa Belayu, Belayu berasal dari kata “bala ayu”(rakyat pilihan) yang ngiring I Gusti Agung Putu, yang selanjutnya mendirikan kerajaan Mangwi, dan kata Mangwi terdiri dari dua kata yaitu “Mangu” karena di Gunung mangu inilah I Gusti Agung Putu memperoleh wara lugraha dari Yang Kuasa atau dari Kawi (Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa).
Sebab itu kerajaannya dinamakan “mangu-wi”(di Gunung Mangu mendapatkan wahyu dari Kawi), dan juga disebut Kawyanegara, yaitu Negara karena kehendak atau diciptakan oleh Kawi (sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa).
Gusti Celuk Keturunan Arya Kapakisan
Keturunan Arya Kapakisan alias Arya Kresna Kapakisan juga ada bernama I Gusti Celuk, salah seorang putra dari I Gusti Purnadesa putra angakt oleh I Gusti Kamasan dan Keturunan I Gusti Penida.
Adapun pura Sada yang berlokasi di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung didirikan oleh Raja Mangwi, disungsung oleh seluruh rakyat kerajaan Mangwi, sedangkan pura Pedarman keturunan Arya Kapakisan termasuk I Gusti Celuk, salah seorang putra I Gusti Purnadewa ialah di pura Pedarman yang lazim disebut duwe Mangwi.
Pembangunan Pura Sada tersebut tidak lebih dahulu dari pura Besakih, dan cenderung dibangun lebih dahulu dari pura pedarman Arya Kapakisan yang terdapat di kompleks pura Besakih.
Memang di pura Besakih tidak ada pura pedarman khusus untuk I Gusti Celuk (dan bukan Arya Celuk), melainkan satu dengan kturunan Arya Kapakisan lainnya. Karena tidak tiap keturunannya memiliki pura Pedarman khusus di kompleks pura Besakih.
sumber: Jro mangku Gde Ktut Soebandi mengenal leluhur
Om swastiastu jero mangku ketut, icen tiang nunas pencerahan kidik, titiang niki warih Ki gusti celuk, ring pure kawitan ki gusti celuk, ring dukuh kapal, apakah niki ki gusti celuk sumbernya dari arya kepakisan ? Mohon penjelasan kidik suksma
BalasHapusOm swastiastu jero mangku ketut, icen tiang nunas pencerahan kidik, titiang niki warih Ki gusti celuk, ring pure kawitan ki gusti celuk, ring dukuh kapal, apakah niki ki gusti celuk sumbernya dari arya kepakisan ? Mohon penjelasan kidik suksma dados tiang nunas no tlpn yg bisa dihubungi
BalasHapusOsa...tiang metaken nggh...klo mau tangkil ring pura besakih...keturuna igusti celuk kepedarmaan napi nggh?
BalasHapus