Google+

Tubuh dan Atman: Memahami Esensi Krishna dalam Bhagavad Gita

 Tubuh hanyalah wadah, bukan hakikat. Atma-lah sang diri sejati.

Tubuh dan Atman:
Memahami Esensi Krishna dalam Bhagavad Gita

Dalam banyak penafsiran modern—terutama yang berkembang dalam sekte-sekte seperti Hare Krishna—terjadi kekeliruan besar dalam membingkai Bhagavad Gitā sebagai pembuktian bahwa Krishna adalah Tuhan dalam tubuh manusia , yang harus disembah secara fisik dan pribadi. Namun, jika kita membedah isi Gita itu sendiri dengan pendekatan Vedānta , maka kita akan menemukan garis demarkasi yang tegas antara tubuh dan ātman , bahkan dalam konteks Krishna sendiri.

1. Pembukaan Filsafat: Diri Sejati Bukan Tubuh

Salah satu ajaran pertama Krishna kepada Arjuna dalam Bab 2 adalah pembedaan antara tubuh dan ātman :

na jāyate mriyate vā kadācin
nāyaṁ bhūtvā bhavitā vā na bhūyaḥ
ajo nityaḥ śāśvato 'yaṁ purāṇo
na hanyate hanyamāne śarīre

"Ātman tidak dilahirkan dan tidak mati. Ia tidak muncul ke dalam wujud dan tidak akan pernah ada. Ia tidak dibunuh ketika tubuhnya dihancurkan."
Bhagavad Gita 2.20

Makna : Tubuh bersifat fana; Atma kekal. Maka, tidaklah tepat menyembah tubuh siapa pun, termasuk tubuh Krishna.


2. Krishna Sendiri Mengajarkan Non-Dualitas Tubuh dan Jiwa

dehino 'smin yathā dehe kaumāraṁ yauvanaṁ jarā
tathā dehāntara-prāptir dhīras tatra na muhyati

“Sebagaimana tubuh mengalami masa kanak-kanak, muda, dan tua, demikian pula Atma berpindah ke tubuh lainnya. Yang bijak tidak bingung tentang hal ini.”
Bhagavad Gita 2.13

Krishna tidak pernah menekan tubuhnya sebagai sesuatu yang harus disembah. Ia berkali-kali menjelaskan bahwa kesadaran sebagai Atma adalah inti dari jati diri sejati, baik itu Arjuna, rakyat biasa, bahkan dirinya sendiri dalam peran sebagai guru.


3. Manifestasi Ilahi: Viśvarūpa Bukan Tubuh Jasmani

Di dalam Bab 11 , Krishna menampakkan Viśvarūpa , yaitu wujud semesta.

na tu māṁ śakyase draṣṭum anenaiva sva-cakṣuṣā
divyaṁ dadāmi te cakṣuḥ paśya me yogam aiśvaram

"Kau tidak dapat melihat-Ku dengan mata biasa ini. Aku memberikanmu penglihatan ilahi; lihatlah bentukKu yang adikodrati."
Bhagavad Gita 11.8

Makna: Tubuh Krishna sebagai manusia bukanlah Viśvarūpa itu sendiri . Viśvarūpa adalah perwujudan kesadaran semesta (Brahman), bukan tubuh fisik.


4. Ātman Tak Berwujud: Tuhan Tanpa Tubuh

Dalam Bab 13 , Krishna menjelaskan tentang kṣetra (tubuh) dan kṣetrajña (pengetahu tubuh, yaitu Atma):

kṣetra-jñaṁ cāpi māṁ viddhi sarva-kṣetreṣu bhārata
“Ketahuilah bahwa Aku (dalam bentuk Kṣetrajña, Atma) berada di setiap tubuh, wahai Arjuna.”
Bhagavad Gita 13.3

 Ini menunjukkan bahwa bentuk Krishna bukanlah wujud eksklusif Tuhan , karena Krishna menyatakan dirinya hadir sebagai Atma di semua makhluk .

nirguṇaṁ guṇa-bhoktṛ ca
“Ia (Brahman) tak tergapai sifat (nirguṇa), tetapi juga yang menyaksikan permainan sifat (guṇa).”
Bhagavad Gita 13.15


5. Krishna Sebagai Guru, Bukan Objek Ibadah Jasmaniah

Peran Krishna dalam Gītā adalah sebagai guru spiritual (jñāna-dātā) . Dia berkata:

sarva-dharmān parityajya
mām ekaṁ śaraṇaṁ vraja

“Tinggalkan semua bentuk dharma luar, dan bersandarlah hanya pada-Ku.”
Bhagavad Gita 18.66

Namun “ mām ” di sini secara Vedāntik dimaknai sebagai Kesadaran Sejati , bukan tubuh Krishna. Karena sebelumnya Ia sudah berkata:

aham ātmā guḍākeśa sarva-bhūtāśaya-sthitaḥ
“Aku adalah Ātman, wahai Gudakesha (Arjuna), yang bersemayam dalam semua makhluk.”
Bhagavad Gita 10.20


6. Sruti : Otoritas Tertinggi yang Menolak Tubuh Sebagai Tuhan

Upaniṣad, sebagai wahyu utama (śruti), juga menegaskan:

na tasya pratimā asti
“Tidak ada bentuk atau gambaran Tuhan.”Yajur Weda 32.3

śuddham apāpa-vidham
“Dia murni, bebas dari dosa atau aktivitas fisikah.”Mundaka Upaniṣad 2.1.2

Krishna pun tidak berbeda dengan Sruti. Yang bertentangan adalah para pengikut yang memaksakan Krishna sebagai figur tubuh fisik Tuhan , padahal Krishna sendiri mengajarkan melewati tubuh, menuju kesadaran murni (ātman).


Kesimpulan: Pusat Ajaran Bhagavad Gitā adalah Atma, Bukan Tubuh

  • Krishna mengajarkan bahwa Diri Sejati adalah Atma , bukan badan.

  • Viśvarūpa adalah perwujudan Brahman , bukan tubuh jasmani Krishna.

  • Krishna sebagai guru spiritual (ācārya), bukan sebagai objek sembahan berbentuk tubuh.

  • Penekanan Krishna selalu pada pengetahuan diri , bukan pada pemujaan bentuk .

  • Sruti menolak Tuhan berwujud manusia. Gitā tidak pernah membandingkannya dengan itu.

“Jangan menyembah guru. Jangan menyembah manusia. Sembahlah pengetahuan sejati yang memerdekakanmu dari kehidupan. Itulah pesan Krishna dalam Gita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar