Dewasa Ayu Nganten - Hari Baik Kawin
setelah beberapa kali memberikan pertimabangan tentang hari baik menikah menurut budaya bali, diantaranya:
- Hari Baik Nikah di tahun 2013, dewasa ayu nganten
- Hari Baik untuk Menikah di Tahun 2014
- Hari Baik Nikah 2014
dan saat ini saya akan mencoba kembali memberikan pertimbangan tentang "Dewasa Ayu Nganten - Hari Baik Kawin di 2015".
berdasarkan perhitungan wariga agung, wariga gemet dan sunari tiga, di tahun 2015 sangat minim dewasa ayu. yakni dari perhitungan:
Sasih - Wuku - Wewaran - Penanggal
tetapi, karena menikah itu adalah hak dan kewajiban sebagai manusia, hendaknya diambil skala prioritas dalam pemilihan hari baik menikah ini. memang menurut pribadi saya, sasih adalah prioritas utama, yang kemudian diikuti oleh wuku, wewaran kemudian penanggal. tetapi sehubungan ditahun 2015 Dewasa Ayu Nganten sangan sedikit, perhitungan sasih diabaikan dahulu. wuku yang dikedepankan, kemudian dina, setelah itu penangal, tetapi kalau penanggal sulit untuk dicari kesesuaiannya dengan wuku-dina, maka pilihan berikutnya digunakan pangelong dan sebagai penutup barulah dilihat sasihnya.
bagaimana dengan Banten Bayuh?
apakah bisa menyelesaikan permasalahan dewaya Nganten tersebut diatas?
banyak pertanyaan semeton bali tentang hal tersebut, dengan alasan "MBE (merried by anciden) alias sudah terlanjur HAMIL, akan tugas keluar daerah, hendak melakukan acara lainnya, serta alasan-alasan lainnya" banyak umat "nunasin" dengan agak memaksakan kehendak ke sulinggih untuk di "lugrakan" hari yang baik menurutnya, dalam bulan yang diinginkan yang nunasin, sehinga Ida Sang Sulinggih terdesak akibat "dharmaning sulinggih" yang akan mengabulkan segala permintaan umatnya dengan beberapa pertimbangan. salah satunya sengan menyarankan untuk dibuatkan "banten Bayuh patemuan, Banten Bayuh Dina atau Bayuh Sasih yang sering juga disebut dengan Banten Bayuh Anten.
tapi, apakah itu bisa menyelesaikan masalah?