Google+

Gusti Agung Maruti Menaklukkan Buringkit

Gusti Agung Maruti Menaklukkan Buringkit

setelah kekalahannya dalam pertempuran di Gelgel, Patih Agung Maruti meninggalkan laskarnya melarikan diri diikuti oleh Kryan Kaler Pacekan, menuju desa Jimbaran. Atas usaha Kryan Kaler Pacekan berhasil membujuk rakyat I Gusti Agung Maruti untuk ikut bersamanya, dan berhasil mendapatkan keris Ki Sekar Gadhung dan Ki Panglipur. Kryan Kaler Pacekan tetap di desa Jimbaran.

Merasa diperdaya I Gusti Agung kemudian menuju ke kerajaan Kyai Anglurah Tegeh Kori hendak menghamba. Tetapi atas nasihat dari Kyai Tegeh Kori, Kryan Agung Maruti menuju menemui Pangeran Kapal di desa Kapal, bersama 3 orang putera dan puterinya, yatu:
  • I Gusti Agung Putu, 
  • I Gusti Istri Ayu Made, dan 
  • I Gusti Agung Anom. 
Kemudian terjadi peperangan antara Kapal dengan Buringkit, akibat penghinaan Pangeran Kapal, yang menikahkan kuda kesayangannya dengan puteri dari Pangeran Buringkit. Pangeran Kapal dan Pangeran Buringkit sama – sama tewas. Sebelum tewas keduanya mengeluarkan kutukan, bahwa antara desa Kapal dan desa Buringkit tidak boleh saling ambil mengambil (kawin), sampai dengan tumbuh-tumbuhan tidak boleh bertemu sampai pada akhir jaman.

Atas bantuan I Gusti Kaler Pacekan, Buringkit akhirnya berhasil mengalahkan Kapal. I Gusti Agung Maruti yang ikut membela wilayah Kapal, melarikan diri bersama dengan isteri dan ke-3 anaknya, menuju hutan Rangkan.

Setelah beberapa lama berada di hutan Rangkan I Gusti Agung mendapat anugerah dari Bhatara Dalem Tawang Alun, berupa sebuah keris bernama Ki Bintang Kukus.
Selain itu Beliau juga menemukan sebuah tempat pemujaan di tengah hutan, yang kemudian diperbaiki dan diberi nama Parahyangan Masceti. Kemudian beliau mendirikan istana bernama Puri Kuramas.

Merasa mempunyai kekuatan yang tangguh dan jumlah laskar yang cukup banyak, I Gusti Agung melakukan penyerangan balasan ke Buringkit. Laskar Buringkit cerai berai, dan I Gusti Kaler Pacekan berhasil dibunuh di Bukit Pegat. Keris pusaka Ki Sekar Gadhung dan Ki Panglipur berhasil direbut kembali.
Putera – putera I Gusti Kaler Pacekan melarikan diri berpencar; ada yang ke Karangasem, Buleleng ada pula ke Tabanan.
I Gusti Agung Maruti kemudian mewariskan kerajaan kepada putera – puteranya.

  • I Gusti Agung Putu diberikan Puri Kuramas, dan pusaka Ki Bintang Kukus dan Ki Sekar Gadhung. 
  • I Gusti Agung Anom diberikan Puri Kapal dengan wilayah Kapal dan Buringkit, dan pusaka keris Ki Panglipur, kemudian beliau bergelar I Gusti Agung Made Agung. 
I Gusti Agung Maruti kemudian wafat di Puri Kuramas.
artikel yang terkait dengan keberadaan  Gusti Agung Maruti diantaranya:
Demikianlah sekilas perjalanan Gusti Agung Maruti Menaklukkan Buringkit, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar