Tanda Kehidupan di Planet Mars
dengan adanya penelitian tersebut, semakin bertambah bukti kebenaran Kitab Suci Veda. yang menerangkan tidak hanya tentang kehidupan di bumi, bahkan dilangitpun sudah tertulis dalam Weda. jadi apa yang mesti kita ragukan tentang kebenaran Weda? apakah layak kita menyandingkan kitab suci kita dengan "kitab suci Agama Lain" yang hanya membicarakan kenikmatan di bumi saja, tanpa memberikan pandangan kedepan tentang "Semesta" ini, yang oleh beberapa peneliti, baru ditemukan secuil pengungkapan fakta dari ayat-ayat suci Weda.
masih layakkah berdebat Agama Langit dan Agama Bumi?bila tiada pembuktian tentang isi langit dan bumi?
Kitab Suci yang hanya sekilas menjelaskan isi bumi, apakah benar wahyu Tuhan Maha Penguasa?
untuk Agama yang mengamalkan sistim Bakti Marga dengan 1 Kiblat, masih relefankah Agama tersebut? yang menjadi pertanyaan, dimana kiblat sembahyang saat kita berada diluar angkasa?mari kita pikirkan, mana yang lebih teruji kebesarannya dengan penelitian di bumi dan diluar bumi ini.
berikut ini bukti kebenaran dan kehebatan WEDA yang tidak hanya meramalkan masa depan, tetapi memberikan sumbangsih pengetahuan Semesta, yang kitab lain belum bisa mengungkapkannya.
sebelum kita membaca hasil temuan para Ahli Astronomi hebat di jaman sekarang, baiknya kita baca dahulu ayat Weda yang diuji kebenarannya oleh para ahli astronomi dunia, yang notabene beragama Non-Hindu.
berikut ini sedikit sloka tentang ilmu astronomi:
Prajnanaya naksatra-darsam (Yayur Weda XXX.10)
artinya:ilmu falak (astronomi) adalah studi atas bintang-bintang dan planet-planet
Ahas ca krsnam ahar arjunam ca, vi vartete rajasi (Rgweda VI.9.1)
artinya:malam itu hitam sedangkan siang itu putih, keduanya berputar di bumi dan langit.
Ahoratre pari suryam vasane (Atharwa Weda XIII.2.32)
artinya:siang dan malam itu ada karena cahaya matahari.
Atho naksatranam esam, upasthe soma athitah (Atharwa weda XIV.1.2)
artinya:semua bintang ataupun planet mengandung soma (hydrogen, helium)
sakadhumam naksatrani, yad rajanam kamirvata (Atharwa weda VI.128.1)
artinya:bintang-bintang itu membuat sakadhuma (hydrogen dan helium yang kuat) sebagai rajanya.
somena prthivi mahi (Rgveda X.85.2)
artinya:soma (hydrogen-air) menjaga/memberi makan planet (beserta isinya, termasuk di bumi)
sam no divicara grahah (Atharwa weda XIX.9.7)
artinya:benda-benda langit (termasuk planet) nanti akan menguntungkan bagi kami.
berikut ini sloka tentang penggunaan alat/mesin/pesawat:
Vatanam yantraya, rtunam yantraya, disam yantraya, te jase yantraya (Taittiri ya Samhita I.6.1.2)
artinya:gunakanlah alat-alat mekanis tertentu untuk mendapatkan keuntungan/manfaat dari udara, musim, arah ataupun cahaya.
Daivim navam svaritram anagasam, aravantim a ruhema svastaye, sataritram satasphyam, a cchidram parayisnum (Taittiri ya Samhita I.5.11.6)
artinya:semoga kami sukses selamat dalam melakukan perjalanan kedewaan, yang memliki ratusan kemudi yang tak memiliki kerusakan.
yo vam rajamsi-aswina, ratho viyati rodasi (Rgweda VIII.73.13)
artinya:dengan kereta dewa aswin melakukan perjalanan diatas bumi, diatas langit, dan ke bintang di langit.
demikian sekilas tentang ilmu astronomi dan ilmu mesin yang sudah dikenal oleh Weda yang oleh para peneliti baru ditemukan, dan berikut ini salah satu pembuktian oleh para ahli luar angkasa yang menyebutkan hasil penelitiannya tersebut sebuah "penemuan" baru, yang mungkin mereka lupa bahwa Weda sudah sejak lama mencatatnya.
Planet Mars bukti keilmiahan Weda, karena Weda tidak hanya kitab suci dibumi saja, di langit (luar angkasa) juga masih berlaku. |
Metana Ditemukan di Mars, Apakah Itu Tanda Adanya Kehidupan?
Adakah kehidupan di Mars pada saat ini atau masa lampau? Mungkin saja.
Wahana antariksa Curiosity milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan ledakan metana di planet merah yang bertahan selama dua bulan. Menariknya, metana itu mungkin menjadi petunjuk adanya kehidupan di Mars.
"Itu salah satu dari sekian hipotesis yang diajukan dan harus dipertimbangkan seiring kita terus meneliti," kata John P Grotzinger, ilmuwan yang memimpin proyek Curiosity, seperti dikutip New York Times, Kamis (18/12/2014).
Temuan metana tersebut signifikan sebab gas itu tidak bisa bertahan dalam waktu lama.
Perhitungan mengindikasikan bahwa cahaya dan reaksi kimia di atmosfer Mars bakal mengurai metana menjadi senyawa yang lebih sederhana dalam ratusan juta tahun. Jadi, metana yang ditemukan saat ini pasti berasal dari masa kini.
Metana merupakan senyawa organik sederhana yang terdiri atas atom karbon dan empat atom hidrogen.
Di Bumi, metana adalah hasil metabolisme mikroba, selain juga menjadi salah satu komponen gas buang pada manusia. Metana pun bisa dihasilkan lewat proses geologi yang disebut serpentinisasi, reaksi yang membutuhkan panas dan air dalam bentuk cair.
Belum jelas dari mana metana di Mars berasal. Namun, temuannya menarik dan perlu dieksplorasi lebih lanjut.
Menurut ilmuwan, bahkan bila metana itu hanya merupakan hasil dari proses geologi, temuannya sangat menarik sebab spot hidrotermal yang menhasilkan metana merupakan tempat yang baik untuk mencari tanda-tanda kehidupan.
Christopher R. Webster dari Jet Propulsion Laboratory, NASA, menyatakan bahwa temuan metana ini sangat mengejutkan.
Pasalnya, pertengahan tahun 2013 lalu, NASA telah menyatakan bahwa tanda-tanda adanya metana di Mars tak ditemukan. Namun, hanya dalam waktu 2 bulan setelah pernyataan itu, metana dideteksi dalam level 10 kali lebih tinggi dari yang diduga.
Sejak saat itu, metana dideteksi tetap bertahan hingga bulan Januari 2014. Kemudian, pelan-pelan metana terdegradasi.
Sepuluh tahun lalu, penelitian dengan wahana Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) juga menemukan tanda-tanda adanya metana di atmosfer Mars. Namun, tanda itu hilang dalam dua tahun.
Saat itu, ilmuwan percaya bahwa solusi dari misteri tersebut adalah kesalahan dalam pengukuran. Tapi sekarang, misteri itu muncul lagi.
Michael J. Mumma dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt menyatakan, data baru ini menarik setelah sekian keraguan dan kritik tentang adanya metana di planet merah.
Selain menemukan metana, tim ilmuwan NASA dengan wahana Curiosity juga mengungkap adanya molekul organik di pada batuan Mars.
"Konfirmasi pertama karbon organik pada batu Mars ini menyuguhkan banyak hal menjanjikan," kata Roger Summons seperti dikutip CNN, Kamis lalu.
Karbon organik itu bisa jadi terbentuk di Mars atau dibawa oleh meteorit. Sekaligus, karbon itu juga bisa menjadi tanda adanya kehidupan di Mars.
Meski demikian, semuanya kini masih tanda tanya. Belum ada satu pun bukti nyata adanya kehidupan di planet tersebut. sumber: http:// sains.kompas.com/read/2014/12/22/21591991/Metana.Ditemukan.di.Mars.Apakah.Itu.Tanda.Adanya.Kehidupan.
Memanen Oksigen di Mars
Para ilmuwan, insinyur, dan ahli desain kendaraan menuju Mars di Amerika Serikat memaparkan rencana baru ”Mars 2020”. Segera menjawab obsesi manusia menjejakkan kaki di Planet Mars?
Para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Washington DC punya kesibukan baru. Mereka sedang membangun kendaraan baru untuk mendarat ke permukaan Mars pada 2021. Namanya Mars 2020.
Secara umum, tampilan kendaraan yang mereka bangun itu mirip pendahulunya, Curiosity. Mars 2020 juga akan menggunakan casis dan sistem pendarat ”derek” yang sama, seperti suku cadang yang digunakan pada Curiosity. Bedanya, ada penyesuaian kompartemen perlengkapan, termasuk di antaranya alat pengubah karbon dioksida di atmosfer Mars menjadi oksigen murni yang kian mendekatkan obsesi manusia mengenal lebih dekat planet tersebut.
Keberadaan instrumen pengubah CO2 menjadi oksigen itu sangat vital dalam peta jalan rencana besar manusia mendarat ke ”Planet Merah” sekaligus menjajaki kemungkinan manusia tinggal di sana. Oksigen juga penting dalam rantai produksi bahan bakar roket yang memungkinkannya membawa pulang sejumlah materi penelitian ke bumi, termasuk koleksi batuan permukaan Mars untuk diteliti lebih mendalam.
”Hari ini kami membuat langkah penting lain dalam perjalanan menuju Mars,” kata administrator NASA, Charles Bolden, saat mengumumkan program kendaraan ilmiah Mars 2020 di Washington DC, Kamis (31/7). Curiosity sudah menjelajahi permukaan Mars sejak Agustus 2012 dan melakukan sejumlah eksperimen.
Kendaraan khusus sebelumnya, Opportunity, yang mendarat ke permukaan Mars pada 2004, membukukan rekor penjelajahan sejauh 40 kilometer. Itu rekor baru. Belum ada catatan jarak yang sudah ditempuh Curiosity.
Kembali ke program Mars 2020. Perlengkapan canggih yang akan diangkut untuk mendukung eksperimen lain adalah peralatan pengukur suhu, arah dan kecepatan angin, tekanan, kelembaban, serta ukuran debu Mars (Mars Environmental Dynamics Analyzer/MEDA). Alat lainnya adalah radar pemindai struktur batuan di bawah permukaan Mars dalam skala sentimeter.
Dengan berbagai kecanggihan teknologi yang diangkut dan siap diaktifkan secara robotik itu, para insinyur yakin semua itu dapat mengungkap sejumlah misteri Mars. ”Misi ini akan melanjutkan pencarian kami tentang kehidupan di alam semesta, sekaligus menawarkan peluang baru dalam teknologi eksplorasi,” kata John Grunsfeld, astronot dan administrator Direktorat Misi Ilmu Pengetahuan NASA.
Keberadaan kamera canggih beresolusi tinggi dengan kemampuan merekam-membuat film tiga dimensi dan menganalisis komposisi kimia permukaan Mars, masing-masing Mastcam-Z dan SuperCam, menjadi semacam ”wakil” manusia di sana.
”Seperti Anda sendiri yang sedang berada di Mars,” kata Bill Gerstenmaier, Associate Administrator Human Explorations and Operations NASA.
Kendaraan dan misi Mars 2020 juga akan menambah pemahaman manusia tentang bagaimana penjelajahan manusia di masa depan, apakah memungkinkan menggunakan sumber daya yang ada di Mars sehingga mengurangi beban yang diangkut wahana menuju Mars. Lebih jauh, misi tersebut juga akan membantu manusia mengenali bahaya paparan debu Mars.
Proposal ilmuwan
Secara keseluruhan, ada tujuh instrumen yang akan diangkut Mars 2020 menuju Mars. Ketujuh instrumen tersebut hasil saringan 58 proposal yang dikirimkan para peneliti dan insinyur dari seluruh dunia.
Mereka adalah para ahli yang memiliki ketertarikan pada upaya pengungkapan berbagai misteri di Mars yang pada saat bersamaan memungkinkan teknologi yang mereka usulkan itu dapat ”ditempelkan” pada kendaraan Mars 2020.
Seluruh instrumen itu memiliki berat sekitar 45 kilogram, sedangkan bobot Mars 2020 sekitar 1 ton. Adapun berat beban yang diangkut Curiosity sekitar 75 kg.
Secara teknis, ”laboratorium bergerak” itu digerakkan generator radioisotop yang memungkinkan kendaraan tersebut beroperasi setidaknya satu tahun penuh Martian. Itu setara dengan 687 hari di Bumi.
Untuk membangun dan mengembangkan ketujuh teknologi yang terpilih tersebut dibutuhkan anggaran sekitar 130 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun (kurs Rp 10.000).
Lalu, apakah itu sepadan dengan apa yang akan dihasilkan? ”Penjelajahan Mars akan menjadi warisan generasi saat ini dan kendaraan Mars 2020 akan menjadi tahapan kritis lain perjalanan manusia ke ’Planet Merah’,” kata Charles Bolden yang juga Kepala Program Luar Angkasa AS.
Desain ”baru tapi lama” yang sedang dikembangkan ini sebenarnya sekaligus menuju tahap utama, yakni menjawab tantangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mengirim manusia ke Mars pada 2030. Selain AS, langkah menuju Mars juga dilakukan Badan Antariksa Eropa (ESA). Mereka merencanakan misi pendaratan yang disebut InSight, sementara pada 2018 dengan misi ExoMars.
Pertanyaan berikutnya, kenapa para ilmuwan dan lembaga penelitian luar angkasa di dunia sangat terobsesi dengan Mars? Apa yang dikatakan Bolden pada April 2014 barangkali memberikan jawaban, ”Jika spesies ini hendak bertahan hidup tanpa batas, kita harus menjadi spesies multiplanet. Kita harus pergi ke Mars karena Mars merupakan batu loncatan untuk sistem tata surya lain.”
Dan, salah satu faktor penting adalah memastikan keberadaan oksigen.
sumber: http://sains.kompas.com/read/2014/08/08/08000011/Memanen.Oksigen.di.Mars
silahkan baca juga artikel berikut ini untuk refrensi:
silahkan baca juga artikel berikut ini untuk refrensi:
- Weda sebagai Kitab Wahyu Tuhan
- Pionir Riset tentang Reinkarnasi
- Apakah Tuhan semua agama sama?
- Proses Reinkarnasi
- Tanda Kehidupan di Planet Mars
- Alasan Tidak Logis untuk orang Bali pindah Agama
- Benarkah Ka'bah bekas kuil Hindu?
- Surga atau Neraka bukanlah Tujuan Agama
- Agama Langit dan Agama Bumi
- Saint Weda sebagai bukti kebenaran Ajaran Dharma
- Orang Bali WAJIB ketahui hal ini
demikian satu bukti kebenaran Saint Weda, dengan adanya penemuan dari para ahli tentang Tanda Kehidupan di Planet Mars, maka semakin banyak pembuktian-pembuktian dari sloka-sloka weda. dan kami sebagai umat hindu menungu temuan-temuan serta pembuktian lainnya, untuk mengkonfirmasi kelengkapan Kitab Suci Weda, dasar dari ajaran Sanatana Dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar